GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
GOOGLE CLASS ROOM TINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS
GOOGLE CLASS ROOM TINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS
Oleh : V. Eko Slameto, S.Pd
Guru SMP Negeri 3 Sidoharjo, Wonogiri Jawa Tengah
V. Eko Slameto, S.Pd |
Masa pandemi Covid-19 masyarakat beranggapan dunia pendidikan mengalami kelumpuhan, karena tidak adanya pembelajaran tatap muka. Namun anggapan itu kurang tepat sebab pembelajaran dapat dilaksanakan secara daring guna memutus penularan wabah Covid-19. Berkaitan dengan hal itu dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 4 tahun 2020 tentang anjuran seluruh kegiatan di lembaga pendidikan dilakukan di rumah masing –masing. Kebijakan ini di terapkan dalam rangka untuk merekomendasikan kepada para guru agar mampu melaksanakan pembelajaran secara online atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Kemendikbudristek mendorong semua guru untuk tidak fokus hanya mengejar target kurikulum semata. Tetapi juga membekali siswa pada nilai-nilai penguatan karakter, agar PJJ tidak membebani guru dan orang tua. Terutama siswa sebagai ujung tombak terpenting penting dalam dunia pendidikan.
Guru dimasa pandemi ini dituntut hadirkan inovasi baru dalam PJJ, karena PJJ sering dikeluhkan orang tua, siswa, maupun guru sendiri. Terutama di daerah pelosok yang masih sulit dijangkau akses internet. Atau yang terkendala sinyal dan kuota. Penulis sebagai guru IPS SMP Negeri 3 Sidoharjo juga merasakan hal yang sama. Rendahnya aktivitas belajar siswa kelas VIIIE semester gasal tahun pelajaran 2021/2022, terjadi pada materi KD,3.1 Subtema Intraksi Keruangan terhadap Kehiduan di Negara-negara ASEAN. Dari 32 siswa, hanya 15 anak 40 persen yang aktif. Berimbas pada rendahnya prestasi belajar. Terlihat nilai rata-rata yang diperoleh 60,93. Masih di bawah KKM yang ditetapkan, yaitu 75. Sedangkan siswa yang tuntas baru 17 anak (60 persen). Media daring yang dapat digunakan dalam pembelajaran jarak jauh bermacam macam jenisnya antara lain whatsApp, telegram, instragram, Microsoft 365, facebook, aplikasi zoom, website. Dari beberapa aplikasi Penulis memilih aplikasi pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa. Yaitu Google Classroom (GCR).
Google Classroom adalah salah satu produk dari Google. Merupakan layanan online gratis untuk sekolah, lembaga nonprofit, dan siapapun yang memiliki akun Google. GCR adalah platform pembelajaran campuran yang dikembangkan Google untuk sekolah. Bertujuan menyederhanakan pembuatan, pendistribusian, dan penetapan tugas tanpa harus tatap muka memungkinkan guru membuat area kelas secara online. Dan guru dapat mengelola semua dokumen yang dibutuhkan siswa dalam pembelajaran (Nasucha, 2020).
Adapun langkah-langkah membuat kelas maya dengan GCR sebagai berikut: 1, buka website https://classroom.google.com. Lalu log in dengan akun gmail. Jika belum mempunyai akun, buat dulu. 2, klik tanda (+) dan akan ada pilihan join class atau create class. Untuk guru silakan create class. 3, membuat nama kelas dengan mengisi form yang ada dan klik create. 4, masuk ke halaman kelas. Kode kelas yang muncul, dibagikan ke siswa supaya mereka bergabung. Guru bisa memposting informasi, bagikan file materi, serta file video dengan klik add lalu klik post. 5, saat memberikan tugas kepada siswa, guru tinggal klik classwork dengan beberapa pilihan tugas. Yakni Assignment, Quiz Assignment, Question, dan Material. 6, semua tugas dan bahan yang diberikan guru di classwork akan muncul di bagian beranda (stream). 7, untuk melihat progres pengisian tugas, guru bisa mengontrol pada fitur grades.
Dengan penggunaan GCR terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa selama PJJ berlangsung. Presentase keaktifan siswa dari awalnya 40 persen, mampu meningkat menjadi 75,87 persen. Hal tersebut berdampak, prestasi belajar siswa juga meningkat. Rata-rata kelas naik menjadi 80,53 dan yang tuntas mencapai 23 siswa (79,32 persen). Kesimpulannya, dengan aplikasi GCR sangat efektif mampu mendongkrak prestasi belajar siswa masa pandemi Covid-19. Di era digitalisasi, menuntut guru dan siswa untuk dapat menguasai teknologi informasi. Oleh sebab itu, implementasi pembelajaran online adalah sebuah keniscayaan yang perlu dilakukan guru dan siswa. Sebagai opsi lain dalam model pembelajaran.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: