GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SISTEM PERTIDAKSAMAAN KUADRAT MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SISTEM PERTIDAKSAMAAN KUADRAT MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD
Oleh : Dra. Esthi Darmawanti, M.M
Guru Mapel Matematika SMA Negeri 1 Pracimantoro, Wonogiri Jawa Tengah
Dra. Esthi Darmawanti, M.M |
Pencegahan Pandemi Covid-19 yang melanda negara Indonesia sampai saat ini mulai menunjukan hasil yang baik. Hal ini ditandai dengan penurunan level di beberapa daerah kota maupun kabupaten yang memperbolehkan sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT). Adanya PTMT ini menjadikan pembelajaran kembali menyenangkan dibandingkan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang memiliki kendala diantaranya gangguan signal.
Penulis sebagai guru mata pelajaran matematika juga merasakan ada semangat siswa balajar di sekolah walau waktunya terbatas. Mereka dapat berinteraksi dengan siswa lainnya maupun guru tanpa ada gangguan signal. Sehingga memudahkan siswa memahami materi pelajaran yang dipelajari. Namun begitu ada kendala dalam belajar matematika dikarenakan siswa masih menganggap pelajaran matematika itu membosankan, sulit dan berpikir berat. Kendala inilah yang menjadikan penyebab menurunnya hasil belajar siswa.
Untuk menyelesaikan kendala yang dihadapi siswa dan meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran mata pelajaran Matematika Wajib kelas X Semester Gasal Tahun Pelajaran 2021/ 2022 K.D 3.4 Sistem pertidaksamaan dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat), penulis menggunakan model pembelajaran STAD.
Model pembelajaran STAD atau Student Team Achievement Division secara harfiah dapat diartikan sebagai Pembagian Pencapaian Tim Siswa. STAD adalah salah satu metode dari pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh Slavin. Metode pembelajaran ini merupakan teori belajar konstruktivisme yang berdasarkan pada teori belajar kognitif. Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator belajar dan betugas menciptakan situasi belajar yang kondusif bagi peserta didik, sedangkan peserta didik bekerja sama dalam kelompoknya dalam memecahkan masalah.
Menurut Slavin (2008:143) STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.
Dalam metode STAD terdapat beberapa langkah, langkah pertama adalah memperkenalkan materi dalam presentasi di dalam kelas, baik itu materi yang dibuat sendiri maupun materi yang diadaptasikan dari buku teks atau sumber-sumber terbitan lainnya.
Langkah kedua dalam STAD adalah membagi siswa ke dalam Tim atau kelompok, masing-masing terdiri empat atau lima anggota kelompok. Diusahakan tiap tim memiliki anggota yang heterogen baik jenis kelamin, ras, etnik maupun kemampuan. Bila perlu dibuat terlebih dahulu daftar siswa berdasarkan kemampuannya sehingga mudah dalam membaginya ke dalam tim.
Langkah ketiga tiap anggota tim menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim. Selanjutnya secara individual atau tim dievaluasi untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap bahan akademik yang telah dipelajari.
Langkah selanjutnya tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individu atau tim yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan. Bila perlu beberapa atau semua tim memperoleh penghargaan jika mampu meraih suatu kriteria atau standar tertentu.
Selelah penulis menerapkan model pembelajaran Model pembelajaran STAD atau Student Team Achievement Division dalam pembelajaran mata pelajaran Matematika Wajib kelas X Semester Gasal Tahun Pelajaran 2021/ 2022 K.D 3.4 Sistem pertidaksamaan dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat), terdapat peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini ditandai dengan pencapaian rata-rata nilai ulangan diatas KKM yaitu 81 dari nilai KKM yang ditentukan yaitu 70.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: