GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
TANTANGAN BARU GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DAN MORAL PESERTA DIDIK DI TENGAH PANDEMI YANG TAK KUNJUNG USAI
TANTANGAN BARU GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DAN MORAL PESERTA DIDIK DI TENGAH PANDEMI YANG TAK KUNJUNG USAI
Oleh: Rika Asrikah, S.Pd
Guru SMK Negeri 2 Pati, Provinsi Jawa Tengah
Rika Asrikah, S.Pd |
Pasal 31 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa, “Tiap- tiap warga negara berhak mendapat pengajaran“. Ini berarti mendapatkan pengajaran atau pendidikan merupakan hak tiap warga negara Indonesia, baik dewasa maupun anak-anak. Dengan pendidikan diharapkan akan memperoleh pengetahuan, ketrampilan serta perilaku. Pada akhirnya dapat dipergunakan untuk membantu dirinya sendiri serta dapat membantu orang lain yang membutuhkan. Salah satu mata pelajaran yang sangat esensial dan berkaiatan erat dengan pasal 31 ayat 1 UUD 1945 adalah mata pelajaran PPKn karena mata pelajaran ini selain memberikan Pendidikan secara akademik juga sangat berperan penting dalam pembentukan karakter peserta didik. Menurut Permendiknas No.22 tahun 2006 mata pelajaran PPKn adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajiban warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Di masa pandemi seperti saat ini dimana segala sesuatu sangat dibatasi termasuk bersosialisasi dan bersilahturahmi dengan orang- orang sekitar dengan protokol Kesehatan yang sangat ketat. Dunia pendidikan pun juga tak luput dengan adanya pembatasan tersebut bahkan sudah hampir 2 tahun pembelajaran di sekolah dilaksanakan secara daring atau jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh memberikan efek yang sangat luar biasa dalam dunia pendidikan karena selain merupakan tantangan baru yang cukup berat bagi kalangan pendidik terutama guru PPKn yang bertugas selain mentransfer ilmu pengetahuan juga berkewajiban untuk membentuk karakter positif kepada peserta didiknya. Pembelajaran secara daring atau jarak jauh sangat berbeda jauh dengan pembelajaran yang dilakukan secara langsung. Dalam pembelajaran secara langsung lebih mudah dalam pengkondisian peserta didik karena kita bisa langsung bertatap muka dengan peserta didik sehingga dalam pembelajaran dan pembentukan karakter peserta didikpun bisa lebih maksimal. Berbeda dengan pembelajaran secara langsung pembelajaran jauh jauh segala sesuatunya sangat terbatas bahkan sangat tergantung dengan alat komunikasi seperti HP Android dan laptop, bahkan tidak cuma itu jaringan juga sangat mempengaruhi pembelajaran yang sedang berlangsung. Tidak sedikit peserta didik yang tidak dapat mengikuti pelajaran di sekolah disebabkan karena tidak memiliki alat komunikasi yang memadai dan jaringan di daerahnya yang juga tidak mendukung untuk pembelajaran daring. Selain merupakan tantangan baru dalam mentransfer ilmu pengetahuan pembelajaran daring juga merupakan tantangan yang sangat berat dalam pembentukan moral peserta didik.
Moral adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktivitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah. Norma moral adalah tolok ukur untuk menentukan benar salahnya sikap dan tindakan manusia. Etika (moral) sebagai keseluruhan norma penilaian yang digunakan oleh masyarakat untuk mengetahui bagaimana seseorang membaca diri, sikap dan tindakan mana yang harus seseorang kembangkan agar hidupnya sebagai manusia berhasil.
Pendidikan Moral sangat penting karena maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik-buruknya moral masyarakat tersebut. Masalah moral menjadi perhatian, baik dalam masyarakat yang telah maju, maupun dalam masyarakat yang masih terbelakang, yang mewarnai kehidupan manusia dari masa ke masa. Persoalan moral tetap menjadi salah satu dari sekian banyak kompleksitas persoalan kemanusiaan yang senantiasa harus dicermati secara serius sebab dengan laju modernitas kompleksitas persoalan manusia pun semakin bertambah.
Berikut data perbandingan pemberian materi Pendidikan karakter dan moral selama pandemi.
Dari diagaram di atas terlihat sangat jelas bahwa pendidikan karakter dan moral lebih sedikit diberikan selama pandemi sehingga peran guru PPKn pun juga harus lebih ekstra. Dengan adanya hambatan- hambatan yang dialami baik peserta didik maupun guru selama pandemi ini menjadikan tantangan baru yang cukup berat, akan tetapi sebagai seorang pendidik kita tidak boleh menyerah dengan keadaan sesulit apapun keadanya kita harus tetap berjuang untuk tetap dapat memberikan pengajaran yang terbaik untuk peserta didiknya agar tidak semakin tertinggal jauh dan menyerah dengan keadaan. Untuk itu dalam pembentukan moral peserta didik selama pembelajaran daring tidak bisa hanya dibebankan kepada guru PPKn saja melainkan juga butuh kerjasama yang baik antara guru dan orang tua siswa karena sebagian besar aktivitas belajar siswa dilakukan dirumah dengan pantuan orang tua. Sehingga meskipun pembelajaran daring tetapi karakter dan moral peserta didikpun tetap terjaga dengan baik.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: