GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
VISTORITIK, TINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA MATERI MOBILITAS SOSIAL PADA KELAS VIII
VISTORITIK, TINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA MATERI MOBILITAS SOSIAL PADA KELAS VIII
Oleh: Dwi Yatmono, S.Pd.
Guru IPS SMP Negeri 3 Sidoharjo Wonogiri Jawa Tengah
Dwi Yatmono, S.Pd. |
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa dapat terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu pilar pendidikan yaitu learning to do yang dapat memberi kesempatan siswa untuk aktif melakukan kegiatan. Kegiatan belajar mengajar IPS di kelas VIIIB SMP Negeri 3 Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri pada semester gasal tahun pelajaran 2023/2024, pada materi “Mobilitas Sosial“ mengalami permasalahan, yaitu banyak siswa yang kurang fokus terhadap pelajaran, pasif, bosan dan bahkan malas mengikuti pembelajaran karena hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal yang penting, sehingga mengakibatkan penurunan prestasi siswa. Berdasarkan nilai ulangan, prestasi belajar IPS diketahui masih banyak siswa belum tuntas yang memperoleh nilai di atas KKM. Hanya 60 persen siswa yang memperoleh nilai di atas KKM dengan rata-rata nilai 78. Dari 32 siswa ada 40 persen siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM, dengan perolehan rata-rata nilai 60.
Setelah dilakukan observasi, catatan di lapangan dan wawancara, memperoleh hasil bahwa dengan rendahnya hasil belajar ini perlu suatu tindakan perbaikan agar siswa mendapat kesempatan untuk aktif dalam pembelajaran, salah satunya menggunakan model pembelajaran Vistoritik (visual auditori kinestetik). Model pembelajaran Vistoritik merupakan gaya belajar multi-sensorik yang melibatkan tiga unsur gaya belajar, yaitu melihat (visual), mendengar (auditori), dan bergerak, berdiskusi, bekerja (kinestetik), sehingga siswa belajar lebih senang dan aktif dalam pembelajaran. Menurut Shoimin (2014:226) menyatakan, model pembelajaran Vistoritik adalah model pembelajaran yang mengoptimalkan ketiga mobilitas belajar agar siswa lebih aktif. Suasana belajar yang menyenangkan diharapkan siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran Vistoritik sebagai berikut: pertama, tahap pendahuluan guru memberikan motivasi untuk membangkitkan minat belajar siswa dan memberikan perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang pada siswa. Kedua, tahap eksplorasi guru mengarahkan siswa menemukan materi baru secara mandiri, menyenangkan, relevan, dengan melibatkan panca indera visual, auditori dan kinestetik. Ketiga, pada tahap pelatihan, guru membantu siswa untuk mengintegrasikan pengetahuan keterampilan. Keempat, tahap akhir siswa mempresentasikan hasil belajar yang telah mereka peroleh.
Penerapan pembelajaran Vistoritik di atas bisa dirasakan oleh siswa. Tahapan demi tahapan dari pembelajaran telah menjadikan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Pengalaman telah menjadikan siswa lebih memahami materi, sehingga bisa memecahkan masalah dengan baik. Pemahaman maupun daya serap siswa terhadap materi meningkat, sehingga hasil belajar juga meningkat.Ini bisa dilihat dari hasil ulangan, diketahui prestasi belajar siswa menunjukan peningkatan yang semula 60 persen meningkat menjadi 98 persen siswa yang berjumlah 32 siswa kelas VIIIB telah mampu melampaui batas KKM.
Berdasarkan langkah-langkah Vistoritik yang telah diberikan oleh guru untuk pembelajaran IPS mengalami peningkatan secara signifikan. Dilihat dari daftar nilai kelas VIIIB, prestasi belajar siswa menunjukan peningkatan yang semula 60 persen meningkat menjadi 98 persen siswa yang memperoleh nilai di atas KKM dengan rata-rata nilai 89. Sehingga melebihi batas ketuntasan secara klasikal yang hanya 70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Vistoritik dapat meningkatkan prestasi siswa. Selain itu, suasana kelas menjadi lebih aktif dan menyenangkan serta memotivasi siswa untuk lebih giat belajar.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: