PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Print Friendly and PDF

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh: Sri Wahyuni, S.Pd.SD

SD Negeri Kadilangu 2, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak Jawa Tengah 


Sri Wahyuni, S.Pd.SD


       Dewasa ini, Indonesa telah memasuki era globalisasi. Era globalisasi merupakan era dimana terjadi proses yang mendunia. Dalam era globalisasi ini, budaya-budaya asing mudah untuk masuk ke masyarakat. Selain itu perkembangan IPTEK sangat pesat. Adanya globalisasi tersebut memberikan dampak positif maupun negatif. Banyaknya budaya asing yang masuk, tidak semua diseleksi terlebih dahulu. Bahkan kebanyakan orang menerima begitu saja budaya tersebut. Banyak yang kemudian meniru budaya barat. Seperti halnya di Indonesia ini hampir semua orang bergaya kebarat-baratan terutama generasi muda. Hal tersebut mengakibatnya melunturnya budaya-budaya lokal, nilai-nilai luhur banga Indonesia serta merosotnya moral bangsa.

       Apabila hal tersebut terus menerus dibiarkan, maka moral anak bangsa akan semakin turun yang dapat mengakibatkan disintegrasi bangsa. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya pembiasaan tentang pentingnya nilai-nilai luhur bangsa, nilai-nilai karakter kepada anak bangsa. Salah satunya melalui pendidikan karakter di sekolah terutama sekolah dasar dimana anak-anak berada pada masa golden age yang mudah untuk dibentuk karakternya. Hal tersebut bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai luhur dan juga karakter pada peserta didik, sehingga mereka mempunyai karakter yang baik dan dapat sedikit demi sedikit memperbaiki moral anak bangsa.

       Beberapa karakter yang patut untuk dikembangkan dalam era globalisasi ini yaitu karakter religius, cinta tanah air, kemandirian, pantang menyerah, kegigihan, selalu berusaha dan masih banyak lagi karakter yang patut untuk dikembangkan oleh peserta didik.

       Mengingat moral generasi bangsa yang semakin menurun, pemerintah dan masyarakat sedang berupaya memperbaiki moral generasi bangsa. Upaya tersebut salah satunya dengan menggalakkan penanaman nilai-nilai karakter melalui pendidikan karakter di Sekolah Dasar untuk membangun karakter siswa.

       Karakter dapat dibangun salah satunya melalui pendidikan. Jalaludin (2012:2) menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk pembentukan karakter yang terwujud dalam kesatuan esensial si subjek dengan perilaku dan sikap hidup yang dimilikinya. Maka dari itu pendidikan alah satunya digunakan untuk membangun karakter siswa.

       Pendidikan karakter merupakan sebuah upaya untuk membangun karakter (character building). Seperti yang dijelaskan oleh Elmubarok (dalam Ani Nur Aeni, 2014 : 2) menyebutkan bahwa karakter building merupakan proses mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga berbentuk unik, menarik, dan berbeda atau dapat dibedakan dengan orang lain, ibarat sebuah huruf dalam alfabeta yang tak pernah sama antara yang satu dengan yang lain, demikianlah orang-orang yang berkarakter dapat dibedakan satu dengan yang lainnya. Samani dan Hariyanto (2013) menjelaskan bahwa secara sederhana pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai hal positif apa saja yang dilakukan guru dan berpengaruh kepada karakter siswa yang diajarnya. Ghozali (1991) menganggap bahwa karakter lebih dekat dengan akhlaq, yaitu spontanitas manusia dalam bersikap, atau melakukan perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia sehingga Ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi. 

       Menurut Ali Mustadi (2011:6) pendidikan karakter disekolah adalah satu system penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan kokurikuler, pemberdayaan saran prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. pemberdayaan saran prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. Guru-guru di sekolah juga harus bekerja sama untuk dapat menanamkan pendidikan karakter pada siswa dengan baik. Guru juga perlu mengintegrasikan pendidikan karakter tersebut misalnya ke dalam pembelajaran, permainan, dan lain-lain. Selain itu sekolah juga perlu bekerjasama dengan wali murid terkait pendidikan karakter. Jadi wali murid diberi pemahaman akan pentingnya pendidikan karakter, sehingga di rumah wali murid juga turut menanamkan karakter pada anak-anaknya.

       Pendidikan karakter merupakan salah satu cara yang tepat untuk memperbaiki moral generasi bangsa. Pendidikan karakter di sekolah dasar selain dapat membangun karakter anak juga dapat memberikan kesan menyenangkan bagi siswa karena dalam menanamkan pendidikan karakter setiap sekolah mempunyai cara masing-masing dan disesuaikan dengan karakteristik siswa di SD. Guru sangat berperan dalam pendidikan karakter, dimana setiap harinya siswa bersama dengan guru, sehingga guru lebih tahu bagaimana menanamkan nilai-nilai karakter pada siswanya.

       Dengan adanya pendidikan karakter melalui pembiasaan-pembiasaan di sekolah diharapkan siswa dapat terbiasa berperilaku berdasarkan nilai-nilai karakter sehingga sedikit demi sedikit dapat memperbaiki moral generasi bangsa. Kemudian pendidikan karakter ini sangat diperlukan agar generasi bangsa dapat menghadapi keadaan di era global ini.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top