GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERBICARA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA BERBANTUAN GOOGLE MEET
MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERBICARA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA BERBANTUAN GOOGLE MEET
Oleh: Agus Pramono
Guru SMP Negeri 1 Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah
Agus Pramono |
Salah satu upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa adalah menggunakan bimbingan kelompok. Dalam bimbingan kelompok terdapat berbagai macam strategi penyampaian, maka sosiodrama merupakan salah satu teknik yang cukup menarik untuk digunakan dalam layanan bimbingan kelompok. Aplikasi yang digunakan adalah google meet. Idealnya layanan bimbingan kelompok secara daring sekaligus sebagai sarana bagi sekolah untuk mengembangkan keterampilan abad 21, diantaranya adalah kepercayaan diri dalam berbicara dan penggunaan aplikasi berbasis internet dalam bimbingan konseling.
Siswa sebagai subjek dalam kegiatan bimbingan konseling harus dikondisikan dengan baik dan mampu merespon stimulus yang diberikan oleh guru agar tercapai peningkatan kepercayaan diri dalam berbicara.
Hasil pengamatan awal penulis sebelum dilakukan proses layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dari 25 siswa, terdapat 21 siswa memiliki kondisi kepercayaan diri tinggi dan 4 siswa memiliki kecenderungan kepercayaan dirinya rendah. Berbagai upaya sudah dilakukan oleh pihak sekolah untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam berbicara dengan mengadakan pelatihan kepada guru bimbingan konseling dalam berkomunikasi dan juga pelatihan dalam menerapkan metode pembelajaran yang interaktif dan komunikatif. Namun hasil yang dicapai belum maksimal karena guru dalam menyampaikan pembelajaran belum menerapkan bimbingan secara kelompok dengan strategi yang bisa mengarahkan siswa bisa lebih percaya diri dalam berbicara.
Berdasarkan hasil kajian pustaka dari beberapa jurnal penelitian ditemukan bahwa bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama ternyata mampu meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam berbicara.
Dalam bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama menggunakan empat tahapan yaitu tahap 1 (Pembentukan). Merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri atau tahap memasukkan diri kedalam kehidupan suatu kelompok. Tahap 2 (Peralihan), yaitu pemimpin kelompok menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh anggota kelompok pada tahap kegiatan lebih lanjut dalam kegiatan kelompok. Tahap III (Kegiatan), merupakan tahap inti dimana masing-masing kelompok saling berinteraksi memberikan tanggapan dan lain sebagainya yang menunjukkan hidupnya kegiatan bimbingan kelompok sesuai tujuan yang diterapkan. Tahap ke empat (Pengakhiran), pada tahap ini merupakan tahap terhentinya kegiatan. Terdapat kesepakatan kelompok apakah akan melanjutkan kegiatan dan bertemu kembali ataukah tidak. Tahap ini mengungkapkan kesan-kesan dari anggota kelompok, tanggapan masing-masing kelompok dan pembahasan kegiatan lanjutan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang peningkatan kepercayaan diri dalam berbicara melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama pada siswa kelas VII SMP Negeri Baturetno Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020 / 2021 diperoleh hasil bahwa penarapan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat dikatakan berhasil. Hasil observasi dan pengumpulan angket yang diisi oleh siswa diolah menggunakan teknik analisa data dengan metode analisis diskriptif kualitatif. Sebelum penelitian didapatkan skor rata-rata dari 4 siswa yang mengalami krisis kepercayaan diri dalam berbicara sebesar 2,8. Kemudian pada siklus I skor rata-rata menjadi 3,1, siklus II menjadi 6,5 dan pada siklus III rata-rata meningkat menjadi 7,8.
Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan data yang diperoleh bahwa terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa dalam berbicara setelah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama berbantuan Google Meet pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Baturetno Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020 / 2021.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: