Siswa kelas 8 dan 9 memamerkan hasil karya Batik Carnival, yaitu kostum unik yang terbuat dari kain batik hasil karya sendiri serta bahan bekas seperti plastik.


    Penerimaan Rapor SMP N 2 Giritontro Diwarnai Panen Karya P5 Batik Carnival dan Pot Kreatif

    Wonogiri- majalahlarise.com -Dalam rangkaian penerimaan rapor semester gasal, SMP N 2 Giritontro menggelar acara panen karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertemakan "Gaya Hidup Berkelanjutan". Kegiatan ini berlangsung meriah pada Sabtu, 21 Desember 2024, di halaman sekolah. Dimulai pukul 08.30 WIB, acara ini menampilkan berbagai karya inovatif siswa dari seluruh jenjang kelas.

    Siswa kelas 8 dan 9 memamerkan hasil karya Batik Carnival, yaitu kostum unik yang terbuat dari kain batik hasil karya sendiri serta bahan bekas seperti plastik. Proses pembuatan melibatkan kreativitas tinggi dengan bimbingan intensif dari para guru. Karya-karya tersebut tidak hanya menonjolkan keindahan visual, tetapi juga membawa pesan penting tentang keberlanjutan dan pemanfaatan barang bekas.

    Sementara itu, siswa kelas 7 menunjukkan kreativitas mereka melalui pot gantung yang terbuat dari galon bekas air mineral. Pot-pot ini dihias dengan cermat dan ditanami aneka tanaman hias yang memberi kesan asri di teras sekolah. Proyek ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai daur ulang sekaligus kecintaan terhadap lingkungan sejak dini.

    Kegiatan market day siswa.


    Selain pameran karya, acara ini juga dimeriahkan dengan market day yang berlangsung di sanggar tari. Dalam kegiatan ini, siswa diberi kesempatan untuk mempraktikkan kemampuan kewirausahaan dengan menjual berbagai produk kreatif. Suasana semakin semarak dengan antusiasme para wali murid yang turut hadir memberikan dukungan kepada anak-anak mereka.

    “Tepuk tangan dan pujian yang kami berikan adalah bentuk apresiasi terhadap kerja keras anak-anak kami. Melihat hasil karya mereka, kami yakin masa depan mereka akan cerah,” ujar salah satu wali murid yang hadir.

    Kepala Sekolah SMP N 2 Giritontro, Retno Wulandari, M.Pd., dalam sambutan menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian para siswa. “Terima kasih kepada seluruh guru dan warga sekolah yang telah membimbing siswa dengan sabar. Semoga pengalaman ini tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga inspirasi untuk masa depan mereka,” ungkapnya.

    Sebagai puncak acara, diumumkan para juara dari setiap kategori lomba. Berikut daftar pemenang:

    Kategori Pot Kreatif (Kelas 7):

    Juara 1: Kelas 7B

    Juara 2: Kelas 7C

    Juara 3: Kelas 7D

    Kategori Batik Carnival (Kelas 8):

    Juara 1: Kelas 8C

    Juara 2: Kelas 8B

    Juara 3: Kelas 8A

    Kategori Batik Carnival (Kelas 9):

    Juara 1: Kelas 9A

    Juara 2: Kelas 9E

    J.uara 3: Kelas 9C

    Agung Bayu Saputra, S.Pd., selaku koordinator kegiatan, memberikan pesan penutup, “Selamat kepada para pemenang. Semoga hasil ini menjadi motivasi untuk terus berkarya dan berkembang lebih baik lagi di masa depan," ungkapnya.

    Setelah rangkaian panen karya selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian rapor semester gasal di setiap kelas. Momentum ini menjadi refleksi atas pencapaian siswa selama semester satu sekaligus ajang memperkuat hubungan antara sekolah, siswa, dan orang tua.

    Acara panen karya dan penerimaan rapor ini tidak hanya menjadi ajang perayaan kreativitas, tetapi juga langkah nyata SMP N 2 Giritontro dalam menanamkan nilai-nilai keberlanjutan, inovasi, dan gotong royong di kalangan siswa. (Syarif/ Sofyan)

    Baca juga: Asah Ketajaman Emosi dan Spiritual, SD Muhammadiyah PK Banyudono Gelar Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit-2)



    BEM Unisri Gelar Mimbar Bebas Peringati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan

    Solo- majalahlarise.com -Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta mengadakan aksi mimbar bebas bertema "Di Mana Tempat Aman Bagi Perempuan" di depan Auditorium kampus. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP). Kamis (10/12/2024).

    Aksi yang berlangsung dari pukul 16.00 hingga 18.00 WIB ini turut menghadirkan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Unisri. Forum terbuka ini bertujuan memberikan ruang kepada mahasiswa untuk menyuarakan pendapat serta berbagi pengalaman dan gagasan terkait isu keamanan perempuan.

    "Data menunjukkan bahwa tingkat kekerasan terhadap perempuan terus meningkat, baik secara fisik, psikologis, maupun digital. Ini menjadi keprihatinan bersama yang harus segera ditangani," ujar Angel Esuko Putri, salah satu peserta aksi.

    Dalam acara ini, mahasiswa dari berbagai latar belakang menyampaikan orasi, puisi, dan pandangan kritis mereka. Isu-isu seperti pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, hingga diskriminasi di tempat kerja menjadi sorotan utama.

    “Forum ini membahas empat poin penting, yakni definisi aman bagi perempuan, tantangan yang dihadapi, faktor penyebab kekerasan, serta solusi untuk menciptakan ruang aman bagi perempuan,” jelas Jovan Bart Saputra, Menteri Pemberdayaan Perempuan BEM KM Unisri.

    Jovan menambahkan melalui kegiatan ini, pihaknya berharap dapat meningkatkan kesadaran seluruh civitas akademika tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan setara bagi semua gender.

    Selain itu, mimbar bebas ini juga menjadi momentum untuk mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam memerangi kekerasan terhadap perempuan serta menciptakan kampus yang inklusif. Peringatan ini menegaskan komitmen Unisri untuk mendukung upaya menghapus segala bentuk kekerasan berbasis gender.

    Aksi mimbar bebas ini diakhiri dengan pembacaan pernyataan sikap oleh perwakilan mahasiswa, menyerukan agar seluruh elemen masyarakat, khususnya di lingkungan kampus, turut berkontribusi menciptakan ruang aman dan mendukung upaya pemberdayaan perempuan. (Sofyan)

    Baca juga: Asah Ketajaman Emosi dan Spiritual, SD Muhammadiyah PK Banyudono Gelar Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit-2)


    Para siswa SD Muhammadiyah PK Banyudono mengikuti acara Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit-2).


    Asah Ketajaman Emosi dan Spiritual, SD Muhammadiyah PK Banyudono Gelar Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit-2)

    Boyolali- majalahlarise.com -Dalam rangka mengasah ketajaman emosi dan spiritual para siswa, SD Muhammadiyah PK Banyudono menyelenggarakan acara Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit-2) yang berlangsung pada 20 hingga 21 Desember 2024 di Aula sekolah. Acara ini dihadiri oleh seluruh siswa kelas VI dan para guru pendamping, dengan tujuan untuk memperkuat iman dan ketakwaan mereka.

    Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Kepala Sekolah, Ust. Pujiono, yang mengingatkan pentingnya mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual sejak dini. "Selain kecerdasan intelektual, kemampuan mengelola emosi dan spiritual sangat penting untuk membentuk karakter yang tangguh di masa depan," ujarnya.

    Malam Bina Iman dan Taqwa kali ini di support Penuh Wali Kelas VIa,VIb, VIc Yaitu Putri Endriastuti, Siti Noor Rahmah, SPd, Anggun Wicaktini, SPs, diantaranya ada yang memberikan materi tentang pentingnya menjaga hubungan dengan Allah dengan Tertib Ibadah. Tak kalah menarik, kegiatan ini juga diisi oleh Tim Tahfid dan Murajaah yang terdiri dari Ust. Habibie, Ust. Sannang, serta Siti Mar'athus Sholihah, yang memberikan pelatihan tahfidz serta murottal Al-Qur'an dengan cara yang menyenangkan dan penuh motivasi.

    Selama acara, para siswa diajak untuk mengikuti berbagai kegiatan spiritual, seperti shalat berjamaah, tilawah Al-Qur'an, dan doa bersama. Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa semakin dekat dengan nilai-nilai agama serta mampu mengelola emosi mereka dengan baik.

    Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit-2) ini diharapkan dapat memberikan bekal spiritual yang kuat bagi para siswa dalam menjalani kehidupan sehari-hari serta mempersiapkan mereka menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan penuh kasih sayang. (Sofyan)

    Baca juga: Jumat Berkah JARPUK, Upaya Mulia Jaringan Perempuan Sukoharjo Membantu Sesama

    Festival Komukino bertema “Jateng Bungah”.

    Komukino 2024 “Jateng Bungah” Wadah Kreativitas dalam Kompetisi Desain Batik

    Semarang- majalahlarise.com -Universitas Semarang dengan bangga menggelar Festival Komukino bertema “Jateng Bungah”. Acara ini menjadi ajang tahunan yang mempersembahkan ragam kreativitas seni dan budaya khas Jawa Tengah, termasuk kompetisi desain batik yang berhasil mencuri perhatian publik. Kamis (19/12/2024).

    Dalam kegiatan Festival Komukino ini menampilkan fashion show batik untuk menampilkan sebuah kreativitas, inovasi sekaligus mengangkat nilai- nilai kebudayaan. Pada penampilan fashion show ini terinspirasi dari warna batik 3 negeri yaitu salah satu jenis batik populer di Indonesia yang memiliki keistimewaan yang luar biasa karena proses pembuatannya dilakukan 3 daerah yaitu Lasem, Pekalongan dan Solo yang memiliki ciri khas batiknya. Dan fashion show ini juga menggunakan bak final dari lomba desain batik Jawa Tengah yaitu katagori casual dan etnik.

    Kompetisi batik yang diikuti oleh 6 peserta bertujuan untuk melestarikan budaya local dan sebagai warisan bangsa yang telah mendunia, serta menjadi inspirasi kreatif para peserta dalam tradisi budaya Jawa Tengah..

    Kategori Casual menonjolkan desain busana yang sederhana, fleksibel, namun tetap memperlihatkan keindahan batik sebagai identitas budaya. Gelar juara pada kategori ini berhasil diraih oleh Aisyah Rahmania, yang bertema “Sumadhura” berarti manis dalam bahasa sansekerta. Terinspirasi dari jajanan tradisional yakni Putu ayu karena memiliki bentuk yang khas dan rasanya yang manis. Desain ini memadukan kain denim dengan batik Semarangan motif asem, karena lewat motif ini kain batik menjadi sarana yang estetik untuk mengenalkan kekayaan alam Semarang

    Sementara itu, Kategori Etnik memberikan ruang bagi para desainer untuk mengeksplorasi unsur-unsur tradisional dalam desain busana yang elegan dan penuh makna.Fauzan Rizqullah keluar sebagai pemenang berkat karyanya yang menghadirkan Desain ini mengusung batik Semarangan yang bergambar burung blekok dan tugu muda simbol ciri khas batik Semarangan. Sumber inspirasi pada desain ini adalah Kimono yang secara keseluruhan desain tersebut menyerupai kimono dan di balut dengan sedikit anyaman pada bagian obi supaya terlihat etnik nya. Fauzan bangga dan tidak menyangka bahwa desain yang ia buat bisa membawa hingga menjadi sang juara.

    Desainer batik, Fauzan Rizqullah mengatakan bersyukur bisa meraih juara. “Allahamdullilah aku senang banget soalnya ini baru pertama kali ikut lomba seperti ini, jadi ngerasa ga nyangka kalau ternyata bisa jadi juara," ujarnya.

    Festival Komukino juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan menarik lainnya, termasuk pameran seni, pertunjukan musik, dan bazar kuliner khas Jawa Tengah. Acara ini berhasil menghadirkan ratusan pengunjung dari berbagai kalangan yang turut merasakan semarak kebudayaan Jawa Tengah.  

    Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs resmi Universitas Semarang atau hubungi panitia melalui Instagram @komukinofest2024. (Sofyan)

    Baca juga: Rakor Bersama TK Aisyiyah PK dan SD Muhammadiyah PK Sambi Canangkan Kebersamaan dalam Program

     


    Pembagian beras.


    Majelis Zaenabiyah Lima Tahun Bergerak di Bidang Sosial dan Keagamaan

    Solo- majalahlarise.com – Majelis Zaenabiyah, sebuah kelompok taklim sosial yang khusus beranggotakan perempuan, terus aktif menjalankan berbagai kegiatan kemanusiaan dan keagamaan. Dipimpin oleh Ibu Ica, organisasi ini kini memiliki 17 anggota perempuan dengan rentang usia 40 tahun ke atas.

    Salah satu program unggulannya adalah pembagian sembako berupa beras sebanyak 421 paket setiap bulan, yang rutin dilakukan pada tanggal 26 dan 27. Kegiatan ini dipusatkan di bascam Zaenabiyah, Serayu 45, Semanggi. Beras-beras tersebut diperoleh dari hasil bazar rutin yang telah berjalan selama lima tahun.

    Majelis Zaenabiyah mengadakan bazar setiap bulan sekali. Pakaian bekas yang layak pakai, termasuk pakaian bermerek dan yang masih berlabel, dijual dengan harga terjangkau mulai dari Rp5.000 hingga Rp15.000. Dana yang terkumpul dari bazar ini digunakan untuk membeli sembako senilai Rp80.000 per paket, yang kemudian dijual seharga Rp35.000 kepada masyarakat kurang mampu.

    “Kami sudah mengadakan lebih dari 80 bazar selama ini, dan dana yang terkumpul sepenuhnya dimanfaatkan untuk kegiatan sosial,” ujar Ibu Ica. Jumat (20/12/2024).

    Selain bazar, Majelis Zaenabiyah juga meminjamkan pakaian adat dan baju pernikahan secara gratis kepada keluarga yang tidak mampu. Koleksi mereka saat ini mencakup lebih dari 40 baju pesta, termasuk jas manten.

    Majelis Zaenabiyah juga aktif di bidang kesehatan dan pendidikan. Selama pandemi, mereka menyediakan 15 tabung oksigen gratis yang bahkan dimanfaatkan oleh warga dari Semarang. Selain itu, mereka memiliki program peminjaman alat kesehatan secara gratis seperti kursi roda, walker, kereta bayi, dan perlengkapan bayi lainnya.

    “Semua alat ini adalah sumbangan dari masyarakat. Kami tidak meminjamkannya kepada yang mampu, hanya kepada mereka yang benar-benar membutuhkan,” jelas Ibu Ica.

    Untuk mendukung pendidikan, mereka menyediakan les bahasa Inggris gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, serta pelatihan hadrah di bascam Zaenabiyah.

    Di bidang keagamaan, Majelis Zaenabiyah juga memberikan pelatihan memandikan jenazah secara gratis. “Kami sering membantu memandikan jenazah tanpa memungut biaya. Awalnya banyak warga yang belum tahu caranya, jadi kami mengadakan pelatihan,” cerita Ibu Peni, salah satu anggota majelis.

    Bascam Zaenabiyah tidak hanya menjadi pusat kegiatan sosial majelis tetapi juga digunakan oleh masyarakat umum untuk berbagai keperluan, seperti acara pernikahan, tirakatan, dan kegiatan tujuhbelasan. Semua fasilitas ini diberikan tanpa memandang agama atau latar belakang masyarakat.

    “Saya berharap bascam ini benar-benar menjadi milik warga. Kami ingin rumah ini terus memberi manfaat bagi semua orang tanpa membeda-bedakan,” ungkap Ibu Ica.

    Dengan beragam kegiatan yang telah berjalan selama lima tahun, Majelis Zaenabiyah menunjukkan dedikasi mereka terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya kaum perempuan dan kelompok kurang mampu. Semangat inklusif dan kepedulian sosial mereka menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk saling membantu dan berbagi. (Andi)

    Warga memilih pakaian pantas pakai.


    Jumat Berkah JARPUK, Upaya Mulia Jaringan Perempuan Sukoharjo Membantu Sesama

    Sukoharjo- majalahlarise.com -Dalam semangat kepedulian dan solidaritas sosial, Jaringan Perempuan Usaha Kecil (JARPUK) Kabupaten Sukoharjo menggelar kegiatan rutin Jumat Berkah. Bertempat di belakang Mitra Swalayan Sukoharjo, para relawan membagikan berbagai paket sayuran dan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan. Jumat (20/12/2024).

    Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua JARPUK, Ibu Tutik Puji Astuti. Dimulai pukul 07.00 pagi, pengurus mempersiapkan pengemasan sayuran yang menjadi inti dari kegiatan ini. Selain itu, pasar amal juga digelar dengan menjual pakaian layak pakai, termasuk pakaian baru yang masih berlabel, dengan harga terjangkau mulai dari Rp5.000. Hasil dari pasar amal tersebut dimanfaatkan kembali untuk membeli bahan sembako yang akan dibagikan.

    JARPUK awalnya beranggotakan perempuan pelaku usaha kecil seperti pedagang cilok, penjual gorengan, pemilik warung, jasa laundry, hingga salon kecantikan. Visi mereka berkembang dari pelatihan usaha dan pemasaran menjadi inisiatif sosial yang lebih luas. “Kami dulu hanya bisa membagikan 20 bungkus sayuran, tapi sekarang sudah mencapai 200 hingga 300 paket setiap minggunya,” ungkap Ibu Tutik.

    Warga antri pengambilan sembako.

    Baca juga: Melangkah melalui Sejarah, Soerakarta Walking Tour Hadirkan Inovasi “Museum Date” Kolaborasi dengan Monumen PERS

    Dukungan juga datang dari masyarakat sekitar yang menyumbangkan bahan makanan seperti tempe, tahu, dan sayuran. Donasi berupa baju, air mineral, dan sembako turut diterima, yang kemudian disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

    Kegiatan ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat kurang mampu. Seperti yang diungkapkan Ibu Sri Handayani, seorang pemulung dari Klaten. Ia rela bersepeda sejak pukul 03.00 pagi demi menghadiri acara ini. "Sayuran ini langsung saya masak untuk anak dan cucu. Sangat membantu kehidupan kami," tuturnya.

    Pendapat serupa disampaikan oleh Ibu Kamti, yang merasa kegiatan ini meringankan beban hidup. “Di rumah tadinya tidak ada apa-apa, tapi sekarang ada bahan makanan yang bisa dimasak untuk keluarga,” katanya.

    Ibu Lugianti (39), juru masak JARPUK, yang memasak bahan sayuran dari hasil belanja dan donasi, berharap program ini terus berlanjut. “Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kelas menengah ke bawah,” ujarnya.

    Selain itu, Ibu Eko Rini, relawan sekaligus anggota JARPUK, menjelaskan bahwa organisasi ini juga mengadakan santunan bulanan, menjenguk warga sakit, dan mengikuti kegiatan sosial kabupaten. “Kami berharap lebih banyak donatur yang bergabung, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya,” ungkapnya.

    Bagi Ibu Tutik Puji Astuti, kegiatan ini bukan sekadar aksi sosial, tetapi sebuah misi akhirat. “Saya berharap program ini tetap berlanjut meskipun saya sudah tidak ada. Ini adalah visi misi sosial yang harus diteruskan oleh penerus JARPUK,” tuturnya penuh harap. (Andi)


    Baca juga: Rakor Bersama TK Aisyiyah PK dan SD Muhammadiyah PK Sambi Canangkan Kebersamaan dalam Program

    Mahasiswa Fotografi ISI Surakarta bersama Soerakarta Walking tour yang berkolaborasi dengan Monumen pers membuat inovasi baru “Museum Date”.


    Melangkah melalui Sejarah, Soerakarta Walking Tour Hadirkan Inovasi “Museum Date” Kolaborasi dengan Monumen PERS

    Solo- majalahlarise.com -Sebagai upaya untuk memperkenalkan salah satu potensi besar yang dimiliki Kota Solo, yaitu museum, khususnya kepada kalangan muda. Mahasiswa Fotografi ISI Surakarta bersama Soerakarta Walking tour yang berkolaborasi dengan Monumen pers membuat inovasi baru “Museum Date” yang dikemas dengan menarik dan menyenangkan. Dengan konsep yang lebih santai dan interaktif, program ini diharapkan dapat mengubah persepsi bahwa mengunjungi museum bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus edukatif. (15/12/24).

    Program ini merupakan bagian dari MBKM Mandiri FSRD Skema magang yang dilakukan oleh Mahasiswa Fotografi ISI bersama Soerakarta Walking Tour. MBKM Mandiri merupakan bentuk upaya yang dilakukan fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Surakarta dalam melibatkan mahasiswa mereka untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari di dunia kampus dan lingkungan sekitar.

    Sementara itu, Muhammad Aprianto selaku founder Seorakarta Walking Tour mengatakan “Museum Date” ini merupakan salah satu upaya untuk tetap menjaga kelestarian potensi yang dimiliki Kota Solo, serta sebagai sarana untuk generasi muda agar dapat mengenali sejarah kotanya sendiri.

    “Dengan adanya program "Museum Date" ini, semoga generasi muda dapat lebih menghargai dan mencintai sejarah serta budaya Kota Solo. Program ini juga diharapkan dapat mendorong minat kunjungan ke museum, serta memperkuat kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan budaya bagi masa depan,” kata Asma’ seorang mahasiswa fotografi yang juga menjadi tim media dalam kegiatan ini. (Sofyan)

    Baca juga: SD Muhammadiyah PK Kottabarat Raih Juara I Lomba Sekolah Ramah Anak Kota Solo


Top