GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
TEACHING AT THE RIGHT LEVEL SOLUSI KESULITAN SISWA DALAM MEMAHAMI SOAL EKSPONEN DAN LOGARITMA SERTA ALTERNATIF PEMECAHANNYA
TEACHING AT THE RIGHT LEVEL SOLUSI KESULITAN SISWA DALAM MEMAHAMI SOAL EKSPONEN DAN LOGARITMA SERTA ALTERNATIF PEMECAHANNYA
Oleh : Dra. Esthi Darmawanti, M.M.
Guru Mapel Matematika SMA Negeri 1 Pracimantoro, Wonogiri Jawa Tengah
Dra. Esthi Darmawanti, M.M. |
Pembelajaran sesuai tahap capaian belajar murid (teaching at the right level) adalah pendekatan belajar yang berpusat pada kesiapan belajar murid, bukan pada kesiapan kelas. Dengan tujuan sebagai bentuk implementasi filosofi ajar Ki Hadjar Dewantara yang berpusat pada murid, menguatkan kompetensi numerasi dan literasi murid, agar setiap murid mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Hal ini dikarenakan murid walaupun dalam fase perkembangan yang sama, namun bisa memiliki tingkat pemahaman dan kesiapan yang berbeda, maka pada pembelajaran ini cara dan materi pembelajaran divariasikan berdasarkan tingkat pemahaman dan kesiapan murid, yaitu fase atau tingkatan perkembangan yang sesuai capaian pembelajaran yang harus dicapai murid yang disesuaikan dengan karakteristik, potensi, serta kebutuhannya. Untuk itu , Kompetensi Awal (pengetahuan dan / atau ketrampilan yang perlu dimiliki siswa sebelum mempelajari topik tertentu) dan Profil Pelajar Pancasila (tujuan akhir dari suatu kegiatan pembelajaran yang berkaitan erat dengan pembentukan karakter peserta didik). Adapun enam dimensi Profil Pelajar Pancasila saling berkaitan dan terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran terlihat dalam materi/ isi pelajaran, pedagogik dan/atau, kegiatan projec, dan asesmen.
Target Peserta didik terdapat tiga kelompok target peserta didik yaitu (1). Peserta didik reguler/ tipikal (umum tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar). (2). Peserta didik dengan kesulitan belajar seperti gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya (misalnya dengan audio, kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb. (3). Peserta didik dengan pencapaian tinggi, mencerna dan memahami dengan cepat, dan mampu mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS) serta mampu memimpin.
Selanjutnya kami menemukan peserta didik yang termasuk dalam kelompok dua, yang kami temukan dalam pembelajaran materi ajar Bab 1, yaitu B. 09. “Eksponen dan Logaritma”, yang kami dapatkan saat mengajar di kelas X.1 SMA Negeri 1 Pracimantoro tahun pelajaran 2022/2023. Logaritma penting untuk dipelajari, karena merupakan materi prasyarat untuk mempelajari persamaan maupun pertidaksamaan logaritma, selain juga merupakan materi yang bisa digunakan dalam bidang ilmu lain, diantaranya fisika, kimia dan sebagainya. Pentingnya materi ini tidak sejalan dengan kesulitan siswa dalam memahaminya, dikarenakan materi logaritma merupakan materi baru yang didapat pada kelas X SMA, seperti yang disampaikan oleh 1. Movendu, A.L.Analisis Kesalahan Siswa SMA Kelas X dalam Menyelesaikan Soal”. Selain itu logaritma juga sulit dalam prosedur pembelajaran matematika yang lebih mementingkan ketercapaian materi daripada pemahaman materi atau konsep pada siswa. Hal tersebut didukung dari hasil penelitian oleh 2. Marjan Aswad yang menjelaskan bahwa kesulitan yang paling banyak dilakukan siswa yaitu kesulitan dalam mengoperasikan rumus logaritma dan tidak memahami langkah/prosedur penyelesaian soal, Ada beberapa siswa yang melakukan kesulitan pada perhitungan akhir yang disebabkan kurangnya ketelitian siswa dalam mengerjakan soal dan siswa sering tidak memeriksa kembali hasil dari jawabannya. 3. Mutholib juga menjelaskan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep logaritma sebagai invers dari perpangkatan dan sifat-sifat logaritma sehingga tidak bisa menerapkan dalam penyelesaian soal. Hal ini disebabkan karena logaritma berbeda dengan operasi pada bilangan real yang telah dikenal siswa sewaktu SMP. Kondisi siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari materi logaritma harus ditelusuri faktor penyebabnya dan cara mengatasinya. Karena, jika kesulitan ini terus terjadi pada siswa, maka akan berdampak pada hasil belajar materi yang rendah dan berdampak pula pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang melibatkan konsep logaritma misalnya menemukan penerapan pada kimia atau fisika. Sedangkan dari kajian K.D. 3.1 Mendiskripsikan dan menentukan penyelesaian fungsi eksponensial dan fungsi logaritma menggunakan masalah kontekstual serta keberkaitannya. K.D 4.1., kata menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi eksponensial dan fungsi logaritma menuntut siswa memiliki kemampuan minimal menyelesaikan secara prosedur tahapan soal logaritma yang memerlukan pengetahuan prosedural.
Pada penelitian ini, kami selaku penulis dan guru matematika yang mengajar kelas X.1., menggunakan metode pembelajaran Discovery Learning, karena siswa banyak mengalami kesulitan dalam hal memahami konsep dan kesulitan dalam menyelesaikan prosedural. Kelas kami buat mnjadi 9 kelompok, setiap kelompok 4 siswa. Pemilihan siswa kami buat senyaman mungkin, yang membuat kelompok siswa sendiri. Sehingga diskusipun bisa terlaksana. Serta dilanjutkan dengan presentasi. Dan merangkum hasil presentasi tersebut. Selain itu, penulis juga menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, saat siswa mengalami kesulitan memahami soal cerita. Dengan model pembelajaran yang kami lakukan, siswa lebih senang dan lebih memahami materi ajar matematika. Sampai saat ini, misal siswa tidak ketemu agak lama, karena sesuatu hal, merekapun seringkali menanyakan, padahal di awal semester mereka ketakutan dengan matematika. Grup WA khusus matematika setiap kelas pun kami buat, sehingga kami bisa selalu komunikasi dalam grup khusus tersebut.
Demikianlah pengalaman kami selaku guru dan penulis dalam mengajar matematika wajib di kelas X.1 X.6 , khususnya kelas X.1 SMA Negeri 1 Pracimantoro pada semester 1 tahun pelajaran 2022/2023. Semoga pengalaman ini bisa mempunyai manfaat untuk mencapai tujuan Kompetensi lebih baik lagi.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: