GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
PERAN GURU PPKn DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK
PERAN GURU PPKn DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK
Oleh: Anik Murwati, S.Pd
SMK Ma’arif NU 1 Purwokerto, Banyumas Jawa Tengah
Anik Murwati, S.Pd |
Karakter suatu bangsa dapat dijadikan pembeda satu bangsa dengan bangsa lainnya. Bangsa yang baik adalah bangsa yang mempunyai karakter dan dapat memperbaiki peradaban yang besar serta mempengaruhi perkembangan dunia. Pada abad 21 atau yang biasa kita kenal dengan era globalisasi Revolusi Industri 4.0 semua orang mudah mengakses apa saja yang diinginkan tanpa memahami dampak positif maupun negatif yang akan ditimbulkan nantinya. Perkembangan globalisasi yang sangat cepat berdampak pada karakter warga negara Indonesia sehingga mengalami penurunan moral (degradasi moral). Terbukti dengan adanya ragam kasus terkait moralitas di kalangan anak usia sekolah.
Memprihatinkan melihat generasi saat ini memiliki kepribadian yang tidak mencerminkan akhlak yang baik. Kesopanan terhadap orang yang lebih tua sudah mulai diabaikan, nilai kejujuran serta tanggung jawab peserta didik juga mulai menipis. Menipisnya nilai kejujuran terlihat masih adanya peserta didik yang berbohong ketika ditanya guru, ketika menemukan barang milik orang lain di kelas tidak dikembalikan, membuang sampah di sembarang tempat, menyontek, alasan tidak mengerjakan PR, dan sebagainya.
Faktor pendidikan merupakan salah satu faktor yang fundamental untuk pembentukan karakter. Hal ini sesuai dengan fungsi pendidikan yang terdapat dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Pada dasarnya pendidikan karakter di sekolah tidak dapat dikatakan tidak ada sama sekali. Keberadaan mata pelajaran agama, PPKn, Bimbingan dan Konseling adalah wujud nyata bahwa sekolah telah memberikan porsi pendidikan karakter pada peserta didik.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang memuat prinsip dan nilai karakter bangsa yang dapat dipelajari dan diterapkan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan masyarakat yang berkarakter baik, menjunjung nilai-nilai persatuan dan kesatuan, menjaga keutuhan NKRI.
Upaya membentuk karakter siswa tergantung pada guru PPKn menjalankan perannya dengan baik dalam proses pembelajaran. Untuk itu, peran guru PPKn yang pertama adalah sebagai pemegang amanah. Sebagai pemegang amanah guru PPKn harus menjalankan tugas mengajar, membimbing sekaligus mendidik siswa pdengan penuh tanggung jawab. Untuk membentuk karakter siswa, seorang guru harus member kesadaran kepada siswa untuk memahami atau mengamalkan nilai-nilai Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Peran Guru PPKn yang kedua adalah sebagai pembveri teladan. Keteladanan dalam pendidikan merupakan pendekatan atau metode yang sangat berpengaruh dalam mempersiapkan, membentuk dan mengembangkan potensi siswa. Guru PPKn harus memiliki sikap dan kepribadian yang utuh agar dijadikan tokoh panutan dalam seluruh segi kehidupan.
Peran Guru PPKn yang ketiga adalah mendidik dengan hati. Mendidik dengan hati adalah suatu persoalan penting agar aktivitas hidup berjalan dengan benar. Suasana inilah yang akan mendorong minat dan membangun sistem kepercayaan atau keyakinan, yang selanjutnya akan menuntut terwujudnya suatu tindakan. Seorang guru berbicara dengan sopan kepada siswanya akan dikenang siswa dan membekas dalam hatinya. Guru yang suka menasihati, memperlakukan siswa seperti anaknya sendiri, menolong kebutuhan siswa, menyebabkan kecintaan siswa terhadap gurunya dan semangat mengikuti pelajaran.
Peran guru sebagai pemegang amanah, sebagai pemberi teladan dan mendidik dengan hati seharusnya dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, sehingga karakter siswa terbentuk menjadi generasi penerus yang tidak hanya mengagung-agungkan nilai-nilai dari luar, akan tetapi generasi penerus yang mampu membumikan nilai-nilai budaya bangsanya sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: