GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
PERAN SERTA TANOTO FOUNDATION DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
PERAN SERTA TANOTO FOUNDATION DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
Oleh: Asih Yuni Herawati, S.Pd.SD
Guru SDN Slarang 03 Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
Asih Yuni Herawati, S.Pd.SD |
Tanoto Foundation didirikan pada tahun 2001 oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto dengan tujuan mengedukasi dan memberdayakan masyarakat Indonesia berharap dapat serta untuk meningkatkan taraf hidupnya. Dalam mengurangi kemiskinan Tanoto Foundation mempunyai keyakinan salah satu solusi untuk mengurai mata rantai kemiskinan pada generasi berikutnya adalah dengan cara penyediaan kebutuhan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia diharapkan mampu meningkatkan daya juang warga masyarakat secara luas, mampu berpikir kritis, inovatif dan mandiri dalam era yang serba digital dan juga kekinian.
Tanoto Foundation mempunyai beberapa keterlibatan di bidang Pendidikan mulai dari Pendidikan Dasar sampai pada Perguruan Tinggi. Program-program tersebut diantaranya berupa beasiswa Pendidikan, pendampingan bagi para pendidik, mendirikan taman kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas. Tanoto Foundation bukanlah sebagai CSR karena tidak menggunakan dana operasional perusahaan dan dikelola secara independent dan terpisah dari kegiatan bisnis, kata Havies Gautama , Communications Director Tanoto Foundation (TribunNews, 22/8/2020). Hal ini merupakan penjelasan atas pertanyaan dari Pimpinan Komisi X DPR RI mengenai masuknya Tanoto Fondation sebagai mitra Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI dalam Program Organisasi Penggerak. Menurut Havies, Tanoto Foundation dipilih oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia menjadi salah satu pelaksana Program Organisasi (POP). Tanoto Foundation tidak menerima dana dari pemerintah dan sepenuhnya membiayai sendiri Program PINTAR Penggerak ini dengan nilai investasi lebih dari Rp 50 miliar untuk periode dua tahun (2020-2022). Melalui Program PINTAR Penggerak, diharapkan Tanoto Foundation akan berperan untuk mengembangkan kapasitas tenaga pengajar di 260 Sekolah Penggerak (160 Sekolah Dasar dan 100 Sekolah Menengah Pertama) rintisan di empat Kabupaten yakni Kampar (Riau), Muaro Jambi (Jambi), Tegal (Jawa Tengah) dan Kutai Barat (Kalimantan Timur).
Pada Pelatihan ini model yang digunakan adalah Whole School Development yakni, model pengembangan pelatihan yang menyentuh semua bagian pendidikan yang terkait dan saling mendukung. Unsur-unsur tersebut meliputi Komite Sekolah, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan Guru. Pelatihan ini tidak hanya mengembangkan menejemen sekolah melainkan juga pembelajarannya.
Pelatihan pada guru diantaranya mengembangkan budaya baca di sekolah, untuk mendorong minat baca siswa sehingga mampu meningkatkan ketertarikan siswa berliterasi di dalam kelas, Menyusun Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP). Serta praktik langsung di sekolah dengan metode mengalamai, interaksi, komunikasi dan refleksi atau (MIKIR). MIKIR merupakan rangkaian strategi mengajar di kelas dengan menggabungkan beberapa teori pembelajaran yang sudah ada. Pada kegiatan pembelajaran yang menggunakan strategi MIKIR akan terjadi bentuk interaksi yang aktif antar peserta didik, guru bukanlah sumber tunggal dalam belajar di kelas melainkan guru memposisikan sebagai fasilitator. Hal ini bertujuan untuk menumbuh kembangkan sikap peserta didik untuk lebih aktif belajar secara kerjasama, mandiri, inovatif dan kreatif. Adapun tujuan akhir dari pembelajaran tersebut diharapkan mampu meningkatkan ketrampilan guru dalam mengajar serta meningkatkan hasil peserta didik pada setiap kegiatan pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Peran serta langsung Tanoto Foundation di kota Cilacap dalam memajukan Pendidikan di Indonesia adalah memfasilitasi para Guru dalam Program PINTAR. Pelatihan oleh Tanoto Foundation yang dilaksanakan pada bulan Pebruari 2020 merupakan satu rangkaian program pengembangan inovasi untuk kualitas pembelajaran atau PINTAR. Pelatihan ini sangat menambah khasanah Pendidikan di Indonesia secara umum dan Cilacap pada khususnya
Tanoto Foundation melalui Program PINTAR melatih dan mendampingi para guru untuk menerapkan unsur pembelajaran aktif mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi atau MIKIR dalam pembelajaran. Untuk mendukung implementasi pembelajaran aktif tersebut, para guru dilatih mengembangkan tugas dan pertanyaan yang mendorong siswa menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran (HOTS/higher order thingking skill). Dengan menerapkan pembelajaran aktif tersebut, siswa dipersiapkan memiliki ketrampilan abad 21 yaitu berpikir kritis, memecahkan masalah secara kreatif, bekerja sama, dan berkomunikasi dengan baik.
Pendampingan yang awalnya akan dilakukan sebanyak dua Modul sebagai fase yang berkelanjutan akhirnya sempat berganti dengan moda Daring karena terdampak oleh Pandemi Covid 19, namun demikian tidak menyurutkan semangat dari para Fasilitator Daerah (Fasda) Tanoto Foundation itu sendiri dan semua peserta dari Sekolah-sekolah Dasar yang menjadi peserta pelatihan. Hal ini dikarenakan pendampingan dari program Tanoto adalah model pelatihan yang berkelanjutan. Dari pelatihan berkelanjutan ini diharapkan mampu menambah ketrampilan para praktisi Pendidikan di tiap-tiap daerah yang mendapatkan pendampingan dari Tanoto Foundation. Pada akhirnya di setiap program membutuhkan segala upaya dengan total dan konsisten, berdasar pada pedoman tersebut diharapakan akan tercapai tujuan. Tidak akan ada hal yang sia-sia dari semua hal baik yang terencana dengan baik pula, semoga Tanoto Foundation akan semakin berperan dalam perkembangan dunia Pendidikan di Indonesia saling bergandeng tangan dengan semua unsur negeri demi menghasilkan generasi yang unggul dan tercapai kualitas kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: