GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI
Oleh : Wiwik Retna Indrawati, S.Pd
SD Negeri Ngaluran 3, Karanganyar, Demak Jawa Tengah
Wiwik Retna Indrawati, S.Pd |
Banyaknya pengembangan dan penelitian mengenai metode belajar maupun strategi pembelajaran oleh para ahli, sudah sepatutnya guru memahami berbagai metode belajar dan menerapkannya dalam proses belajar mengajar disekolah. Metode pembelajaran tersebut dapat dikembangkan dalam suatu strategi pembelajaran yang didukung dengan media belajar yang baik sehingga mampu memotivasi siswa dan menciptakan suatu proses belajar yang dapat mengeksplorasi wawasan pengetahuan siswa dan dapat mengembangkan makna sehingga akan memberikan kesan yang mendalam terhadap apa yang telah dipelajarinya.
Guru memegang peranan yang sangat dominan, dengan kata lain siswa dijadikan sebagai objek belajar yang berperan sebagai penerima informasi secara pasif. Komunikasi terjadi satu arah yaitu dari guru kesiswa tidak ada rangsangan dari guru untuk meningkatkan aktivitas siswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Pada saat pembelajaran berlangsung siswa hanya menerima materi yang diberikan guru saja. Siswa kurang berani mengungkap pertanyaan dan pendapat jika ada pertanyaan dari guru. Kurangnya keaktifan siswa dalam belajar salah satunya dikarenakan strategi dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi, sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan saja.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik harus selalu memberi kesempatan belajar kepada siswa dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar. Guru juga mengusahakan siswa untuk memiliki hubungan yang erat dengan guru, dengan teman-temanya dalam belajar. Supaya terciptanya kegembiraan hubungan antara siswa, untuk menciptakan keaktifan siswa dalam belajar, maka digunakan strategi pembelajaran inkuiri berbasis multimedia.
Strategi pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar salah satunya adalah strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa. Strategi pembelajaran ini menekankan siswa yang paling berperan penting dalam pembelajara. Dalam pandangan psikologis modern belajar bukan sekedar menghapal sejumlah fakta atau informasi, akan tetapi peristiwa mental dan proses pengalaman. Oleh karena itu, setiap peristiwa menuntut keterlibatan intelektual-emosional siswa melalui asimilasi dan akomodasi kognitif untuk menggembangkan pengetahuan, tindakan, serta pengalaman langsung dalam rangka membentuk keterampilan (motorik, kognitif, sosial).
Strategi pembelajaran inkuiri adalah salah satu diantara berbagai macam strategi pembelajaran yang dapat mengaktifkan dan meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Majid (2013) “Strategi pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan”. Sedangkan pada penggunaan strategi pembelajaran Inkuiri berbasis Multimedia ini merupakan strategi pembelajaran inkuiri yang memanfaatkan beberapa media pembelajaran yang salam ini popular di dunia pendidikan, seperti penggunaan media persentasi, alat peraga, simulasi dsb. Diharapkan setelah pembelajaran menggunakan strategi tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menjadi pertimbangan bagi guru untuk selalu mengembangkan proses pembelajaran agar lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Menurut Majid (2013) “strategi pembelajaran inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan”. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.
Menurut Majid (2013) Proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
a. Orientasi Langkah. Orientasi adalah langkah untuk mebina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini, guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah.
b. Merumuskan masalah. Merumuskan masalah merupakan langkah melibatkan siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki tersebut karena masalah tersebut pasti ada jawabannya sehingga siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat.
c. Merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sambarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis.
d. Mengumpul data. Mengumpul data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajaukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam perkembangan intelektual.
e. Menguji hipotesi. Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Dalam menguji hipotesis yang terpenting adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
f. Merumuskan kesimpulan. Kesimpulan adalah proses mendiskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan pengujian hipotesis. Oleh karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: