GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Menjadi Mahasiswa Kreatif, Inovatif, Produktif, dan Inspiratif Abad XXI
Menjadi Mahasiswa Kreatif, Inovatif, Produktif, dan Inspiratif Abad XXI
Oleh: Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum.
Dosen PBSI FKIP UNS, Ketua Umum ADOBSI, & Penggiat Literasi Arfuzh Ratulisa
Email: rohmadi_dbe@yahoo.com/Youtube: M Rohmadi Ratulisa
Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum. |
"Kawan, keinginan untuk dapat memeluk bintang, bulan, dan matahari merupakan mimpi dan imajinasi multigenerasi NKRI yang harus direstui dalam pelukan semesta"
“Bapak dan ibu, sekarang saya sudah menjadi mahasiswa. Hari ini saya sudah masuk kampus tercinta yang menjadi idamanku selama ini. Bapak dan ibu, saya mohon doa restu, untuk meraih mimpi dan cita-citaku ya. Terima kasih atas doa dan restu Bapak dan Ibu selama ini, jangan pernah berhenti mendoakanku ya.” Kalimat itu merupakan ungkapan rasa bahagia salah satu mahasiswa yang saat ini menjalani orientasi dan pengenalan mahasiswa baru di kampus idamannya kepada kedua orang tuanya di rumah. Rasa bahagia dan semangat menyelimuti para mahasiswa baru di seluruh wilayah NKRI yang saat ini sudah menyandang status mahasiswa baru.
Mahasiswa harus mulai kehidupan di kampus sesuai dengan tata tertib yang berlaku di kampus. Orientasi dan pengenalan terhadap dunia akademik kampus oleh panitia kampus merupakan pembekalan awal yang harus dimiliki oleh seluruh mahasiswa baru. Hal ini sebagai modal dan bekal awal untuk menjadi mahasiswa yang tangguh, kreatif, inovatif, produktif, dan inspiratif ke depannya. Menjadi sosok mahasiswa dengan dunia baru di kampus dilatih untuk mandiri, kreatif, dan inovatif untuk dapat menjadi dirinya sendiri dengan belajar secara mandiri. Dunia kampus sudah berbeda dengan sekolah di SMA, MA, atau SMK yang dibimbing dan diarahkan oleh guru-gurunya. Kampus merupakan kawah candradimuka yang akan menjadikan mahasiswa sebagai cendikiawan yang tangguh, mandiri, kreatif, inovatif, produktif, dan inspiratif bagi multigenerasi NKRI.
Untuk menjadi mahasiswa abad XXI yang kreatif dan inovatif abad XXI maka harus menguasai kompetensi hard skill dan softskill yang berimbang. Hal ini sebagai bentuk implementasi tiga keterampilan berpikir sebagai mahasiswa kreatif, inovatif, produktif, dan inspiratif abad XXI. Tiga keterampilan yang harus dikuasai antara lain: (1) keterampilan belajar, (2) keterampilan berpikir, dan (3) keterampilan hidup. Tiga keterampilan tersebut sebagai wujud keseimbangan olah piker, olah rasa, dan olah karsa. Penguasaan dan pengembangan tiga keterampilan tersebut dalam rangka untuk membekali diri sendiri dalam segala medan dan lingkungan yang dihadapi oleh mahasiswa. Oleh karena itu, perlu ditanamkan dan dibiasakan kemandirian untuk belajar, kemandirian berpikir, dan kemandirian hidup dalam segala konteks kehidupan. Kehidupan yang dihadapi di dalam kampus dan luar kampus yang penuh dengan peluang dan tantangan merupakan upaya untuk mendewasakan mahasiswa abad XXI untuk menemukan jadi dirinya dengan the power of kepepet”. Dengan demikian, kompetensi hard skill dan softskill akan terbentuk secara berimbang dan dapat semakin tangguh menghadapi tantangan yang dihadapinya untuk mewujudkan mimpi dan cita-citanya.
Keberadaan mahasiswa sebagai multigenerasi abad XXI harus memiliki dan menguasai bekal keterampilan abad XXI dan enam literasi dasar. Hal ini sebagai bentuk wujud modal dasar untuk menjadi mahasiswa kreatif, inovatif, produktif, dan inspiratif. Empat keterampilan abad XXI yang harus dikuasai yakni: (1) berpikir kreatif, (2) berpikir kritis, (3) kolaboratif, dan (4) komunikatif. Dengan empat keterampilan tersebut diharapkan mahasiswa abad xxi dapat belajar mandiri untuk membelajarkan diri dalam segala situasi dan kondisi era digital. Keberanian untuk bertanya dan menyampaikan pendapat menjadi ruang kesemestaan untuk dapat memahami kehidupan di lingkungan baru yang ditemui. Kemudian enam literasi dasar yang harus dikuasai merupakan modal dasar untuk terus berliterasi dengan ratulisa (rajin menulis dan membaca) di istana arfuzh ratulisa. Enam literasi dasar yang harus dikuasai antara lain: (1) literasi menulis dan membaca, (2) literasi numerik, (3) literasi digital, (4) literasi sains, (5) literasi keuangan, dan (6) literasi budaya & kewargaan. Keenam literasi dasar tersebut merupakan penguatan sumber-sumber literasi informasi yang harus dijadikan sebagai modal dasar untuk tahu dan lebih banyak tahu terhadap pengembangan diri dan keilmuannya.
Mahasiswa abad XXI harus kreatif, inovatif, produktif, dan inspiratif dalam segala konteks kehidupan. Hal ini sebagai wujud keinginan dan kebutuhan untuk menjadi pemimpin masa depan yang tangguh, mandiri, dan kritis terhadap segala permasalahan yang dihadapinya. Siapa pun, di mana pun, dan kapan pun Anda sebagai mahasiswa saat dapat menempatkan diri sesuai dengan aturan dan norma kebaikan maka akan selalu dapat diterima oleh lingkungan baru tempatmu tinggal dan bersilaturahmi. Prinsip dasar sebagai mahasiswa baru yakni harus dapat membiasakan diri dengan 5B: bersilaturahmi, berkomunikasi, berkolaborasi, beraksi, dan berliterasi dengan ratulisa (rajin menulis dan membaca) dalam segala situasi dan kondisi.
Teknik berkomunikasi dengan bahasa yang baik, benar, dan santun akan mengantarkanmu menjadi manusia yang dapat memanusiakan manusia, menghormati yang lebih tua, menyayangi teman sebaya dan yang lebih muda. Jadilah mahasiswa hebat yang bermanfaat, jadilah mahasiswa sejati yang selalu memotivasi dan menginspirasi, dan jadilah mahasiswa bermartabat yang masalahat untuk umat. Selamat dan sukses menjadi mahasiswa baru di kampus tercintamu untuk wujudkan mimpi dan cita-citamu dengan doa restu ayah dan ibumu tercinta.
“Keindahan senja akan membuka ruang semesta untuk terus bercerita dengan lantang dan ceria dengan segala aroma indah dan memesona di beranda cinta istana arfuzh ratulisa”
Beranda FBA Universitas Mahasaraswati Denpasar, 22 Agustus 2023
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: