GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA KREATIVITAS PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PARIGI
FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA KREATIVITAS PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PARIGI
Oleh : Adinda Tresna Amanda, S.Pd
Guru Mapel Seni Budaya SMA Negeri 1 Parigi, Kabupaten Pangandaran Jawa Barat
Adinda Tresna Amanda, S.Pd |
Seni budaya merupakan mata pelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat dalam berbagai pengalaman apresiasi maupun pengalaman berkreasi untuk menghasilkan suatu produk nyata yang bermanfaat langsung bagi kehidupan peserta didik. Dalam mata pelajaran seni budaya, peserta didik melakukan interaksi terhadap benda-benda produk kerajinan dan teknologi yang ada di lingkungan peserta didik, dan kemudian berkreasi menciptakan berbagai produk secara sistematis, sehingga diperoleh pengalaman konseptual, pengalaman apresiatif dan pengalaman kreatif. Selain itu keseluruhan kegiatan pembelajaran seni budaya yang merupakan aplikasi dari mata pelajaran lain dalam menghasilkan suatu produk/ karya yang dibuat langsung oleh peserta didik dapat membuat peserta didik semakin merasakan manfaat memperoleh pengalaman estetis dalam berkarya.
Dalam pelaksanaannya, pelajaran seni budaya terdiri atas beberapa cabang yang terangkum dalam kurikulum pendidikan seni budaya antara lain: seni rupa, seni musik, seni tari dan seni teater. Satu di antara cabang yang terangkum dalam kurikulum pendidikan seni budaya adalah seni tari. Pelajaran seni budaya khususnya seni tari memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai kecerdasan seperti kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual dan moral, kecerdasan emosional dan lain-lain.
Kreativitas pada siswa merupakan potensi yang harus dikembangkan dan dipupuk dengan baik melalui pendidikan formal, salah satunya pada mata pelajaran seni tari. Di dalam mata pelajaran seni tari tersebut masih banyak yang perlu dikembangkan, maka dari itu guru sebagai pendidik harus bisa membimbing siswanya, sehingga kreativitas yang ada pada diri siswa dapat muncul dan berkembang.
Pada kenyataannya proses pembelajaran seni tari baik teori maupun praktik belum menunjukan hasil seperti yang diharapkan, terutama dalam pembelajaran praktik seni tari kreasi. Hal ini dapat dilihat dari cara peserta didik pada saat membuat atau mengembangkan sebuah tari kreasi, masih banyak peserta didik yang merasa kebingungan dan akhirnya menjiplak atau langsung mengadopsi tarian yang sudah jadi yang terdapat di Youtube. Beberapa peserta didik kurang percaya diri saat melaksanakan praktik seni tari, khususnya pada materi berkarya tari kreasi sederhana, mereka merasa tidak mampu untuk melakukan hal itu. Hal ini berpengaruh pada hasil pembelajaran seni tari, sehingga diperlukan usaha untuk dapat meningkatkan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran seni tari.
Menurut Parnes (2017:14) kreativitas digambarkan sebagai berikut : 1) Fluency (kelancaran) yaitu kemampuan mengemukakan ide yang serupa untuk memecahkan suatu masalah. 2) Flexibility (keluwesan) yaitu kemampuan untuk menghasilkan berbagai macam ide guna memecahkan suatu masalah diluar kategori yang biasa. 3) Originality (keaslian) yaitu kemampuan memberikan respons yang unik atau luar biasa. 4) Elaboration (keterperincian) yaitu kemampuan menyatakan pengarahan ide secara terperinci. Kita sebagai guru, harus bisa memunculkan dan memaksimalkan kemampuan tersebut yang ada pada diri peserta didik.
Walaupun kreativitas peserta didik tidak sama, namun kita sebagai guru bisa memaksimalkan kemampuan peserta didik itu dengan salah satu cara atau upaya seperti yang diungkapkan oleh Dwi Junianti, dkk (2020) yaitu upaya menciptakan proses kreativitas dalam menciptakan karya tari, ada empat tahapan utama yang harus dilakukan yaitu tahap apresiasi, tahap inspirasi, tahap pengembangan dan yang terakhir tahap pementasan. Hal ini bisa diterapkan pada pembelajaran seni tari di kelas untuk meningkatkan kreativitas peserta didik.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: