GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI
Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD
Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah
Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri |
Era Globalisasi dapat disebut dengan Era Digital atau Era Revolusi Industri 4.0, merupakan era dimana pembatas antar negara tidak lagi dibatasi oleh jarak dan waktu. Pada era ini perkembangan ilmu pengetahuan memang luar biasa di berbagai macam bidang, terutama pada bidang Information and Communication Technology (ICT) yang serba canggih (sophisticated) sehingga membuat dunia ini semakin sempit. Setiap orang dapat dengan mudah mengakses informasi mengenai ilmu pengetahuan, berita, dan banyak informasi yang lainnya dengan memanfaatkan teknologi. Tentu saja hal ini berimbas pada segala sektor kehidupan. Salah satunya yaitu perkembangan pendidikan di Indonesia. Perubahan era ini tidak dapat dihindari oleh setiap orang, maka dari itu dibutuhkan persiapan sumber daya manusia (SDM) yang memadai agar siap menyesuaikan dan mampu bersaing di era globalisasi ini. Peningkatan kualitas SDM melalui jalur pendidikan mulai dari pendidikan dasar dan menengah hingga ke perguruan tinggi adalah kunci untuk mampu mengikuti perkembangan Era Revolusi Industri 4.0. Pendidikan berperan sangat penting sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan pembangunan suatu bangsa, sebab pendidikan merupakan instrumen utama pengembangan SDM, pengembangan ini bukan hanya berdasarkan kualitas manusia dalam menguasai suatu keterampilan khusus, namun terlebih lagi dapat menjadikan manusia yang dapat diandalkan (desirable person quality), dan manusia yang kreatif, inovatif, serta kompetitif.
Keberhasilan suatu Negara dalam menghadapi era globalisasi, sangat ditentukan dari kualitas tenaga pendidik seperti guru. Para pendidik dituntut menguasai keahlian, kemampuan beradaptasi dengan teknologi baru dan tantangan globalisasi. Dalam kondisi ini, setiap lembaga pendidikan harus mempersiapkan kemampuan baru dalam bidang pendidikan. kemampuan lama yang hanya mengandalkan kemampuan membaca, menulis dan matematika harus diperkuat dengan mempersiapkan kemampuan yang baru yaitu kemampuan data, keterampilan teknologi, kemampuan informasi dan kemampuan SDM. Kemampuan data diterapkan untuk membaca, menganalisis dan menggunakan informasi dari data ke dalam dunia digital. Kemudian, keterampilan teknologi diterapkan untuk memahami sistem mekanika, dan teknologi dalam dunia nyata. Selanjutnya, kemampuan informasi yang diperlukan untuk mengenali kebutuhan informasi, kemudian mencari, mengevaluasi dan menggunakan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) yaitu kemampuan bersosialisasi dengan baik, tidak kaku, dan berakhlak karimah. Penyelenggaraan pendidikan adalah tanggung jawab semua elemen masyarakat antara lain keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dalam hal ini, jika ada sebuah problem maka seharusnya tidak terlalu sulit untuk menyelesaikannya. Semua orang ikut serta atas penyelenggaran pendidikan seperti keluarga yang bertugas untuk mengajarkan pendidikan moral, masyarakat yang bertugas mengajarkan pendidikan keterampilan, dan pemerintah (pendidik) yang bertugas untuk mengajarkan pendidikan IPTEK. Berdasarkan uraian diatas, era globalisasi atau era revolusi industri 4.0 ditandai dengan semakin luasnya pengetahuan tentang teknologi yang memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia. Pertanyaannya apa yang harus dilakukan oleh para lembaga pendidikan agar dapat menciptakan generasi yang bisa bersaing secara global. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan apa saja problematika yang terjadi pada pendidikan di era globalisasi ini, dan memberikan solusi yang tepat agar pendidikan di Indonesia pada era globalisasi ini dapat menghasilkan output yang berkualitas.
Problematika perkembangan pendidikan di era globalisasi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi masalah kurikulum, pendekatan atau metode pembelajaran, profesionalitas dan kualitas SDM, dan biaya pendidikan. Faktor eksternal berupa dikotomi, ilmu pengetahuan yang masih terlalu umum dan kurang memperhatikan kepada upaya penyelesaian masalah, rendahnya semangat untuk melakukan penelitian, pembelajaran banyak bersifat studi tekstual daripada pemahaman pelajaran yang bersangkutan. Perubahan yang terjadi dalam sistem pendidikan tentu akan berdampak pada pengubahan kurikulum, guru berperan sebagai tenaga pendidik dan pengembangan teknologi pendidikan yang berbasis ICT. Ini merupakan tantangan baru bagi lembaga-lembaga pendidikan untuk merevitalisasi pendidikan, agar menciptakan orang-orang cerdas, yang kreatif dan inovatif serta mampu berkompetisi secara global. Banyak kajian mengatakan bahwa penerapan kurikulum di lapangan tidak lagi berorientasi pada pencapaian kemampuan peserta didik dan pemahaman materi dalam lingkup kehidupan sehari-hari, namun implementasi kurikulum hanya berpusat pada hasil pencapaian kompetensi peserta didik yang ada pada nilai-nilai akademik saja. Kebijakan Kurikulum harus menggabungkan kemampuan akademik peserta didik dengan kemampuan hidup bersama dan berpikir kritis serta kreatif. Mengutamakan ‘soft skills’ dan ‘transversal skills’, keterampilan hidup, dan keterampilan yang tidak terkait dengan bidang pekerjaan dan bidang akademis tertentu. Namun, memiliki manfaat yang luas pada banyak situasi pekerjaan. Sudah waktunya kurikulum direvisi dan secara bertahap mengembangkan kurikulum pendidikan yang baru agar mampu mengarahkan serta membentuk peserta didik untuk siap menghadapi era revolusi industri dengan penekanan pada bidang Sains, Technology, Engineering and Mathematic atau STEM. Kurikulum yang sesuai harus berorientasi pada pembelajaran dalam teknologi informasi, internet of things, big data dan komputerisasi.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: