GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
BELAJAR MENYENANGKAN DENGAN MEDIA ULAR TANGGA LANTAI UNTUK PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
BELAJAR MENYENANGKAN DENGAN MEDIA ULAR TANGGA LANTAI UNTUK PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Oleh: Ika Astiwi Irawan, S.Pd
Guru SD Muhammadiyah 1 Kota Sorong, Papua Barat
Ika Astiwi Irawan, S.Pd |
Bermain adalah hal yang sangat menyenangkan bagi peserta didik yang berada di kelas rendah. Sambil bermain kita dapat memberi hal baru kepada peserta didik khususnya materi yang akan kita sampaikan. Agar lebih menarik minat belajar bagi peserta didik di Sekolah dasar kelas rendah, maka pembelajaran yang dilakukan harus dikemas dengan permainan, hal tersebut dilakukan agar tujuan pembelajaran tercapai dan secara tidak langsung prestasi belajar peserta didik akan meningkat. Prestasi belajar peserta didik tidak hanya terlihat dalam lingkungan sekolah saja, tetapi juga teraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Aktivitas pembelajaran di kelas, memiliki nilai yang tinggi bagi peserta didik. Dengan berbagai komponen materi pelajaran yang bermacam-macam tujuan dan fungsinya, maka perlu dibuat perencanaan pembelajaran dengan matang agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif, efisien, dan menyenangkan. Namun dalam proses pembelajaran di kelas sering ditemui sikap atau tingkah laku peserta didik yang dapat mengganggu selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal tersebut salah satunya dipicu karena pembelajaran kurang menarik sehingga sebagian dari mereka merasa bosan. Apalagi jika kita mengajar peserta didik dikelas rendah, dunia mereka dipenuhi dengan permainan sehingga pembelajaran yang dilaksanakan harus dikemas dengan permainan juga agar peserta didik dapat belajar dengan senang. Tentu dalam hal ini guru memerlukan media permainan sebagai sarana bermain dan juga belajar.
Media sebagai salah satu komponen dalam sistem pembelajaran, mempunyai fungsi sebagai sarana komunikasi non-verbal. Sebagai salah satu komponen sistem, berarti media mutlak harus ada atau harus dimanfaatkan di dalam setiap pembelajaran. Dikatakan demikian sebab jika salah satu komponen itu tidak ada maka hasil yang diperoleh tidak akan maksimal. Belajar pada dasarnya melakukan aktivitas, maka dalam proses pembelajaran para peserta didik perlu banyak berpartisipasi.
Media belajar sangat menentukan hasil akhir dari proses pembelajaran dan prestasi peserta didik. Dalam pemanfaatan media belajar dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Penggunaan media dalam proses pembelajaran berimplikasi terhadap beberapa hal yaitu pada guru, dapat memudahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di ruang kelas. Pada peserta didik, dapat merangsang peserta didik untuk belajar secara lebih aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan dan yang terakhir terhadap proses pembelajaran di ruang kelas, yakni dapat membantu guru dalam menyampaikan pelajaran dan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Seperti halnya yang penulis lakukan di sekolah tempat penulis mengajar yaitu SD Muhammadiyah 1 Kota Sorong yaitu membuat media ular tangga lantai. Penulis mengemas pembelajaran dengan media ular tangga lantai. Dengan menerapkan konsep dari permainan ular tangga yang banyak digemari oleh anak-anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar, penulis membuat ular tangga lantai. Dengan membuat bagan-bagan yang mirip dengan ular tangga yang kemudian ditempelkan dilantai sehingga akan membentuk permainan ular tangga yang besar dan yang menjalankan peserta didik sendiri dengan satu kaki. Semua aturan permainan sama persis seperti bermain ular tangga, akan tetapi yang membuat berbeda adalah peserta didik sendiri yang melakukan aktifitas jalannya hasil dari lemparan dadu itu sendiri. Biasanya permainan ini digunakan untuk mendapatkan nomor soal yang diberikan oleh guru. Sehingga dengan cara seperti ini ketika peserta didik diberikan soal tidak merasa bosan, justru sebaliknya akan terasa menyenangkan karena dalam permainan ini terdapat bonus-bonus nilai dan soal. Dalam permainan ini mereka akan merasa gembira karena ada harapan bagi mereka untuk mendapat bonus-bonus yang disediakan didalam permainan tersebut.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: