GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN KESUKSESAN BELAJAR SISWA
PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN KESUKSESAN BELAJAR SISWA
Oleh : Nur Widayati, S.Pd
SMA Negeri 1 Boja, Kendal Jawa Tengah
Nur Widayati, S.Pd |
Pendidikan adalah sebuah aset yang penting didalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena bagaimanapun tidak ada bangsa yang maju tanpa diiringi pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang berkualitas bukan hanya dilihat dari sejauh mana proses pengajarannya saja, Yusuf & Juantika, memaparkan ada tiga bidang pendidikan yang harus menjadi perhatian, diantaranya: 1). Bidang administratif dan kepemimpinan, 2). Bidang intruksional dan kurikuler, 3). Bidang pembinaan siswa (Bimbingan Konseling).
Perkembangan profesi konselor sekolah atau guru bimbingan dan konseling di Indonesia telah diawali sejak tahun 1960-an. Bimbingan dan Konseling masuk kedalam kurikulum sekolah sejak tahun 1965 yang mencantumkan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling merupakan layanan yang tidak terpisahkan dari keseluruhan sistem pendidikan di sekolah. Pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) tahun 1989, secara eksplisit menyebutkan pelayanan bimbingan di sekolah dan memberikan kedudukan sebagai tenaga pendidikan kepada petugas bimbingan. Pada saat itu, profesi konselor secara legal formal telah diakui dalam sistem pendidikan nasional. Guru bimbingan konseling merupakan profesi yang sudah diakui keberadaannya di sekolah. Hal ini dapat dilihat pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 74 tahun 2008 tentang Guru pada pasal 15 yang mengatakan, bahwa guru Bimbingan dan Konseling atau konselor adalah guru pemegang sertifikat pendidikan. Konseling adalah suatu kegiatan yang amat penting dalam kegiatan bimbingan konseling di sekolah maupun di luar sekolah, konseling merupakan aktifitas penting dalam merubah pemikiran, sikap, dan perilaku individu, yang dalam prosesnya harus dilaksanakan oleh seorang konselor yang profesional.
Sebagai sebuah proses yang profesional, maka untuk melaksanakan konseling diperlukan seperangkat teori dan pendekatan yang mendasarinya, dan para konselornya pun adalah orang-orang yang khusus mendapatkan pendidikan untuk itu. Pada Abad ke-21, setiap peserta didik dihadapkan pada situasi kehidupan yang kompleks, penuh peluang dan tantangan serta ketidakmenentuan. Dalam konstelasi kehidupan tersebut setiap peserta didik memerlukan berbagai kompetensi hidup untuk berkembang secara efektif, produktif, dan bermartabat serta bermaslahat bagi diri sendiri dan lingkungannya. Pengembangan kompetensi hidup memerlukan sistem layanan pendidikan pada satuan pendidikan yang tidak hanya mengandalkan layanan pembelajaran mata pelajaran/bidang studi dan manajemen saja, tetapi juga layanan khusus yang bersifat psiko-edukatif melalui layanan bimbingan dan konseling. Berbagai aktivitas bimbingan dan konseling dapat diupayakan untuk mengembangkan potensi dan kompetensi hidup peserta didik/konseli yang efektif serta memfasilitasi mereka secara sistematik, terprogram, dan kolaboratif agar setiap peserta didik atau konseli betul-betul mencapai kompetensi perkembangan atau pola perilaku yang diharapkan. Berangkat dari keingintahuan mengenai model-model program layanan untuk mendukung kesuksesan belajar siswa serta peran serta guru BK dalam mendukung kesuksesan siswa melalui program-program bimbingan dan konseling di sekolah.
Peran guru BK dalam meningkatkan kesuksesan belajar siswa di sekolah yaitu melalui program bimbingan klasikal, yaitu diberikan materi berupa cara meningkatkan percaya diri, saya dan cita- cita, kiat- kiat menjadi orang kreatif, mengatasi jenuh, bosan dan mengantuk saat belajar, pemilihan karir sesuai potensi, meningkatkan konsentrasi belajar, dan tips memulai hari yang cerah. Kemudian program bimbingan konseling karir, berupa pemberian materi informasi peminatan, pemantapan pilihan jurusan, Bimbingan Kelanjutan Studi, Bimbingan Khusus Menghadapi UAN-UM-masuk Perguruan Tinggi, Pendampingan siswa untuk mendapatkan PTN/PTS, Carier- Day, Tes Masuk PTS Terakreditasi, dan Pengenalan Dunia Kampus. Selain itu program lain yang diberikan pada siswa adalah bimbingan dan konseling pribadi, bimbingan dan konseling sosial, dan bimbingan dan konseling belajar.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: