GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
MENINGKATKAN PEMAHAMAN BELAJAR MATERI GERAK PARABOLA DENGAN RUMUS LEMPAR BENDA (RLB) MELALUI METODE KONTRUKTIVISME
MENINGKATKAN PEMAHAMAN BELAJAR MATERI GERAK PARABOLA DENGAN RUMUS LEMPAR BENDA (RLB) MELALUI METODE KONTRUKTIVISME
Oleh : Endang Purwaningsih, S.Pd
Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Manyaran, Wonogiri Jawa Tengah
Endang Purwaningsih, S.Pd |
Pandemi Covid-19 sampai saat ini melanda negara Indonesia dan negara lainnya di dunia yang menyebabkan terhambatnya perkembangan di berbagai bidang, baik bidang ekonomi, sosial, budaya maupun bidang pendidikan. Bahkan di bidang pendidikan yang sebelumnya pembelajaran dilakukan secara tatap muka harus berganti dengan secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Seiring dengan diberlakukannya PPKM dan vaksinasi pada bulan Oktober 2021 pemerintah menggelar uji coba pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Uji coba PTMT ini bisa memberi semangat bagi siswa dalam belajar secara interaksi dengan guru walau hanya waktunya dibatasi selama dua jam.
Penulis selaku guru mata pelajaran fisika dalam proses pembelajaran daring terus berusaha mencari metode yang tepat dalam menyampaikan materi pembelajaran agar siswa dapat memahami serta meningkatnya motivasi dan hasil belajar.
Dalam mempelajari materi pembelajaran yaitu materi Materi Gerak Parabola dengan Rumus Lempar Benda (RLB), siswa kelas X MIPA2 SMAN 1 Manyaran Tahun Pelajaran 2021/ 2022 mengalami kesulitan dalam proses pembelajarannya. Hal ini disebabkan antara lain komunikasi saat pembelajaran terganggu karena signal tidak stabil disebabkan lokasi tempat tinggal siswa berada di perbukitan yang membuat penyebaran signal handphone tidak merata. Selain itu, selama pembelajaran jarak jauh siswa mengaku mengalami kejenuhan.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka penulis memberi materi yang sifatnya praktik dan dapat dilakukan siswa di rumah maupun di mana saja. Selain itu siswa menjadi paham dan kreatif. Adapun metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode Konstruktivisme.
Adapun langkah-langkah dalam metode Konstruktivisme menurut Suprijono (2009: 41) yaitu: Orientasi, merupakan fase untuk memberi kesempatan kepada siswa memerhatikan dan mengembangkan motivasi terhadap topik materi pembelajaran. Elicitasi, merupakan tahap untuk membantu siswa menggali ide-ide yang dimilikinya dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan atau menggambarkan pengetahuan dasar atau ide mereka melalui poster, tulisan yang dipresentasikan kepada seluruh siswa.
Rekonstruksi ide, dalam tahan tahap ini siswa melakukan klarifikasi ide dengan cara mengontraskan ide-idenya dengan ide orang lain atau teman melalui diskusi.
Aplikasi ide, dalam langkah ini ide atau pengetahuan yang telah dibentuk siswa perlu diaplikasikan pada macam-macam situasi yang dihadapi. Hal ini akan membuat pengetahuan siswa lebih lengkap bahkan lebih rinci.
Review, dalam fase ini memungkinkan siswa mengaplikasikan pengetahuannya pada situasi yang dihadapi sehari-hari, merevisi gagasanya dengan menambah suatu keterangan atau dengan cara mengubahnya menjadi lebih lengkap. Jika hasil reviu kemudian dibandingkan dengan pengetahuan awal yang telah dimiliki, maka akan memunculkan kembali ide-ide (elicitasi) pada diri siswa.
Sedangkan penerapan metode Konstruktivisme dalam materi pembelajaran Materi Gerak Parabola dengan Rumus Lempar Benda (RLB) dengan cara siswa mempraktikan sendiri di rumah atau di mana saja dengan mudah yaitu siswa dapat menentukan titik tertinggi dan titik terendah saat benda jatuh ke tanah. Misalnya dengan siswa melempar batu atau bola sehingga dapat menentukan titik tertinggi dan terendah suatu benda.
Setelah diberikan pemberian metode Konstruktivisme kepada siswa kelas X MIPA2 SMAN 1 Manyaran Tahun Pelajaran 2021/ 2022, siswa mudah memahami materi pembelajaran yang dibuktikan dari 20% mengalami peningkatan pemahaman materi gerak parabola sebanyak 80%.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: