GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Berliterasi Bersama Arfuzh Ratulisa di Kota Bertuah
Berliterasi Bersama Arfuzh Ratulisa di Kota Bertuah
Oleh: Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum.
Dosen PBSI FKIP UNS, Ketua Umum ADOBSI, & Pegiat LIterasi Arfuzh Ratulisa
Email: rohmadi_dbe@yahoo.com/Youtube: M Rohmadi Ratulisa
Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum. |
"Kawan, mimpi dan imajinasi menjadi asa untuk dapat mengurai makna jejak-jejak semesta yang memberi tanda bagi seluruh umat manusia dengan segala cara"
Senja semakin indah memesona kala mentari menuju ke peraduannya saat Arfuzh Ratulisa (rajin menulis dan membaca) menikmati senja di Pekanbaru Kota Bertuah Provinsi Riau. Kilauan pelangi yang membentang di ujung senja semakin menunjukkan mahkota yang indah memesona. Kerlipan bintang pelan namun pasti menghiasi langit biru yang mulai ditinggalkan sinar mentari senja. Sejauh mata memandang, kerlip bintang bertebaran di langit menanti kehadiran rembulan malam yang tersenyum menyapa umat manusia. Banyak ruang hampa penuh dengan cerita dan kenangan setiap insan dalam pelukan semesta. Aneka pengetahuan dan cerita sebagai sumber silaturahmi dan berliterasi bersama dengan Arfuzh Ratulisa tersedia dalam segala konteks kehidupan di kota bertuah yang indah memesona.
Pelukan semesta kala senja menuju peraduannya membuat malam semakin indah bertaburan bintang dan sinar rembulan. Saat bintang dan rembulan bersama menghiasi langit hanya dapat melukis senja tanpa sua. Bintang memeluk semesta dengan segala cerita tentang ruang, waktu, dan isinya. Bulan, menerawang jauh dengan segala rindu dan kenangan tersisa di ujung senja. Akhirnya, bulan dan bintang menjelajahi pekatnya malam untuk menemui matahari di ufuk pagi. Segala rasa rindu dan gelisah bintang, rembulan, dan matahari berselimut embun dini hari. Setiap insan manusia akan selalu mengalami segala cerita senang, gembira, sedih, gelisah, suka, duka, dan aneka cerita senja penuh dengan kenangan yang tidak akan lekang oleh waktu sepanjang masa. Berliterasi dengan ratulisa merupakan jalan ceria untuk dapat tahu dan lebih banyak tahu oleh multigenerasi NKRI dalam segala konteks kehidupan yang penuh dengan aneka ragam ceritanya.
Bintang, bulan, dan matahari bersatu dalam satu ruang hampa di bawah pohon flamboyant kala senja tiba. Embun dini hari membuka ruang hampa untuk bintang, bulan, dan matahari memadu rindu saat udara dingin mulai membelai jiwa yang beku saat embun dini hari tiba. Hanya belaian bintang dan rembulan dini hari yang dapat menyejukkan matahari di ufuk pagi. Jiwa yang terbelenggu tak kuasa mengurai rindu yang hampa dalam pelukan semesta. Apabila multigenerasi NKRI ingin tumbuh berkembang sebagai sumber daya manusia yang unggul, kreatif, inovatif, produktif, dan inspiratif maka harus memiliki banyak sumber-sumber literasi semesta dalam berbagai konteks kehidupan. Yakinlah belajar dan membelajarkan diri dalam berbagai konteks kehidupan untuk terus berliterasi bersama Arfuzh Ratulisa tentu akan memberikan semangat dan motivasi bagi seluruh umat manusia dalam pelukan semesta.
Kebersamaan bintang, bulan, dan matahari di langit saat dini hari membuka ruang dan waktu semakin hampa tanpa kata dan sua. Hanya senyum indah memesona bintang, bulan, dan matahari yang membuat langit semakin tersenyum menyapa semesta. Ruang-ruang kehidupan semakin ramai dengan segala cerita dan kenangan untuk menjaga keseimbangan semesta. Seiring sejalan dalam satu ruang bintang, bulan, dan matahari tersenyum indah memesona dalam pelukan semesta. Multigenerasi NKRI abad XXI yang dihadapkan dengan tantangan dan peluang teknologi harus lebih selektif dalam segala ruang semseta yang memiliki berjuta cerita dan kenangan. Kekuatan hati dan pikiran akan selalu menjadi teladan dan harapan bagi multigenerasi NKRI untuk dapat berkreasi dan berinovasi tiada henti untuk terus menginspirasi ke berbagai pelosok negeri.
Hanya cerita dalam selimut embun dini hari yang tak dapat disemai dalam bingkai semesta. Kehangatan mentari pagi menyongsong semesta dengan segala cerita dan kenangan ujung senja. Semuanya datang dan pergi tanpa diduga dalam pelukan semesta. Ruang sunyi dan hampa hanya terkenang dalam pelukan semesta. Jiwa pupus dalam keheningan semesta kala senja menuju peraduannya. Berbagai upaya manusia untuk belajar dan membelajarkan diri dalam berbagai konteks kehidupan akan dapat mengantarkan dirinya meraih kecerdasan dan kesuksesan yang hakiki. Semangat diri untuk dapat memotivasi dan menginspirasi multigenerasi NKRI untuk terus berliterasi bersama Arfuzh Ratulisa dalam segala cerita dan asa saat ufuk senja mulai menuju ke peraduannya. Jiwa yang berduka dengan segala gejolak rasa hanya dapat berserah diri sepenuh hati kepada pemeluk semesta tanpa kata dan sua.
Bintang, bulan, dan matahari dalam pelukan semesta untuk melukis senja dengan segala cerita dan kenangan indah memesona sepanjang masa. Hanya kata tanpa sua menyatu dalam beranda ufuk senja yang membuat semesta mengurai tanda dengan sejuta makna. Pelukan hangat semesta menyatukan jiwa raga yang diselimuti dengan sinar bintang, bulan, dan matahari. Keindahan ruang semesta dengan segala rindu dan asa yang menyatu dalam pelukan semesta. Kesemestaan akan menjaga rindu dan cinta sepanjang masa untuk ikut serta menyinari dunia bersama dengan Afuzh Ratulisa di ufuk senja. Membacalah untuk menulis dan menulislah untuk dibaca umat sepanjang hayat. Dengan membaca dan menulis maka dunia akan ada dalam genggaman untuk dapat menjadi modal bersilaturahmi, berliterasi dengan arfuzh ratulisa, dan berbagi cerita dan pengalaman sepanjang masa dalam pelukan semesta.
Jadilah seperti bintang, bulan, dan matahari yang selalu menyinari bumi sepanjang hari, baik tampak maupun tidak tampak oleh manusia sepanjang masa. Semesta akan selalu memelukmu tanpa kata dan sua untuk terus bersilaturahmi, berliterasi bersama Arfuzh Ratulisa, berbagi untuk kemaslahatan umat sepanjang hayat. Yakinlah dengan segala mimpi dan imajinasi yang kuat dan diperjuangkan dengan doa dalam pelukan semesta akan membukakan jalan terang dan kerinduan sepanjang masa.
“Bersatu dalam ruang mimpi dan imajinasi menjadi kekuatan hati dan pikiran untuk memeluk rindu semesta sepanjang masa di ujung senja”
Pekanbaru, 7 November 2023
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: