GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Hubungi:
Telp/ WA : 082245929199
majalahlarise@gmail.com
Total Tayangan Halaman
CB Magazine »
Pendidikan
»
Tim Monev Univet Kunjungi Lokasi KKN Kecamatan Miri Sragen
Tim Monev Univet Kunjungi Lokasi KKN Kecamatan Miri Sragen
Posted by CB Magazine on Kamis, 21 Maret 2019 |
Pendidikan
Tim monev KKN, Dr. Sodikin dan Drs. Agus Sudargono, M.Si saat melakukan monev di desa Girimargo |
Mahasiswa KKN saat memaparkan program dan produk unggulan dihadapan tim monev KKN. |
Tim Monev Univet Kunjungi Lokasi KKN Kecamatan Miri Sragen
Sukoharjo-majalahlarise.com-Tim monitoring evaluasi (Monev) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Univet Bantara Sukoharjo yang terdiri Wakil Rektor 3, Dr. Sodikin ST, MT, Wakil Dekan 3 FKIP, Drs. Agus Sudargono, M.Si melakukan kunjungan ke lokasi posko KKN desa Brojol dan posko KKN desa Girimargo. Rabu (20/3/2019).
Di posko KKN, tim monev mendengarkan pemaparan dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja dan produk unggulan yang telah dihasilkan selama berada di lokasi KKN sampai saat ini dari koordinator desa Brojol, desa Geneng, desa Jeruk, desa Sunggingan, desa Girimargo, desa Soko, desa Bagor dan desa Girirejo.
Program dan produk ungggulan yang dihasilkan dan diajarkan kepada masyarakat desa diantaranya di desa Jeruk yaitu pemetaan potensi desa untuk mengetahui potensi yang dimiliki desa sehingga potensi itu dapat dikembangkan untuk menambah pemasukan warga maupun pendapatan desa.
Selain itu, pelaksanaan program minggu ceria diisi kegiatan belajar sambil bermain bersama anak-anak diajarkan mengembangkan kreatifitas dengan menggambar.
Sedangkan di desa Sunggingan kelompok KKN memanfaatkan limbah mebel untuk pembutan kerajinan hiasan dinding bertujuan mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan ekonomi warga sekitar.
Beda dengan kelompok KKN di desa Geneng memanfaatkan limbah bonggol jagung diolah menjadi kerajinan seperti tempat tisu, kap lampu hias, toples makanan, tempat pensil. Sehingga dari kerajinan tersebut dapat menambah pendapatan bagi masyarakat desa Geneng.
Di desa ini, mahasiswa juga melakukan sosialisasi memanfaatkan bahan lokal yaitu kacang tanah diolah menjadi produk makanan brownies.
Di desa Brojol, mahasiswa KKN melaksanakan program gerakan nasional literasi bidang digital dan pembuatan media tanam hidroponik dari botol bekas.
Lain halnya kelompok KKN di desa Soko yang memanfaatkan beras untuk pembuatan sabun herbal dan membuat kebun toga (tanaman hidup keluarga). Di desa Girimarjo dibidang ekomomi, mahasiswa bersama warga membuat pakan ikan dan stik bawang ikan lele serta pemanfaatan barang dari plastik dijadikan barang yang berguna.
Kelompok KKN di desa Bagor melaksanakan program bank sampah untuk mengumpulkan sampah yang telah dikategorikan oleh masyarakat. Bank sampah memberikan manfaat bagi masyarakat dari segi ekonomi, kesehatan dan lingkungan.
Sedangkan kelompok KKN di desa Gilirejo melaksanakan program pengaplikasian metode belajar inovatif dengan menggunakan media pembelajaran untuk anak SD dan pembuatan kerajinan bonggol jagung.
Wakil Rektor 3 Univet, Dr. Sodikin menyampaikan kesuksesan program yang dilaksanakan terletak pada kerjasama antar anggota kelompok saling mengisi satu dengan lainnya. Selain itu dalam semua kegiatan yang dilaksanakan haruslah melibatkan masyarakat. Agar setelah KKN selesai program KKN dapat diteruskan oleh masyarakat sehingga mampu memberi manfaat.
"Saya berharap semua sehat dan dapat melaksanakan program dengan lancar. Melalui KKN ini sudah bisa menyimpulkan bahwa soft skill yang diutamakan menjadi tolok ukur kesuksesan yang diuji waktu KKN bergaul dengan baik dan tidak canggung lagi berkomunikasi dengan orang lain," terangnya.
Di tempat yang sama, Wakil Dekan 3, Agus Sudargono mengatakan dari perjalannya menuju lokasi KKN bahwa lokasi KKN sangat representatif jauh dari keramaian sehingga ide maupun gagasan dalam program kerja dapat dilaksanakan secara baik dan mengiplementasikan ilmu yang didapat waktu kuliah.
"Kunjungan ini untuk melihat kondisi adik-adik KKN apakah sudah melaksanakan program kerja minimal 60 persen pencapaian dan program itu bisa berkelanjutan bagi warga masyarakat. Kalau bisa berkelanjutan itu bagus. Selain itu adakah perubahan-perubahan program yang telah ditetapkan sebelumnya," katanya. (Sofyan)
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: