GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
MODEL E2RA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA PEMBELAJARAN FIKIH
MODEL E2RA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA PEMBELAJARAN FIKIH
Oleh: 1) Suwardi, S.Ag. 2) Muh Guruh Susilo Wicaksono, S.Pd.I.
Guru Rumpun Fikih
Madrasah Aliyah Negeri Sukoharjo
Guru fikih masih menggunakan metode ceramah. Namun, fikih dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang paling sulit bagi siswa. Fikih adalah bidang yang mempelajari aturan yang menjadi dasar untuk menentukan hukum suatu aturan atau syariat dari bukti yang rinci. Dengan kata lain, fikih adalah aturan yang menjelaskan cara menetapkan hukum dari bukti.
Secara etimologi, kata "Fikih" berasal dari kata "faqqaha yufaqqhihu Fikihan", yang berarti "pemahaman", yang berarti pemahaman tentang agama Islam. Oleh karena itu, kata "Fikih" mengacu pada arti memahami agama Islam secara menyeluruh dan menyeluruh. Fikih adalah bidang yang mempelajari hukum-hukum Syar'i yang bersifat praktis dan didasarkan pada bukti yang jelas.
Fikih harus dipelajari melalui proses pembelajaran. Dibutuhkan model pembelajaran yang meningkatkan Pemahaman Siswa yaitu Model E2RA.
Model Explanation, Engagement, Reviewing and Assessment (E2RA) merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan level berpikir kritis siswa. Proses berpikir dalam model Explanation, Engagement, Reviewing and Assessment (E2RA) ini diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Masalah yang dihadapi pada siswa berupa konsep materi pembelajaran, sehingga dengan adanya permasalahan tersebut maka dapat merangsang proses berpikir peserta didik yang lebih tinggi dalam memecahkan permasalahan.
Langkah-langkah pembelajaran pada model Explanation, Engagement, Reviewing and Assessment (E2RA) terdiri dari:
Langkah pertama, guru menjelaskan tentang materi pernikahan dalam Islam kepada siswa.
Langkah kedua, Explanation yaitu siswa memberikan penjelasan tentang kesesuaian antara dugaan dan yang sungguh terjadi
Langkah ketiga, Engagement. Siswa dilibatkan untuk mengemukakan pertanyaan sebagai dugaan terhadap penjelasan guru mengenai materi pembelajaran yang disampaikan.
Langkah keempat, Reviewing. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok kerjasama (organize students in learning teams). Guru menjelaskan kepada siswa tentang bagaimana membentuk kelompok belajar dan memberi bantuan pada setiap kelompok agar melakukan kerja sama yang lebih efektif.
Langkah kelima, Membimbing kelompok bekerja dan belajar (assist team work and study). Guru membimbing setiap kelompok dalam kerja sama kelompok.
Langkah keenam, Assessment merupakan proses penilaian sekaligus monitoring terhadap interaksi pembelajaran di kelas. Assessment dapat dilakukan bersamaan dengan proses kegiatan belajar mengajar
Pemahaman (comprehension) didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami atau mengulang informasi menggunakan bahasa sendiri, menurut Djaali (2011). Pemahaman adalah tingkat kemampuan yang diharapkan siswa memiliki kemampuan untuk memahami konsep, situasi, dan fakta yang mereka ketahui. Tujuannya adalah agar siswa tidak hanya dapat menghafal secara verbalistis, tetapi juga dapat memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan.
Dengan menggunakan Model E2RA pada pembelajaran Fikih dapat meningkatkan Pemahaman Siswa dalam proses belajar siswa.
Daftar Pustaka
Djaali. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. hlm. 77.
Noor Harisuddin, Pengantar Ilmu Fiqh (Surabaya, PENA SALSABILA : 2019), 1
Suparno, P. (2013). Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivisme & Menyenangkan Edisi Revisi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: