GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Hubungi:
Telp/ WA : 082245929199
majalahlarise@gmail.com
Total Tayangan Halaman
CB Magazine »
Artikel Pengembangan Profesi
»
MENULIS ANEKDOT MENJADI MENYENANGKAN DENGAN MENGAMATI VIDEO
MENULIS ANEKDOT MENJADI MENYENANGKAN DENGAN MENGAMATI VIDEO
Posted by CB Magazine on Kamis, 26 Desember 2019 |
Artikel Pengembangan Profesi
MENULIS ANEKDOT MENJADI MENYENANGKAN DENGAN MENGAMATI VIDEO
Oleh: Anita Vika Sugiharti, S.Pd
Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMK Negeri 4 Surakarta
Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki kekhasan tersendiri karena memiliki tujuan utama menyiapkan peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sesuai dengan karakteristik pembelajaran di SMK yaitu pembelajaran pada pendidikan kejuruan diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki lapangan kerja. Meski demikian guru tetap harus dituntut menemukan model yang menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu pendekatan dalam pembelajaran adalah pendekatan saintifik.
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa, agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, prosedur, hukum atau prinsip, melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik simpulan, dan mengomunikasikan. Salah satu langkah dalam pendekatan saintifik adalah mengamati.
Mengamati adalah kegiatan siswa mengidentifikasi melalui indera penglihatan (membaca, menyimak), pembau, pendengar, pengecap dan peraba pada waktu mengamati suatu objek dengan ataupun tanpa alat bantu. Kegiatan mengamati merupakan kegiatan awal dalam proses pembelajaran. Salah satu alternatif kegiatan mengamati adalah mengamati video.
Pada umumnya, pembelajaran yang mengacu pada buku teks membuat siswa merasa jenuh atau bosan. Untuk mengatasi masalah itu dalam langkah mengamati, penulis menggunakan media video untuk menimbulkan minat dan ketertarikan siswa pada materi anekdot. Sebab materi anekdot merupakan materi baru dalam pelajaran Bahasa Indonesia tingkat X. Banyak siswa belum memahami apa itu anekdot.
Teks anekdot merupakan cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Salah satu cara efektif memudahkan siswa memahami anekdot adalah dengan cara menayangkan contoh video anekdot dalam kegiatan mengamati pada materi anekdot. Dengan menayangkan video membuat siswa tertarik mengenai pembelajaran materi anekdot.
Dalam buku Bahasa Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2017 edisi revisi dalam materi anekdot tertulis D. Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan. Salah satu cara menulis teks anekdot adalah dengan menulis ulang teks anekdot yang kita dengar atau baca dengan pola penyajian yang berbeda. Tentu saja juga menggunakan gaya penceritaan yang berbeda. Namun, penulisan ulang ini tetap harus memerhatikan kebahasaan dan strukturnya.
Dalam menyusun teks anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu yaitu menentukan tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks anekdot. Langkah-langkah ini akan memudahkan para siswa dalam belajar menulis anekdot.
Dengan mengamati video membuat siswa antusias dalam menulis anekdot. Sebab siswa merasa senang yang menjadi titik awal mereka menulis anekdot. Hasil tulisan para siswa menjadi tepat kalaupun belum benar-benar tepat setidaknya konsep anekdot sudah mereka pahami yaitu berisi kritikan, singkat, lucu, dan mengesankan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran anekdot dapat menggunakan media yang beragam untuk menyiasati siswa agar tidak bosan dan menumbuhkan minat para siswa dalam menulis anekdot. Salah satu media yang bisa digunakan adalah dengan menyaksikan tayangan video. Selain menarik video juga dapat dengan mudah diunduh dari internet maupun media sosial. Tetapi yang harus tetap diperhatikan ketika memilih video tetap berpedoman non-SARA (Suku Agama Ras Antar golongan). (*)
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: