GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SD
MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SD
Oleh : Kukuh Doni Setya Prihadi, S.Pd.
SD Negeri 1 Kabunderan, Karanganyar, Purbalingga Jawa Tengah
Kukuh Doni Setya Prihadi, S.Pd. |
Pendidikan merupakan salah faktor utama dalam membentuk kepribadian manusia dan mempunyai peran penting dalam mempersiapkan kehidupan yang lebih baik kedepannya. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional secara jelas mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Proses belajar mengajar harus melibatkan siswa secara langsung agar siswa dapat berperan secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran dan dapat mengembangkan bakat yang dimiliki oleh siswa.
IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah seperti yang dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu diharapkan siswa dapat berperan langsung dalam mempelajari alam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yang dijalani oleh siswa.
Pembelajaran IPA yang ada di sekolah diharapkan dapat membantu siswa berperan secara aktif, mempelajari diri sendiri dan alam sekitar agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses pembelajaran guru harus menggunakan metode yang tepat, metode yang melibatkan siswa secara langsung agar siswa dapat berperan aktif memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber belajar dan siswa harus menemukan sendiri informasi tentang materi yang sedang mereka pelari melalui bimbingan guru. Guru merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator harus menggunakan langkah-langkah ilmiah agar siswa dapat memahami IPA dengan benar.
Cahyo (2013: 283), pembelajaran berdasarkan masalah atau Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran yang didasarkan pada prinsip menggunakan masalah sebagai titik awal akusisi dan integrasi pengetahuan baru. Menggunakan model Problem Based Learning (PBL) siswa dapat berfikir secara kritis untuk memecahkan suatu masalah dan dapat mengetahui pengetahuan baru. Jadi dengan model Problem Based Learning (PBL) siswa akan dihadapkan pada masalah dalam proses pembelajaran dengan demikian akan membuat siswa aktif karena merasa tertantang untuk bekerjasama untuk mengasah kemampuan menyelesaikan masalah dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat memecahkan masalah serta menemukan solusinya. PBL merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang siswa untuk belajar (Daryanto, 2014:29).
Berdasarkan beberapa uraian mengenai pengertian Problem Based Learning (PBL), dapat disimpulkan bahwa PBL adalah pendekatan pembelajaran menyajikan masalah kontekstual, dan pengembangan pemahaman tentang topik-topik, siswa belajar bagaimana mengkonstruksi kerangka masalah, mengorganisasikan dan menginvestigasi masalah, mengumpulkan dan menganalisa data, menyusun fakta, mengkonstruksi argument mengenai pemecahan masalah, bekerja secara individual atau berkolaborasi dalam pemecahan masalah.
Sintak dalam tahap-tahap PBL menurut Sugiyanto dalam Wulandari (2012: 2) mengemukakan ada 5 tahap yang harus dilaksanakan dalam PBL, yaitu: (1) memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa, (2) mengorganisasikan siswa untuk meneliti, (3) membantu investigasi mandiri dan kelompok, (4) mengembangkan dan mempresentasikan hasil, (5) menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah.
Model PBL menuntut siswa untuk membangun pengetahuan-pengetahuan siswa sendiri dengan memecahkan masalah yang siswa hadapi. Dalam pembelajaran siswa diorientasikan kedalam masalah, secara berkelompok siswa bersama-sama untuk mencari jalan keluar dalam masalah. Siswa bersama kelompok melakukan percobaan untuk dapat memecahkan masalah yang ada. Setelah siswa mampu memecahkan masalah siswa mempresentasikan hasil penelitian kelompok di depan kelas. Kelompok lain menanggapi saat ada temannya yang sedang presentasi. Guru didalam kelas menjadi fasilitator jadi siswa yang mendominasi pembelajaran bukan pembelajaran berpusat pada guru. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi untuk mengetahui sejauhmana siswa dapat memahami tentang materi dipelajari.
Penerapan model PBL dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD, baik hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor. Model PBL dapat menjadi salah satu model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran sehari-hari. Model PBL dapat digunakan untuk menangani siswa yang kurang aktif.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: