GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
PERAN DAN KECAKAPAN PENDIDIK DI ABAD 21
PERAN DAN KECAKAPAN PENDIDIK DI ABAD 21
Oleh : Sri Mulyani, S.Pd.SD
SDN Gemolong 2 Sragen, Jawa Tengah
Sri Mulyani, S.Pd.SD |
Pendidik memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran dan pendidikan anak. Oleh karena itu seorang pendidik harus memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk menunjang peran dan fungsinya. Cony R. Semiawan mengemukakan bahwa kompetensi guru/dosen memiliki tiga kriteria yang terdiri dari: (1) Knowledge criteria, yakni kemampuan intelektual yang dimiliki seorang guru/dosen yang meliputi penguasaan materi pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan tentang bimbingan dan penyuluhan, pengetahuan tentang kemasyarakatan dan pengetahuan umum; (2) Performance criteria, adalah kemampuan pendidik yang berkaitan dengan pelbagai keterampilan dan perilaku, yang meliputi keterampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul dan berkomunikasi dengan peserta didik dan keterampilan menyusun persiapan mengajar atau perencanaan mengajar; (3) Product criteria, yakni kemampuan pendidik dalam mengukur kemampuan dan kemajuan siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar (Semiawan, 2003).
Abad 21 bersama kemajuan teknologi semakin menyediakan akses mudah kepada peserta didik untuk mendapat jawaban instan atas proses pembelajarannya. Fokus pada jawaban dan bukan pada pemikiran, mempertanyakan, dan pemecahan. Dapat dipastikan anak didik akan minim pengalaman belajarnya. Dalam konteks inilah pendidik memiliki tugas untuk dapat membuat desain belajar yang memungkinkan anak didik mampu memberdayakan potensi literasinya untuk menyelesaikan masalah yang kompleks dan menjadi pembelajaran bermakna hingga sepanjang hidup.
Teknologi dan akses informasi bukan hal yang paling penting dalam mencapai kecakapan abad 21. Hal terpenting adalah peran pendidik dalam membimbing anak didiknya mempelajari cara mengajukan pertanyaan yang lebih baik untuk mengembangkan proses berpikir kritis. Katie Martin dalam artikelnya berjudul “Learning a Changing World” setidaknya menuliskan tiga peran pendidik yang harus mampu dilakukan oleh pendidik dalam upaya mencapai kecakapan 21. Peran tersebut antara lain: partner in learning, community developer, dan activator. Selanjutnya Katie memaparkan tiga peranan itu sebagai berikut (Martin, Katie) : Partner in learning, guru tidak harus tahu segalanya, tapi sebagai mitra dalam belajar, mereka bisa menjadi model pembelajaran dan pemberdayaan seumur hidup siswa untuk mengeksplorasi gairah mereka dan minat sambil mempekerjakan berharga keterampilan. Lebih penting lagi, mereka bisa belajar untuk belajar daripada hanya mengkonsumsi informasi. dengan fokus pada pembelajaran otentik dan menggabungkan keterampilan abad ke-21 tersebut sebagai pemikiran kritis, kolaborasi, dan penyelesaian masalah.
Community developer, hubungan bersifat mendasar bagi komunitas belajar, dan guru memainkan peran penting dalam pengembangan hubungan dengan masing-masing siswa sementara juga membangun komunitas dimana siswa membentuk hubungan dengan satu sama lain. Berbeda dengan guru kelas diarahkan berdasarkan kepatuhan, struktur itu banyak guru seperti itu sebagai pedoman komunitas dan pertemuan kelas reguler dapat memberdayakan peserta didik untuk bekerja bersama-sama, bantu siswa memahami beragam perspektif, memecahkan masalah, dan berkomunikasi efektif satu sama lain.
Activator, yaitu kekuatan guru untuk menciptakan pengalaman. Dia terhubung dengan siswa ke komunitas dan sumber daya, dan mengaktifkan agensi mereka untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan,dan disposisi untuk menyelesaikan yang permasalahan.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: