GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
PHUBING BIKIN PUSING…DEKAT SERASA ASING..!!!!!!
PHUBING BIKIN PUSING…DEKAT SERASA ASING..!!!!!!
Oleh : Moch. Firdaus, S.Pd
SMA Negeri 1 Sragi Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah
Moch. Firdaus, S.Pd |
Pernahkah anda berbicara dengan seseorang secara langsung, tetapi ia malah fokus memperhatikan ponselnya? meski ia mendengarkan dan memberikan respon kepada perkataan anda, tetap saja, apa yang dilakukan oleh orang itu adalah bentuk ketidaksopanan, dalam hal ini anda atau orang lain yang menjadi korban.
Tindakan tersebut biasa disebut dengan Istilah phubbing merupakan singkatan dari phone snubbing. Phubbing adalah tindakan kurang peduli terhadap lawan bicara atau lingkungan sosialnya dan hanya fokus bermain ponsel. Perilaku negatif ini terkadang tak disadari oleh sebagian orang, padahal fenomena ini dianggap tidak sopan dan juga dapat memperburuk relasi anda dengan orang lain. Untuk itu, perlu untuk dihindari sebelum lebih ketergantungan.
Fenomena phubing ini sudah menjadi gejala social di lingkungan sekolah, dan itu dialami bahkan dilakukan oleh seluruh komponen sekolah baik siswa ataupun seluruh jajaran civitas akademinya. Kita melihat bahwa ada sekelompok siswa akan tetapi semuanya hanya focus pada Gadget/ Ponselnya sendiri berkomunikasi tanpa menatap ataupun melihat wajah dari masing-masing siswanya, hal seperti dilakukan secara tidak sadar oleh si pelaku Phubing dikarenakan mereka hanya fokus pada apa yang sedang dilakukan dengan ponselnya.
Ini yang perlu kita waspadai bersama bahwa perilaku Phubing ini sudah menjalar disegala umur. Untuk itu mari kita coba bahas bersama apa sih yang menjadi factor penyebab perilaku Phubing ini?
Faktor penyebab utama adalah kecemasan dan depresi yang sangat berlebihan sehingga apapun notif yang ada di dalam ponsel baik berupa suara ataupun tanda yang muncul senantiasa dilihat dan dibaca dan didengar dengan kata lain mereka sangat sensitif terhadap notifikasi ponselnya yang membuat mereka diharuskan untuk langsung melihat ponselnya.
Ada sebuah penelitian study yang menghasilkan bahwa semakin serius seseorang mengalami depresi atau kecemasan sosial, maka semakin besar kemungkinan mereka menghindari interaksi atau koneksi tatap muka.
Phubing lebih mungkin dilakukan di hadapan tiga orang atau lebih. Sebab, pelakunya berpikir tidak masalah fokus pada ponselnya Karena masih ada orang lain yang terlibat dalam percakapan grup/kelompok tersebut. Korban sangat mungkin menjadi pelaku.
Terdapat 4 kebutuhan dasar perasaan manusia: a. Rasa memiliki. b. Harga diri. c. Keberadaan dirinya yang dianggapnya berarti. d. Kontrol diri. Apabila dari ke 4 kebutuhan tersebut terluka atau teraniaya maka seseorang akan melakukan revenge ataupun respon terhadap yang dialaminya, bisa jadi karena salah satu factor yaitu keberadaan dirinya yang dianggap tidak berarti maka seseorang yang menjadi korban akan menganggap dirinya buruk, ketika seseorang mem-phub dirinya ia akan merasa tertolak dan dikucilkan dan merasa tidak penting, perasaan ini bisa berdampak secara signifikan pada kesehatan mentalnya.
Penelitian menunjukkan, orang yang mengalami phone-snubbing akan cenderung melakukan hal yang sama kepada orang lain yang akhirnya ini menjadi seperti lingkaran setan saja. Kenali diri sejak dini apakah kita termasuk Phuber. Tanda-tandanya adalah:
1. Melakukan dua percakapan sekaligus, baik dengan orang yang ada dihadapan kita atau dengan ponsel.
2. Memegang atau meletakkan ponsel didekat anda, seolah-olah menunggu info atau panggilan penting padahal tidak.
3. Memeriksa ponsel tiap detik, focus ke ponsel biarpun ada orang atau tidak
Tips bagaimana menghentikan kebiasaan Phubing
1. Belajar meninggalkan ponsel, cobalah menikmati setiap kegiatan yang kita lakukan tanpa ponsel
2. Tantang diri sendiri, missal hentikan mengecek ponsel dalam beberapa jam, terutama dihari libur.
Saling mengingatkan untuk tidak melakukan phubing bisa kita lakukan dengan berbagai cara seperti :
1. Jadilah Role Model : sebelum kita mengingatkan orang lain, kita harus memulai dengan mengingatkan diri kita sendiri dengan cara letakkan atau abaikan ponsel pada saat kita berkomunikasi dengan orang lain, sehingga kita bias memberikan contoh yang baik agar seseorang yang kita ajak bicara juga melihat serta merasa tertantang untuk melakukan hal yang sama.
2. Tegurlah dengan bahasa yang sopan
3. Bersikap simpati, bahwasanya perubahan seseorang tidak bersifat instan tentu segalanya membutuhkan proses, hormati prosesnya dan pahami apa yang dirasakannya dan bolehlah ada saatnya kita bersikap tegas dalam memberikan pemahaman bahaya dari phubing.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: