GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
PENGAJARAN DI ERA DIGITAL
PENGAJARAN DI ERA DIGITAL
Oleh : Utik Murlita, S.Pd
SDN 1 Gedong, Ngadirojo, Wonogiri Jawa Tengah
Utik Murlita, S.Pd |
Dalam rentang 5 tahun terakhir ini, dunia pendidikan di Indonesia mengalami perubahan yang sangat pesat. Perubahan-perubahan yang muncul dalam pengajaran di kelas bukan saja datang dari internal guru sebagai pendidik karena adanya perubahan kurikulum dan standar yang diberlakukan oleh sekolah tetapi juga oleh faktor lainnya. Pengajaran yang dulu merupakan aktivitas yang didominasi oleh guru yang dianggap sebagai “sumber ilmu” kini perlu dikoreksi kembali. Perubahan inilah yang mengakibatkan adanya perubahan dalam alokasi waktu yang terus berkembang dengan cepat. Jika semula guru merencanakan pengajaran untuk tema tertentu dengan durasi tertentu, maka saat ini timing pengajaran perlu di realokasi lagi. Realokasi waktu pengajaran perlu mendapat perhatian besar, sebab siswa sebagai peserta didik saat ini tidak lagi pasif seperti saat era digital belum seperti saat ini.
Kecenderungan siswa yang ingin selalu menjadi yang terbaik di kelas dalam segala mata pelajaran telah mengatarkan mereka untuk lebih gemar dan serius menggali informasi di luar ruang kelas. Akibatnya, siswa bisa jadi telah memperoleh informasi tentang tema yang akan dipelajari sebelum guru mengajarkan materi tersebut di ruang kelas. Perubahan yang terjadi kini memang tak terelakan lagi, oleh karenanya seorang pendidik harus memiliki paradigma baru dalam melakukan kegiatan pengajarannya di kelas dan di lingkungan sekolah. Dengan paradigma baru seorang pendidik akan lebih maksimal dalam memfasilitasi siswanya pada setiap kegiatan belajar mengajar.
Inovasi pengajaran perlu terus ditingkatkan untuk mencapai hasil belajar yang lebih berkualitas. Secara sosial saat ini interaksi guru dengan siswa di kelas seolah tanpa sekat, begitu pun ketika berada di luar ruang kelas. Dulu jarak pendidik dan peserta didik seolah berjarak dan terasa semakin jauh jika berada di luar kelas, ledakan perubahan ini jika tidak diantisipasi dengan cermat akan melahirkan budaya belajar yang tak selaras. Saat ini peserta didik dari berbagai jenjang dapat menemukan apa saja yang ia mau dengan pendekatan E-learning. Model ini memiliki intensitas yang tak terbatas dan seolah dapat menembus dinding sekat ruang kelas dan materi pelajaran.
Internet kini memiliki magnet yang begitu kuat, keberadaannya seolah mengalahkan pengaruh kehadiran guru di kelas. Bahkan jika dicermati, mulai marak dijumpai siswa yang bisa menikmati kelas selama akses internet tersedia, fenomena ini tentu berbeda dengan yang terjadi rentang 5 hingga 10 tahun lalu. Saat itu guru menjadi satu-satunya faktor yang paling ditunggu, inilah salah satu alasan mengapa model pengajaran di era digital kini perlu diantisipasi dengan melibatkan berbagai unsur, baik unsur internal sekolah juga eksternal sekolah. Adanya kemajuan teknologi seharusnya diimbangi dengan penguatan pada sektor lain, sehingga kemudahan yang dihasilkan akibat kemajuan teknologi tidak menggerus potensi siswa yang dikembangkan dengan pendekatan konvensional. Perbedaan yang mencolok ini perlu mendapatkan perhatian dan akses yang sama baiknya. Sehingga dengan dua pendekatan ini memiliki dampak yang signifikan terhadap pengetahuan dan penguasaan skill oleh peserta didik. Meskipun demikian, peserta didik perlu dilatih untuk tidak bergantung sepenuhnya pada informasi yang ia gali sendiri. Seorang pendidik perlu memberikan penugasan yang membutuhkan interaksi antar siswa, dilatih menggunakan alat belajar secara manual, serta dilatih untuk mengenal pandangan/ pemikiran yang berkembang di masyarakat sekitar. Penugasan-penugasan ini bukan untuk menghambat siswa dalam belajar, akan tetapi hal ini dimaksudkan sebagai penyeimbang agar siswa memiliki sikap teliti, sabar dan memiliki daya juang yang baik. Peserta didik saat ini memang bisa dikatakan sebagai native secara digital.
Ketika dilahirkan dan mulai tumbuh besar, mereka sudah mengenal gadget. Jadi, sudah sewajarnya bila dunia pendidikan (sekolah) berubah mengikuti perkembangan zaman. Menjadi pendidik di era digital membutuhkan usaha yang lebih keras jika dibandingkan dengan puluhan tahun ke belakang. Berkembangnya dunia digital terkadang membuat hubungan guru dan siswa tidak lagi seperti yang diharapkan. Jika dahulu siswa sangat menantikan guru sebagai wasilah datangnya ilmu dan wawasan baru, namun saat ini hal itu tidak terjadi lagi. Bukan hanya itu, siswa juga bisa menjadi bermasalah dengan adanya arus informasi yang tanpa diseleksi, sehingga apa yang diperoleh melalui informasi digital melebihi apa yang seharusnya ia pelajari. Sebagai contoh, media internet menjadi sebuah media yang benar-benar memberikan banyak keuntungan akan tetapi terdapat juga hal yang bisa membahayakan bagi anak.
Pendidikan yang mengarah pada pendekatan efektif yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, pendidik dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berguna. Hal lain yang perlu ditingkatkan oleh seorang pendidik adalah efisiensi, waktu yang digunakan dalam proses pengajaran, mutu pegajar dan hal lain yang menyebabkan kurang efisiennya proses pengajaran di kelas dan di lingkungan sekolah.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: