GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
KONSEP INDENTITAS NASIONAL INDONESIA DALAM BHINNEKA TUNGGAL IKA
KONSEP INDENTITAS NASIONAL INDONESIA DALAM BHINNEKA TUNGGAL IKA
Oleh : Ika Wahyuningsih, S.Pd
Guru SMK Negeri 1 Cilacap Jawa Tengah
Ika Wahyuningsih, S.Pd |
Indonesia merupakan sebuah negara yang berdaulat tentunya memiliki identitas Nasional yang membuatnya dapat dikenal dan dibedakan dengan bangsa lain. Identitas Nasional Indonesia adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Indonesia terdiri atas berbagai macam suku, bangsa, agama, dan pulau-pulau yang dipisahkan oleh lautan. Menurut Ani Sri Rahayu (2017: 37) dijelaskan karekteristik identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas tertentu yang membuat bangsa bersangkutan berbeda dengan bangsa lain. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa identitas nasional Indonesia adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Identitas Nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia antara lain: Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu bahasa Indonesia, Bendera Negara yaitu Sang Merah Putih, Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945, Kebudayaan daerah yang diterima sebagai Kebudayaan Nasional.
Bhinneka Tunggal Ika menjadi salah satu dari identitas nasional Indonesia dikarenakan Indonesia memiliki keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang digunakan sebagai alat pemersatu bangsa dan bisa digunakan untuk menghargai perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna meskipun berbeda-beda tetap satu jua. Semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang memiliki keragaman suku bangsa, budaya, bahasa daerah, agama dan kepercayaan, ras maupun antargolongan. Selain itu Negara Indonesia sangat luas wilayahnya dengan beribu-ribu pulai yang membentang dari Sabang sampai Merauke.
Ungkapan Bhinneka Tunggal Ika dapat ditemukan dalam kitab Sutasoma yang ditulis oleh Empu Tantular pada abad XIV di masa kerajaan Majapahit. Tulisan Bhinneka Tunggal Ika terdapat di bawah lambang Garuda Pancasila yang secara resmi dipakai dalam sidang kabinet Republik Indonesia Serikat pada tanggal 11 Februari 1950 yang dipimpin oleh Moh. Hatta. Oleh karena itu semboyan Bhinneka Tunggal Ika patut dijadikan sebagai landasan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan di dalam bangsa Indonesia.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki fungsi dalam berbangsa dan bermasyarakat yaitu menciptakan dan menjaga kesatuan Republik Indonesia, membangun kehidupan nasional yang toleran, sebagai rambu-rambu peraturan dan kebijakan negara dan membantu mewujudkan cita-cita leluhur bangsa.
Sedangkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang didapat diterapkan di masyarakat yaitu 1) Nilai Toleransi. Toleransi mengajarkan untuk bersikap tidak mudah merendahkan atau menyepelekan keberadaan orang lain oleh karena kondisinya. Sikap toleransi ini mengajak untuk berpikir secara utuh dan rendah hati. 2) Nilai Gotong Royong. Adanya gotong royong muncul dalam kehidupan sehari-hari seiring dengan timbulnya semangat kebersamaan, tidak ada paksaan, atau mucul dari kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi melalui rasa memiliki. 3) Nilai Kerukunan. Nilai kerukunan merupakan apresiasi terhadap orang, agama atau suku lain. 4) Nilai Keadilan. Dalam masyarakat yang ber Bhennika, keadilan dapat dimaknai tidak memihak, tidak bersikap hidup mengelompok dan tertutup. Berlaku adil sikap terbuka yang senantiasa mau menyediakan ruang bagi kehadiran orang lain.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: