GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn
Oleh: Sulistiani, S.Pd
Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak Jawa Tengah
Sulistiani, S.Pd |
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sebagai salah satu ilmu dasar di sekolah yang mempunyai peranan penting dalam rangka upaya mencetak generasi bangsa yang mempunyai budi pekerti dan kepribadian yang unggul sebagai warga Negara Indonesia. PPKn juga sebagai sarana untuk mengembangkan kecerdasan, kepribadian, watak, sopan santun, sikap toleransi, saling menghargai, dan rasa keperdulian dengan sesama.
Sering kali PPKn dianggap sebagai pelajaran yang kurang penting, bahkan sebagian anak mengacuhkannya. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran pada sekolah-sekolah masih sangat konvensional yaitu guru merupakan pusat pembelajaran (teacher centered), masih menggunakan metode ceramah saat pembelajaran, hal ini yang menyebabkan siswa merasa bosan dan jenuh. Akibatnya materi yang diberikan oleh guru kurang maksimal diterima oleh siswa, sehingga siswa kurang paham mengenai materi yang dipelajari pada pelajaran PPKn.
Kurangnya pengetahuan guru tentang macam-macam cara atau metode dalam pembelajaran juga menjadi faktor yang sangat mempengaruhi tercapainya proses pembelajaran yang efektif dan menjadikan siswa tidak aktif, karena sebagian besar guru masih menggunakan pembelajaran dengan model konvensional yaitu guru sebagai pusat dari segala proses pembelajaran, siswa hanya disuguhi dengan penjelasan guru saja, mendengarkan guru menjelaskan materi akhirnya siswa menjadi tidak aktif atau siswa justru cenderung pasif.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran, pengalaman peserta didik memegang peranan yang penting dalam keberhasilan pembelajaran. Agar pengalaman pembelajaran peserta didik dapat lebih bermakna, maka dibutuhkan alat bantu belajar. Alat bantu belajar dapat berupa alat peraga atau media pembelajaran. Tetapi pada kenyataannya masih banyak tenaga pendidik atau guru yang masih belum atau minim dalam menggunakan alat bantu belajar.
Alat peraga merupakan bagian dari media pembelajaran istilah media perlu dipahami lebih dahulu sebelum dibahas mengenai alat peraga lebih lanjut. Media pembelajaran diartikan semua benda sebagai alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun diluar kelas yang menjadi perantara terjadinya proses belajar, dapat berwujud perangkat lunak atau maupun perangkat keras. Berdasarkan fungsinya media pembelajaran dapat berbentuk alat peraga dan sarana pembelajaran.Dari uraian-uraian di atas jelaslah bahwa pengertian alat peraga pendidikan adalah merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, ketrampilan dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada siswa.
Melalui penggunaan alat peraga, hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk konkrit yang dapat dilihat, dipegang, dicoba sehimgga dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Fungsi utama alat peraga itu sendiri adalah untuk memperjelas keabstrakan konsep yang diberikan oleh guru agar siswa mampu menangkap arti dari konsep abstrak tersebut, hal ini akan lebih mudah menggunakan alat peraga.
Dari segi pengadaannya, alat peraga dapat dikelompokkan sebagai alat peraga sederhana dan alat peraga buatan pabrik. Pembuatan alat peraga sederhana biasanya dimanfaatkan dilingkungan sekitar dan dapat dibuat sendiri. Sebagai contoh pada siswa SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen menggunakan alat peraga sederhana berupa “Ular Tangga Norma dan Keadilan” sebagai media dan alat belajar praktek untuk memahami materi norma, macam-macam norma, arti penting norma, serta perilaku yang sesuai atau tidak sesuai dengan norma dalam kehidupan sehari-hari.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
makasih artikelnya sangat membantu
BalasHapus