GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
KAYA PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI METODE DISKUSI PADA PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
KAYA PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI METODE DISKUSI PADA PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Oleh: Apri Edy Wibowo, S.Pd
Guru SDN 01 Ngasem Karanganyar Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
Apri Edy Wibowo, S.Pd |
Apakah Bapak dan Ibu Guru adalah Pendidik Sekolah Dasar? Jika iya, pernahkah anda berbincang-bincang dengan sesama pendidik namun yang mengajar di Sekolah Menengah Pertam kemudian membahas tentang asyiknya menerapkan metode diskusi ketika mengajar? Mungkin kita sebagai guru SD akan mendapatkan tidak hanya satu macam cerita dari guru SMP ini, namun lebih dari satu cerita unik yang kan membuat kita tergelitik, bahagia dan juga mungkin sedih.
Itu yang saya alami ketika tidak sengaja berbincang-bincang dengan saudara saya yang merupakan guru di SMP. Satu hal yang ingin saya bagi dari perbincangan kami adalah fakta mengatakan bahwa masih ada siswa kelas VIII yang tidak tau bagaimana caranya berdiskusi (membagi tugas dalam kelompok, berani memberikan pendapat, tidak tersinggungan, menghormati pendapat teman) dan mempresentasikan hasil diskusi serta menanggapi presentasi teman/kelompok lain.
Sekilas kisah ini membuat saya merenung dan lebh menghayati bahwa metode diskusi mempunyai banyak manfaat untuk peserta didik, bukan hanya dalam bagaimana cara melaksanakan diskusi dalam kerja kelompok tapi terbukti banyak sekali manfaat positif yang di dapat oleh peserta didik. Alangkah lebih mantapnya jika metode ini diterapkan kepada peserta didik Sekolah Dasar.
Dari hasil sharing saya kepada beberapa rekan dan saudara saya sesama guru namun yang mengampu di SMP, mereka banyak berbagi cerita bahwa peserta didik yang dari SD sudah sering menerapkan metode diskusi maka pribadi peserta didik ini cenderung lebih suka mencari informasi baru yang kekinian, kritis terhadap lingkungan sekitar, berani berpendapat, lebih tertata bahasanya ketika mengungkapkan pendapat dan bertanggung jawab.
Berbeda halnya peserta didik yang ternyata belum pernah melakukan pembelajaran dengan metode diskusi ketika semasa SD, peserta didik ini cenderung lebih pemalu dan minder.
Belajar bekerja sama dalam metode diskusi mempersiapkan peserta didik untuk masa depannya di masyarakat yaitu memacu peserta didik untuk belajar secara aktif ketika ia bekerja sama dan bukan hanya pasif. Hal ini memotivasi peserta didik untuk mencapai prestasi akademik yang lebih baik, menghormati perbedaan yang ada dan kemajuan dalam kemampuan sosial. Kesemuanya itu akan membangun kemampuan kerja sama seperti komunikasi, interaksi, rencana kerja sama, berbagi ide, pengambilan keputusan, mendengarkan, bersedia untuk berubah, saling tukar ide dan mensintesis ide (Sharan dan Sharan, dalam Suyanto 2005). Belajar bekerja sama juga merupakan sebuah metode yang dapat meningkatkan prestasi akademik yang implementasinya tidak membutuhkan biaya mahal (Lyman dan Foyle, dalam Suyanto 2005).
Yudha M. Saputra, dkk (2005) juga mengatakan manfaat pembelajaran kerjasama adalah mampu mengembangkan aspek moralitas dan interaksi sosial peserta didik karena melalui kerjasama anak memperoleh kesempatan yang lebih besar untuk berinteraksi dengan anak yang lain, mempersiapkan siswa untuk belajar bagaimana caranya mendapatkan berbagai pengetahuan dan informasi sendiri, baik guru, teman, bahan pelajaran ataupun sumber belajar yang lain, meningkatkan kemampuan siswa untuk bekerja sama dengan orang lain dalam sebuah tim, membentuk pribadi yang terbuka dan menerima perbedaan yang terjadi, dan membiasakan anak untuk selalu aktif dan kreatif dalam mengembangkan analisisnya. (dikutip dari https://www.e-jurnal.com/2014/02/manfaat-kerjasama-anak-usia-dini.html)
Terus semangat guru Sekolah Dasar, janga ragu untuk mengajak siswa berdiskusi dalam kerja kelompok dikarenakan banyak sekali pendidikan karakter yang dialami, terjadi dan di dapat oleh peserta didik kita. Manfaat yang didapat pun tidak hanya nanti ketika mereka SMP, namun akan semakin berkembang positif dan semakin menguatkan karakter mereka di masa depan. Salam Hebat!
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: