GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
METODE GALLERY WALK CIPTAKAN MEANINGFULL LEARNING
METODE GALLERY WALK CIPTAKAN MEANINGFULL LEARNING
Oleh : Sujarwo, S.Pd
SD Negeri 2 Giritirto, Wonogiri Jawa Tengah
Sujarwo, S.Pd |
Masa transisi dari pembelajaran jarak jauh (PJJ) menuju pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT), membuat daya tangkap peserta didik terdegradasi. Hal tersebut membuat guru harus aktif dan kreatif dalam menciptakan pembelajaran. Bukan hal yang mudah sebenarnya mengimplementasikan rencana pembelajaran yang telah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat, membuat materi-materi menjadi lebih menarik. Sehingga tercipta proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
Salah satu permasalahan yang dihadapi di SD Negeri 2 Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri pada masa PTMT, adalah kurang fokusnya peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Kebiasaan peserta didik selama PJJ, yang banyak menghabiskan waktu di depan gawai tanpa bertatap muka langsung dengan guru, membuat hubungan sedikit renggang. Permasalahan ini menjadi sangat krusial dan harus segera dihadapi. Karena peserta didik telah berada di jenjang kelas IV. Pada dasarnya, pembelajaran terbagi menjadi dua, yaitu hafalan dan bermakna. Kedua model pembelajaran tersebut memiliki perbedaan signifikan. Saat belajar menghafal, siswa menghafalkan materi yang sudah diperolehnya. Sedangkan pada belajar bermakna, materi yang telah diperoleh itu dikembangkannya dengan keadaan lain, sehingga belajarnya lebih dimengerti. Penerapan pembelajaran bermakna bagi peserta didik, memberikan banyak manfaat di dalam kelas. Pertama, memudahkan peserta didik untuk mengingat pembelajaran yang disampaikan. Kedua, membuat peserta didik mampu membangun proses berpikir berkelanjutan, dari materi yang dipelajari sebelum dan setelahnya. Ketiga, informasi yang dilupakan sesudah terbangun struktur pengetahuan baru, akan memudahkan proses belajar hal-hal yang mirip, walaupun telah terlupakan. Pembelajaran bermakna dapat diciptakan melalui berbagai macam cara. Salah satunya dengan metode pembelajaran Gallery Walk.
Menurut Silberman (2016: 274), Gallery Walk atau galeri belajar merupakan suatu cara untuk menilai dan mengingat apa yang telah siswa pelajari selama ini. Sedangkan menurut Suparti (2016: 100), pada pembelajaran Gallery Walk siswa diminta untuk belajar mandiri, bersama teman sekelompoknya dalam membahas materi tertentu. Penerapan metode pembelajaran Gallery Walk di kelas IV SD Negeri 2 Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri adalah pada mata pelajaran (mapel) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), materi energi, bentuk energi dan perubahannya. Peserta didik terlihat mendapatkan hasil kurang memuaskan dan belum tuntas. Dari 11 peserta didik, hanya 3 peserta didik yang tuntas dalam menjawab soal evaluasi dengan benar. Artinya, persentase ketuntasan peserta didik hanya 27 persen. Berdasarkan hasil tersebut, guru terdorong melakukan modifikasi dalam pembelajaran yang dilakukan. Adanya keterbatasan mengingat atau mengungkapkan kembali fakta, konsep, prinsip atau hukum yang telah dipelajari, menjadikan peserta didik kesulitan mengimplementasikan hasil belajarnya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, ketidakmampuan mengutarakan kembali informasi yang telah diperolehnya, menjadi cerminan rendahnya hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, metode pembelajaran Gallery Walk sangat dibutuhkan, untuk memberikan pembelajaran bermakna kepada peserta didik. Implementasi metode pembelajaran Gallery Walk di kelas VI SD Negeri 2 Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri diharapkan bisa menjadi solusi.
Adapun langkah-langkah dalam penerapannya sebagai berikut. Pertama, guru membagi peserta didik menjadi 3 kelompok. Setiap kelompok diminta mendiskusikan apa yang didapat kepada anggotanya, dari pelajaran yang mereka ikuti. Hasil dapat berupa gambar, dengan dilengkapi keterangan terkait materi perkembangbiakan hewan. Kedua, menempelkan hasil diskusi pada dinding kelas. Setiap kelompok diminta berjalan melewati setiap daftar. Kemudian memberikan tanda centang di dekat hasil belajar, yang juga didapatkan pada daftar selain dari daftar sendiri. Jadi melalui metode Gallery Walk ini, setiap kelompok diberikan kesempatan mengelilingi hasil diskusi kelompok lain. Lalu diberi kesempatan memberikan pertanyaan kepada kelompok lainnya.
Kesimpulannya, penerapan metode pembelajaran Galery Walk di kelas IV SD Negeri 2 Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, semester genap tahun pelajaran 2021/2022 terbukti dapat meningkatkan hasil pembelajaran. Hasil observasi menunjukkan bahwa, peserta didik telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Dari 11 peserta didik, 9 di antaranya telah memenuhi KKM. Sedangkan dua peserta didik sisanya belum, sehingga membutuhkan perbaikan. Secara umum, penerapan metode Gallery Walk dapat meningkatkan hasil pembelajaran sebanyak 54,4 persen.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: