GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
IMPLEMENTASI KONSEP LITERASI KELAS
IMPLEMENTASI KONSEP LITERASI KELAS
Oleh : Lilis Tyaningrum, S.Pd
SDN Kejapanan V Gempol, Pasuruan Jawa Timur
Lilis Tyaningrum, S.Pd |
Kegiatan literasi kelas sebenarnya adalah bagian dari kegiatan literasi sekolah. Selama ini kegiatan literasi selama ini identik dengan aktivitas membaca dan menulis. Gerakan Literasi Sekolah dikembangkan berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Penumbuhan budi pekerti bertujuan salah satunya adalah menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan (Permendikbud No.23 tahun 2015).
Maraknya gerakan literasi sekolah menjadi stimulasi khusus bagi guru untuk mampu melaksanakannya. Gerakan Literasi Sekolah merupakan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah, orang tua/wali murid peserta didik), akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh masyarakat yang dapat merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll.), dan pemangku kepentingan di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca peserta didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca (guru membacakan buku dan warga sekolah membaca dalam hati, yang disesuaikan dengan konteks atau target sekolah). Ketika pembiasaan membaca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap pengembangan, dan pembelajaran (disertai tagihan berdasarkan Kurikulum 2013). Variasi kegiatan dapat berupa perpaduan pengembangan keterampilan reseptif maupun produktif. (Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.)
Kegaitan literasi kelas secara variatif setiap hari dilaksanakan pada pagi hari sekitar 15-20 menit sebelum jadwal jam pertama pelajaran dimulai. Implementasi kegiatan literasi kelas ini dilaksanakan secara rutin di kelas dan luar kelas. Kegiatan Literasi Kelas Rutin yang dilakukan rutin setiap hari untuk menstimulasi siswa agar mampu mengembangkan keterampilan berbahasanya, menyimak, menulis, membaca dan berbicara sehingga berdampak pada kemamuan dan motivasi belajar yang tinggi. Upaya ini dilakukan untuk mengatasi masalah belajar peserta didik. Sesuai dengan ketentuan pemerintah, kegiatan literasi kelas dilakukan selama 15 menit sebelum pembelajaran inti di mulai. Beberapa kegiatan literasi kelas yang telah dilakukan, antara lain membaca senyap-resume, membaca bersama-resume, Guru bercerita-resume, siswa bercerita-resume, siswa menyimak berita surat kabar-resume, siswa meresume kegiatan hari liburnya, siswa menulis prediksi cerita, siswa menulis komentar iklan koran, siswa menulis cerita pendek berdasarkan pengalaman dengan tokoh, Siswa menciptakan puisi, Guru berpuisi dan siswa memprosakan, Siswa membaca puisi kemudian siswa menentukan pesan penulis.
Guru memiliki peran dan fungsi strategis dalam kegiatan rutin ini. Guru diharapkan mampu menjadi contoh dalam rutinitas kegiatan literasi tersebut. Selain itu guru diharapkan mampu secara variatif melakukan kegiatan literasi agar siswa tidak merasa monoton terhadap satu kegiatan literasi saja. Penulis meyakini, setiap guru memiliki ide luar biasa untuk mengembangkan kegiatan literasi semakin bermakna dan menyenangkan. Selamat mengubah kebiasaan diam menjadi bergerak dengan literasi kelas rutin.
Kegiatan literasi yang dimaksud adalah siswa membaca, menyimak dan menulis rangkuman materi ajar sesuai dengan arahan dari guru peneliti. Selanjutnya siswa membaca berulang kali materi literasi pada saat istirahat kedua dan mengulanginya di rumah sampai benar-benar memahami isi dari materi tersebut. Kegiatan literasi kelas variatif sangat berdampak positif pada peserta didik untuk belajar mandiri, bertanggung jawab dan disiplin. Walaupun ada saja hambatan yang terjadi. Akan tetapi manfaatnya sangat luar biasa.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: