Ibu sebagai Teladan dan Contoh Model Guru dan Dosen Sejati yang Kreatif dan Inspiratif Sepanjang Hayat

Print Friendly and PDF

Ibu sebagai Teladan dan Contoh Model Guru dan Dosen Sejati yang Kreatif dan Inspiratif Sepanjang Hayat


Oleh: Prof. Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum.

Dosen PBSI FKIP UNS, & Penggiat Literasi Arfuzh Ratulisa

Email: rohmadi_dbe@yahoo.com/Youtube/Tiktok: M. Rohmadi Ratulisa


Prof. Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum.


"Kawan, memberi teladan dan contoh itu mudah tetapi menjadi teladan dan contoh itu tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan untuk membuka cakrawala kesemestaan sepanjang masa"


       Setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai hari ibu. Ibu selalu menjadi tempat untuk bernaung dan berlindung bagi anak-anak tercinta di seluruh dunia. Fitrah seorang ibu memang menjadi ibu anak-anak, pelindung yang menyejukkan, menyenangkan, memantik, teladan, contoh, dan mengayomi anak-anaknya sepanjang hayat. Hal ini tidak terbantahkan oleh suara hati ibu dan anak-anak di seluruh dunia. Kemudian fitrah anak untuk selalu berbakti dan mengikuti apa yang diajarkan sebagai teladan dan contoh oleh ibunya sejak lahir hingga ajal menjemput sang ibu. Oleh karena itu, ibu memiliki 3 kali lipat dibandingkan dengan ayah. Bukan berati ayah tidak penting justru, keberadaan Ibu tanpa ayah juga kurang lengkap maka Ibu dan Bapak merupakan satu kesatuan untuk dijadikan sebagai model praktik baik sebagai guru dan dosen yang diteladani dan dicontoh oleh seluruh anak-anak di wilayah NKRI.

       Ibu merupakan sumber literasi terbaik bagi seluruh anak-anak sejak dalam kandungan. Kasih sayang seorang ibu tidak tergantikan oleh siapa pun. Ibu selalu memberikan perhatian dan kasih sayang yang bersumber dari hati untuk ditanamkan ke dalam hati anak-anaknya. Oleh karena itu, keteladanan dan contoh yang diberikan oleh ibu akan selalu tertanam dalam sanubari sang anak sebagai geniologi yang akan melanjutkan sifat keibuan sebagai guru yang selalu diidolakan dan dirindukan oleh anak-anaknya. Keberadaan Ibu akan selalu dirindukan oleh anak-anaknya di mana pun, kapan pun, dalam kondisi apa pun. Keberadaan Ibu menjadi sangat penting dalam kehidupan anak-anak yang sedang berlindung dan memerlukan perhatian seorang ibu. Oleh karena itu, Ibu akan selalu hadir dan menghadirkan dirinya dalam pelukan dan pangkuan doa seorang ibu sepanjang masa.

       Mengapa Ibu disebut sebagai model terbaik sebagai teladan dan contoh sebagai guru dan dosen sejati yang selalu dirindukan oleh peserta didik dan mahasiswanya sepanjang masa. Hal ini dikarenakan sosok Ibu akan selalu tersimpan dalam hati dan pelukan semesta. Segalak-galaknya ibu, semarah-marahnya ibu, sekeras-kerasnya ibu dalam mendidik anak-anaknya tidak pernah mungkin akan memakan anaknya sendiri. Semua yang dilakukan oleh sosok Ibu untuk kepentingan, kemajuan, kesuksesan, dan kebahagiaan anak-anaknya. Dengan demikian sosok ibu yang memiliki ketangguhan, keuletan, kesabaran, kecerdasan, keterampilan, kompetensi hardskill dan softskill yang berbeda dengan yang lain akan selalu dapat hadir dan dihadirkan oleh anak-anaknya tercinta dan tersayang setiap saat dan setiap waktu. Lebih lengkap lagi apabila dihadirkan bersama Bapak dalam setiap kesempatan dan ruang waktu yang berbeda-beda.

       Keberadaan ibu sebagai teladan dan contoh bagi anak-anak setiap saat dan setiap waktu berarti dapat dijadikan model sebagai guru dan dosen sejati yang terbaik sepanjang hayat untuk kemaslahatan umat sepanjang hayat. Komitmen untuk berbagi, memberi, mendidik, membimbing, menjadi guru, menjadi dosen, menjadi penggiat literasi dengan ratulisa (rajin menulis & membaca), ketangguhan, kekreatifan, keunggulan, dan keniscayaan dalam mengambil keputusan yang bijak dan solutif bagi anak-anakny sepanjang masa tidak dapat dipungkiri oleh seluruh masyarakat, orang tua, dan anak-anak di seluruh NKRI. Dengan demikian, marilah terus berbakti dan belajar kepada Ibu, Bapak, untuk terus membaca, menulis, memahami, dan mengamalkan ilmu dan nilai-nilai kehidupan yang telah diajarkan oleh Ibu, Ibu, Ibu, dan Bapak kepada kita semua sepanjang masa.


“Keheningan hati dan pikiran kala senja bersama merpati yang indah memesona akan selalu menjadi mimpi dan imajinasi untuk terus berliterasi dengan Ratulisa & berkarya untuk semesta untuk kemaslahatan umat sepanjang hayat”


Senja di Pelataran Masjid Nabawi, 24 Desember 2024



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top