GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INFORMATION SEARCH DAN PEMANFAATAN MEDIA YOUTUBE MAMPU MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIFITAS, PENGETAHUANAN DAN HASIL BELAJAR
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INFORMATION SEARCH DAN PEMANFAATAN MEDIA YOUTUBE MAMPU MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIFITAS, PENGETAHUANAN DAN HASIL BELAJAR
Oleh : Rita Karyani, S.Pd.
Guru Mata Pelajaran IPS SMP N 1 Wuryantoro Wonogiri Jawa Tengah
Rita Karyani, S.Pd. |
Manusia merupakan makhluk yang bergelut secara intens dengan pendidikan. Proses pendidikan merupakan suatu kegiatan universal dalam kegiatan manusia, karena di manapun dan kapanpun di dunia terdapat pendidikan, itulah sebabnya manusia dijuluki sebagai animal educandum dan animal educandus secara sekaligus yaitu sebagai makhluk yang di didik dan makhluk yang mendidik. Dengan kata lain manusia adalah makhluk yang senantiasa terlibat proses pendidikan, baik yang dilakukan terhadap orang lain maupun terhadap dirinya sendiri.
Sekolah merupakan lembaga formal yang di dalamnya terdapat proses pendidikan, yang salah satunya kegiatannya yaitu melaksanakan proses pembelajaran. Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sisdikanas pasal 1 ayat 20, menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik (guru dan siswa) dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktifitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif sehingga membantu siswa memperoleh berbagai pengalaman, pengetahuan, keterampilan maupun norma yang berlaku.
Peran seorang guru di dunia pendidikan sangatlah urgent. Guru sebagai pendidik profesional mempunyai tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Maju mundurnya dalam pendidikan salah satunya tergantung pada pendidik[guru]dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru, siswa dan sumber belajar. Proses pembelajaran dapat berjalan lancar apabila ketiga aspek pembelajaran tersebut saling mendukung satu sama lain. Apabila ketiga aspek pembelajaran berjalan dengan baik maka membuat lingkungan belajar menjadi kondusif, menyenangkan dan menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar. Oleh sebab itu seorang guru dituntut untuk pandai berkreativitas dalam memilih strategi, metode, model serta memanfaatkan media pembelajaran yang akan di pergunakan dalam menyampaikan materi,agar tujuan pembelajaran dapat tercapai salah satunya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Di sekolah, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib di tempuh oleh peserta didik tingkat SMP dan MTs sebagaimana yang diungkapkan oleh Sapriya (2009: 12) bahwa IPS pada kurikulum sekolah (satuan pendidikan), pada hakikatnya merupakan mata pelajaran wajib sebagaimana dinyatakan dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 37 yang berbunyi bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat ilmu pengetahuan sosial. Tujuan mata pelajaran IPS diantaranya mengarahkan siswanya untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai,karena dimasa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat.
Mengingat begitu komplek dan pentingnya pelajaran tersebut maka dalam proses pembelajarannya apabila penyajiannya materi monoton, berpusat pada guru maka akan mengakibatkan pserta didik merasa bosan dan beranggapan bahwa IPS sebagai mata pelajaran yang membosankan. Situasi pembelajaran yang membosankan, strategi pembelajaran yang kurang tepat akan mengakibatkan menurunnya motivasi belajar sehingga berdampak pada prestasi belajar peserta didik menjadi rendah. Berdasarkan deskripsi di atas maka dipandang perlu adanya inovasi-inovasi pembelajaran yang mampu membangkitkan motivasi, aktifitas, keterampilan, pengetahuan, pemahaman materi dengan memilih metode yang tepat serta memanfaatkan media berbasis Informasi Teknologi (IT).
Penulis yang sekaligus sebagai guru IPS kelas VIII G semester gasal tahun pelajaran 2021/2022 di SMP N 1 Wuryantoro Wonogiri,dalam melaksanakan proses pembelajaran selalu memanfaatkan beberapa media berbasis IT. Seperti yang dilakukan pada saat menyampaikan materi pada pertemuan kedua tentang “Mobilitas Sosial” memilih menerapkan metode pembelajaran Information Search dan memanfaatkan teknologi informasi berupa chanel youtube yang telah disesuaikan denagn materi. Tujuan penerapan penerapan tersebut guna menarik minat siswa dalam belajar sekaligus merubah proses pembelajaran menjadi aktif,kreatif dan menyenangkan. Karena pada saat penulis menyampaikan materi di atas pertemuan pertama masih sering menjumpai beberapa peserta didik yang merasa bosan dan kurang motivasi dalam menerima materi, sehingga kondisi tersebut berdampak pada penurunan pengetahuan, keterampilan, pemahaman maupun nilai akademik IPS. Penurunan nilai akademik terlihat jelas ketika guru mencoba memberikan soal test yang harus dikerjakan pada seluruh peserta didik kelas VIII G sejumlah 30 anak tercatat hanya 73% peserta didik yang selalu aktif, disiplin mengikuti pembelajaran sehingga mampu menjawab soal dengan mendapat nilai rata-rata 88 melampaui batas minimal KKM (80), sedangkan 27% dari keseluruhan peserta didik masih kurang aktif sehingga nilainya pun masih di bawah KKM.
Melihat kondisi tersebut, akhirnya penulis melakukan evaluasi pembelajaran dan mengganti strategi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya dengan menerapkan metode pembelajaran Information Search dan memanfaatkan media chanel youtube. Dampak dari perubahan strategi pembelajaran tersebut akhirnya mampu merubah suasana pembelajaran menjadi aktif, kreatif, menyenangkan sehingga meningkatkan motivasi belajar, aktifitas, pengetahuan, keterampilan serta hasil belajarnya.
Information Search (mencari informasi) adalah strategi yang dapat di terapkan pada materi yang padat, monoton dan membosankan. Materi dapat di ambil dari berbagai sumber seperti internet, koran, majalah, tabloid dan sebagainya. Menurut Burahman (2012), (Information Search adalah suatu strategi pembelajaran mencari informasi di koran, buku, majalah, internet. Hal tersebut digunakan agar siswa dapat memiliki informasi lebih tentang materi tersebut. Agar siswa aktif mencari informasi maka guru membuat suatu permasalahan yang dituangkan di dalam LDS (Lember Diskusi Siswa).
Video merupakan media Audio visual yang menampilkan gerak (Sadiman,2008:74). Sedangkan Youtube merupakan sebuah situs web. Berbagai video (sharing Video) atau penyedia layanan berbagai video popular yang didirikan oleh tiga karyawan paypal yaitu Chadhurley, Steve chane dan Jawed Karim pada bulan Februari 2005(Rudi Haryanto,Cerdas Jelajah Internet.Jakarta:Kriya Pustaka.2015.Hal 118). Adapun Video Youtube yang digunakan penulis merupakan video pembelajaran yang telah dibuat kemudian ditambah dengan mengambil dari berbagai sumber internet yang sesuai dengan materi. Setelah jadi,video pembelajaran ini kemudian diunggah di chanel youtube sehingga memudahkan peserta didik melihat dan mempelajari.
Adapun langkah pembelajaranya yaitu. 1) Guru membuat video pembelajaran yang sudah diunggah di chanel youtube serta menyiapkan sarana prasarana pembelajaran yang dibutuhkan, 2) Guru membuka pelajaran menyampaikan tujuan pembelajaran dan menyampaikan proses pembelajaran yang akan berlangsung. 3) Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok. 4) Untuk merangsang dan menarik perhatian peserta didik, guru memutar video pembelajaran tersebut siswa memperhatikan kemudian guru mulai memaparkan point-point inti materi. 5) Guru membagikan lembar kerja kepada setiap kelompok, kemudian menyuruh untuk mengerjakan tugas di perpustakaan dengan cara mencari informasi di berbagai media internet, koran, majalah, buku teks dan sebagainya. 6) Siswa dibebaskan mencari informasi dan berdiskusi dalam team kecil dengan bimbingan guru. 7) Setelah peserta didik selesai mengerjakan tugas, guru memberikan pertanyaan kepada masing-masing kelompok kemudian meminta perwakilan kelompok mempresentasikan secara bergilir kelompok lain menangapi. 8) Guru membuka ruang tanya jawab kemudian mengajak siswa untuk menyimpulkan serta memberikan tugas di rumah. 9) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberi penguatan, rangkuman, motivasi dan apresiasi.
Dampak dari model pembelajaran Information Search dan memanfaatkan media di chanel youtube mampu menciptkan suasana pembelajaran yang semula monoton menjadi aktif ,kreatif dan menyenangkan. Metode ini telah mengasah kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik peserta didik. Langkah-langkah pembelajarannya mampu meningkatkan pengetahuan, kerja sama, keterampilan, komunikasi, literasi sehingga pemahaman dan penguasaan materi mengalami peningkatan. Peningkatkan pengetahuan dan nilai hasil belajar dapat diketahui setelah guru mengadakan ulangan harian pada seluruh peserta didik kelas VIII G dengan jumlah 30 anak semuanya telah 100% mendapatkan nilai rata-rata 92 diatas KKM. Peningkatan yang lain terlihat pada kedisiplinan dalam pembiasaan literasi.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: