GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
PENINGKATAN PEMAHAMAN SOPAN SANTUN SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
PENINGKATAN PEMAHAMAN SOPAN SANTUN SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
Oleh: Siska Mardani, S.Pd
SMP Islam Jiken Kabupaten Blora Jawa Tengah
Siska Mardani, S.Pd |
Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari perannya menjalin hubungan dengan lingkungan masyarakat dimana pun berada. Hubungan antara manusia dengan manusia lainnya terjalin karena adanya pemenuhan kebutuhan satu dengan lainnya. Dalam hubungan ini tidak terlepas dari norma kehidupan bermasyarakat salah satunya sikap sopan santun.
Tujuan bersikap sopan santun untuk menghormati orang tua atau orang yang lebih tua sehingga orang lain juga akan menghormati kita. Setiap orang harus mempunyai sikap sopan santun yang baik agar kehidupan masyarakat aman, tentram, damai dan sejahtera.
Sikap sopan santun sangat ditekankan di sekolah. Karena dari pengamatan yang dilakukan penulis sebagai guru bimbingan dan konseling menemukan sikap dan perilaku sopan santun siswa kepada guru mengalami penurunan yang sangat drastis. Hal ini bisa dilihat ketika siswa menggunakan bahasa yang tidak sepantasnya diucapkannya. Penyebab kurangnya sopan santun tersebut diduga dipengaruhi oleh pergaulan siswa yang kurang terkontrol oleh orang tua, kurangnya bimbingan dari guru serta perilaku coba-coba oleh siswa. Maka dari itu pendidikan karakter sopan santun di sekolah sangat mempengaruhi sikap anak dalam kehidupan sehari-hari.
Dari hasil temuan pengamatan tersebut, guru memiliki tanggung jawab moral untuk mengarahkan dan membantu siswa berperilaku baik dan memiliki sopan santun. Maka dari itu, penulis mencari model pembelajaran yang tepat untuk memberikan pemahaman sikap sopan santun siswa. Salah satunya dengan melakukan layanan bimbingan kelompok menggunakan teknik sosiodrama.
Bimbingan merupakan upaya memfasilitasi individu agar memperoleh pemahaman tentang penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Lingkungan yang dimaksud yaitu lingkungan di mana individu tumbuh dan berkembang baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Sedangkan kelompok merupakan sarana atau media penghubung bagi individu-individu yang tergabung di dalamnya yang memungkinkan berpartisipasi aktif bagi para anggota untuk berbagi pengalaman, mengembangkan wawasan, sikap dan ketrampilan, pencegahan munculnya masalah, atau pengembangan pribadi anggota (Rasimin & Muhamad Hamdi, 2018:4).
Teknik sosiodrama yaitu teknik yang digunakan untuk mengekspresikan berbagai jenis perasaan yang menekan konseli terutama perasaan-perasaan negatif melalui sesuatu suasana yang didramatisasikan sehingga konseli dapat secara bebas mengungkapkan dirinya sendiri secara lisan, tulisan maupun melalui gerakan-gerakan yang dramatisir. Menurut Muhammad Syahrul & Nur Setiawati (2020:59) teknik ini dilakukan untuk melatih perilaku verbal maupun nonverbal yang diharapkan dari siswa.
Tujuan dari sosiodrama adalah membuat para siswa untuk tampil sesuai perannya masing-masing. Sehingga dari semua permasalahan yang diperoleh dapat diselesaikan dengan baik. Sehingga siswa akan memperoleh pengalaman yang berharga dari perannya tersebut.
Tahapan yang dilakukan penulis dalam penerapan layanan kelompok teknik sosiodrama dengan materi sopan santun sebagai berikut tahap persiapan, guru menentukan dan menceritakan dengan metode ceramah situasi sosial yang terjadi yang akan didramatisasikan. Tahap pelaksanaan menentukan peserta didik yang menjadi pemeran, mempersiapkan peserta didik untuk perannya masing-masing, proses sosiodrama dimulai, proses penghentian drama oleh guru saat situasi sedang memuncak, mengakhiri sosiodrama dengan diskusi terkait pemecahan masalah berikutnya, pemberian tugas oleh guru untuk memberikan tanggapan terhadap pelaksanaan sosiodrama tersebut. Tahap evaluasi dengan pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk membuat kesimpulan dari pembelajaran sosiodrama.
Setelah dilaksanakan layanan bimbingan kelompok menggunakan teknik sosiodrama materi sopan santun diperoleh hasil positif yaitu siswa memahami sopan santun yang harus dilakukan dalam lingkungan sekolah, rumah, maupun masyarakat. Siswa lebih menghayati materi layanan bimbingan tentang sopan santun yang diberikan karena menghayati sendiri. Dalam berbahasa lisan siswa dapat dilatih menjadi bahasa yang baik dan mudah dipahami oleh orang lain.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: