Guru dan Dosen Abad XXI Siapkan Generasi Emas Indonesia yang Berkarakter, Kreatif, Kritis, Komunikatif, dan Kolaboratif

Print Friendly and PDF

Guru dan Dosen Abad XXI Siapkan Generasi Emas Indonesia yang Berkarakter, Kreatif, Kritis, Komunikatif, dan Kolaboratif


Oleh: Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum

Dosen PBSI FKIP UNS & Penggiat Literasi Arfuzh Ratulisa

Email: rohmadi_dbe@yahoo.com/Youtube/Tiktok:M Rohmadi Ratulisa


Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum


Komitmen guru dan dosen  abad XXI untuk terus hadir berpartisipasi aktif untuk siapkan generasi emas Indonesia yang berkarakter, kreatif, kritis, komunikatif, dan kolaboratif menjadi tantangan dan peluang yang begitu menyenangkan.


       Guru dan dosen abad XXI harus memiliki komitmen kelembagaan dan profesi yang kuat dengan niat untuk ibadah. Hal ini sebagai bentuk implementasi penguasaan 4 kompetensi dasar sebagai guru dan dosen abad XXI: (1) profesional, (2) pedagogi, (3) kepribadian, (4) sosial. Dengan menguasai, memahami, dan mengimplementasikan 4 kompetensi inti tersebut diharapkan sosok guru dan dosen abad XXI akan mampu, menjadi teladan dan contoh bagi calon-calon generasi emas Indonesia pada tahun 2045 nanti. Perkembangan teknologi yang begitu cepat benar-benar menjadi tantangan sekaligus peluang bagi guru dan dosen abad xxi untuk dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar dan sumber literasi digital yang beragam. Dengan demikian, peran penting guru dan dosen abad XXI sebagai pendamping, penggerak, motivator, dan inspirator bagi generasi emas Indonesia sangat dinantikan oleh multigenerasi dan masyarakat NKRI. 

        Guru dan dosen abad XXI harus memiliki kompetensi hardskill dan softskill yang mendukung teknik dan strategi pembelajaran kreatif di dalam kelas dan luar kelas. Upaya guru dan dosen abad xxi untuk terus bergerak dan menggerakkan peserta didik dengan berbagai sumber belajar dan literasi dengan Ratulisa (rajin menulis dan membaca), baik cetak maupun digital harus dilakukan sepanjang hayat. Hal ini selaras dengan upaya dan dukungan peningkatan kualitas diri secara berkelanjutan untuk peserta didik dan mahasiswa abad xxi. Guru dan dosen abad xxi harus menguasai keterampilan abad xxi, yakni: (1) berpikir kreatif, (2) berpikir kritis, (3) komunikatif, dan (4) kolaboratif. Penguasan keterampilan abad XXI bagi guru dan dosen abad xxi harus dapat dimbaskan secara patisipatif bagi peserta didik pada jenjang sekolah dasar, menengah, dan perguruan tinggi secara bertahap dan berkelanjutan. 

       Peran penting guru dan dosen abad xxi untuk menyiapkan generasi emas Indonesia harus hadir sebagai contoh dan teladan bagi peserta didik dan mahasiswanya. Hal ini dapat dilaksanakan, baik dalam pembelajaran di kelas, penugasan mandiri, penugasan berkelompok, atau pun kegiatan-kegiatan di luar kelas yang relevan untuk mendukung peningkatan kualitas generasi emas Indonesia. Pembekalan dan penyiapan generasi emas Indonesia selain dengan membekali keterampilan abad xxi juga harus dibekali dengan penguasaan 6 literasi dasar, yaitu: (1) literasi  menulis dan membaca, (2) literasi numerik, (3) literasi digital, (4) literasi sains, (5) literasi keuangan, (6) literasi budaya & kewargaan. Penguasaan keterampilan abad XXI dan enam literasi dasar ini bagi generasi abad xxi sebagai wujud implementasi kesepakatan forum ekonomi dunia tahun 2015 yang lalu. Dengan demikian guru dan dosen abad XXI juga harus mulai melibatkan peserta didik dan mahasiswanya dalam berbagai kegiatan pembelajaran berbasis kasus, masalah, dan proyek secara bertahap, relevan, dan berkelanjutan. Hal ini sebagai bekal dan laboratorium keilmuan sebagai bekal menuju dunia usaha dan industri secara bertahap dan berkelanjutan. 

       Guru dan dosen abad XXI harus menjadi guru yang berkarakter, kreatif, kritis, komunikatif, dan kolaboratif. Hal ini sebagai upaya kreatif pembekalan bagi peserta didik dan mahasiswa dalam pembelajaran di dalam dan luar kelas yang kolaboratif. Guru dan dosen abad XXI harus mampu menghadirkan berbagai kasus dan masalah dalam pembelajaran sebagai contoh dan teladan yang baik atau kurang baik, benar atau tidak benar, tepat atau tidak tepat, layak atau tidak layak. Hal ini sebagai upaya pembentukan karakter peserta didik dan mahasiswa abad XXI sebagai calon generasi emas Indonesia. Kemudian guru dan dosen abad XXI harus sering hadirkan kasus dan masalah yang dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan  telaah kritis untuk dapat menemukan solusi kreatif agar dapat menyelesaikan masalah tanpa masalah. Guru dosen abad XXI juga harus membekali peserta didik dan mahasiswa dengan teknik komunikasi yang baik, benar, dan santun. Hal ini sebagai bekal ketika nanti peserta didik dan mahasiswa abad XXI sebagai generasi emas Indonesia memasuki dunia kerja dan masyarakat sebagai laboratorium kehidupan. Selain itu, guru dan dosen abad XXI juga harus membekali peserta didik dan mahasiswa abad xxi dengan kemampuan dan keterampilan bekerja sama secara kolaboratif,  gotong royong, bersinergi, dan berkolaborasi secara bertahap dan berkelanjutan. 

       Guru dan dosen abad xxi pada jenjang TK, SD, MI SMP, MTs, SMA, MAN, SMK, dan perguruan tinggi harus hadir sebagai orang tua kedua bagi peserta didik dan mahasiswa yang dikirim oleh orang tua mereka ke sekolah dan kampus. Hal ini sebagai wujud kemerdekaan belajar sepanjang hayat dan peran serta semua pihak untuk membekali peserta didik dan mahasiswa abad XXI sebagai calon-calon generasi emas Indonesia yang dinantikan sebagai calon pemimpin masa depan bangsa Indonesia tercinta. Peran guru dan dosen abad XXI sangat dinantikan dan dirindukan orang tua, masyarakat, dan negara Indonesia agar dapat menyiapkan dan menggerakkan segala potensinya untuk melahirkan generasi emas Indonesia yang berkarakter, kreatif, kritis, komunikatif, kolaboratif, dan inspiratif. 

      Guru dan dosen abad XXI harus bijak dan mampu memanfaatkan segala sumber belajar dan literasi yang tersedia dan berkelimpahan data pada perpustakaan digital dan platform digital secara cerdas, kreatif, dan sehat. Hal ini sebagai wujud dan implementasi penguasaan kompetensi hardskill dan softskill yang kuat secara keilmuan dan bijak dalam penerapannya. Yakikan peserta didik dan mahasiswa abad XXI  dengan berbagai kasus dan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal hidup dan menghadapi kehidupan masa depan yang penuh dengan peluang, tantangan, persaingan, dan ketidakpastian. Dengan demikian ke depan akan lahir generasi emas Indonesia yang diharapkan dan dirindukan. Guru dan dosen abad XXI harus memiliki keyakinan mampu melahirkan dan menyiapkan sumber daya manusia sebagai generasi emas Indonesia yang tangguh, berkarakter, kreatif, kritis, komunikatif, dan kolaboratif pada tahun 2045 saat 100 tahun  Indonesia merdeka. 


Guru dan dosen abad XXI yang berkarakter, kreatif, kritis, komunikatif, dan kolaboratif akan selalu dirindukan umat sepanjang hayat dengan segala kreativitas dan inovasinya yang hebat luar biasa sepanjang masa


Universitas PGRI Banyuwangi, 30 Agustus 2024


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top