GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
PENERAPAN METODE PJBL BERBANTU VIDEO EDUKASI PADA MATERI MENULIS TEKS DISKRIPSI PADA SISWA KELAS VII C SMP N 1 KOTAWINANGUN MAMPU MENGASAH PENGETAHUAN, KETERAMPILAN DAN HASIL BELAJAR
PENERAPAN METODE PJBL BERBANTU VIDEO EDUKASI PADA MATERI MENULIS TEKS DISKRIPSI PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 KOTAWINANGUN MAMPU MENGASAH PENGETAHUAN, KETERAMPILAN DAN HASIL BELAJAR
Oleh: Faizatun, S.Pd.
Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Kotawinangun Kebumen, Jawa Tengah
Faizatun, S.Pd. |
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk meningkatkan dan menggali potensi yang ada dalam diri manusia, tidak hanya itu saja ada beberapa aspek yang dapat berkembang yaitu aspek kognitif, aspek psikomotorik dan aspek afektif. Menurut Kunandar (2007: 11) Dengan pendidikanlah seseorang dibekali dengan berbagai pengetahuan, ketrampilan, keahlian dan tidak kalah pentingnya macam-macam tatanan hidup baik yang berupa norma-norma, aturan-aturan positif, dan sebagainya. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu memiliki dan mencerahkan problem pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan yang berkualitas ditopang oleh empat pilar yaitu 1) Learning to know. 2) learning to do. 3) learning to live togerher. 4) learning be.
Sekolah yang merupakan penyelenggara pendidikan formal berguna mengembangkan sumber daya manusia. Dalam membentuk sumber daya manusia tersebut perlu adanya sebuah interaksi edukatif yakni terjadinya proses kegiatan belajar mengajar antara seorang guru dan siswa. Proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas tentu tak lepas dari adanya peran seorang guru, seorang guru dikatakan berhasil dalam melaksanakan tugas mengajarnya apabila tujuan pembelajaran telah tercapai.
Guru sebagai pekerja profesional harus mampu berperan sebagai desainer (perencana), implementor (pelaksana), dan evaluator (penilai). Di Era globalisasi seperti sekarang ini menuntut setiap guru untuk mempersiapkan sumber daya yang handal terutama dalam pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai sarana dalam menyampaikan materi ajarnya. Dalam hal ini guru sangat diperlukan dalam menguasai teknologi komunikasi maupun dalam berinteraksi secara langsung dengan peserta didiknya. Guru harus mau melihat masalah, mengevaluasi pembelajaran serta cara mengatasinya melalui kreativitasnya. Kreativitas guru dalam menerapkan strategi, metode, model pembelajaran harus dapat memunculkan dan mengembangkan upaya menciptakan proses pembelajaran yang baik dan berkualitas termasuk pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Menurut Sudjana metode adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya belajar, (Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses belajar Mengajar, Bandung Sinar Baru Algesindo,1995).
Di lingkungan sekolah bahasa Indonesia merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peran penting dalam dunia pendidikan. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Mata pelajaran ini wajib diberikan kepada siswa tak terkecuali pada jenjang SMP. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan siswa agar mampu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis (Depdiknas, 2003: 1).
Dalam melaksanakan tugas mengajar, penulis sebagai guru Bahasa Indonesia kelas VII C semester gasal tahun pelajaran 2022-2023 di SMPN 1 Kotawinangun selalu melakukan inovasi pembelajaran dengan cara menerapkan beberapa strategi pembelajaran dengan tepat dan terukur sesuai materi. Ketika menyampaikan materi tentang “menulis teks deskripsi” penulis memilih menerapkan metode PJBL [Project Based Learning] dengan memanfaatkan video pembelajaran dengan tujuan memotivasi dan menarik perhatian agar seluruh siswa mengikuti proses pembelajaran secara tuntas. Alasan lain karena selama ini masih terlihat beberap siswa kurang fokus dan tidak aktif ketika guru menyampaikan materi dikelas sehingga kondisi ini menurunkan daya serap, pemahaman, kreatifitas, keterampilan maupun hasil belajarnya. Penurunan daya serap serta pemahaman tersebut terlihat ketika guru mencoba memberikan soal pertanyaan kepada seluruh siswa kelas VII C dengan total jumlah 32 siswa pada kegiatan awal terlihat hanya 77% siswa yang aktif, menguasai materi, memahami, dan terampil sehingga mampu menjawab dengan mendapatkan nilai rata-rata 85. Sedangkan 23% dari 32 siswa yang tidak aktif mereka kurang menguasai materi sehingga hanya memperoleh nilai rata-rata masih kurang memuaskan. Melihat permasalahan atau kasus pembelajaran kelas tersebut, penulis segera mengatasi masalah dengan mengganti metode pembelajaran pada pertemuan selanjutnya dengan menerapkan metode PJBL dan memanfaatkan video edukasi pembelajaran sehingga dalam penerapannya dapat meningkatkan aktifitas, pemahaman, mengasah kreatifitas, keterampilan maupun hasil belajarnya.
Pembelajaran Projek Based Learning (PJBL) atau pembelajaran berbasis proyek adalah suatu pendekatan pendidikan yang efektif yang berfokus pada kreatifitas berfikir, pemecahan masalah, dan interaksi antara peserta didik dengan teman sebaya mereka untuk menciptakan dan menggunakan pengetahuan baru. Menurut Fathurrohman (2016, hlm. 119) pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning [PJBL] adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan Video menurut Azhar Arsyad (2011 : 49) merupakan gambar-gambar dalam frame, di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup. Sedangkan video edukasi, merupakan video pembelajaran yang telah dibuat sendiri dengan mengambil dari beberapa sumber yang relevan dengan materi kemudian dibuat tampilan yang lebih menarik agar mudah dipahami siswa.
Adapun langkah-langkah dalam menerapkan metode pembelajarannya tersebut yaitu:1] Guru membuka pembelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran, indikator serta proses pembelajaran yang akan dilakukan, 2] Guru menyampaikan poin materi kemudian memutar video edukasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya dengan tujuan menarik perhatian dan memberikan stimulus dalam merumuskan pertanyaan esensial yang akan dipecahkan melalui proyek menulis teks deskripsi dengan objek benda-benda di sekolah, 3] Setelah siswa merumuskan pertanyaan, guru bersama siswa mendesain perencanaan proyek dan menyusun jadwal, 4] Guru membimbing dan memonitor setiap kemajuan pekerjaan siswa, 5] Guru menguji proses dan hasil belajar siswa dengan menyuruh siswa memaparkan hasil kerja, 6] Guru melakukan evaluasi selama pembelajaran membuat proyek tersebut kemudian memberikan penguatan materi dan tugas yang harus dikerjakan, 7] Diakhir kegiatan guru memberikan motivasi, penguatan, apresiasi.
Proses pembelajaran yang melalui metode PJBL dan video edukasi telah menarik perhatian seluruh siswa dalam mengikuti pembelajaran. Terlihat seluruh siswa telah aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir. Hal ini tentunya membawa dampak kemajuan yang positif sehingga motivasi, penguasaan materi, keterampilan, kreatifitas maupun hasil belajarnya meningkat. Peningkatan terlihat ketika guru mengkoreksi karya hasil tugas yang diberikan. Dari keseluruhan siswa kelas VII C dengan jumlah 32 anak semuanya telah 100% mampu aktif dan menguasai materi, kreatif, terampil dalam mengerjakan tugas dengan baik dan benar sehingga layak mendapatkan nilai rata-rata 95. Untuk itu tidak ada salahnya pada para guru untuk mencoba menerapkan metode diatas dengan beragam variasi dengan menyesuaikan materi serta kondisi para siswa.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: