MODEL NOVICK UNTUK MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FIQIH

Print Friendly and PDF

MODEL NOVICK UNTUK MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FIQIH


Oleh: 1) Dra Istinah Nurhayati, 2) Margini, S.Ag.

Guru Rumpun Fiqih 

Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Sragen




       Mengajar dan belajar adalah konsep yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Saefudin dan Berdiati (2014) dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada akhirnya akan didapat ketrampilan, kecakapan, dan pengetahuan baru. Sementara itu, mengajar menunjukkan apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Guru masih menggunakan pendekatan konvensional (metode ceramah) bersama dengan metode pengajaran repetisi atau pengulangan sebagai model pengajaran mereka. 

       Di berbagai tingkat pendidikan, seperti Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah, mata pelajaran fikih merupakan bagian penting dari pendidikan agama Islam. Fikih, yang secara etimologis berarti "pemahaman" atau "pengetahuan" yang mendalam tentang hukum-hukum Islam, berfungsi sebagai panduan bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan prinsip-prinsip agama. Fikih mencakup berbagai aspek, seperti ibadah, politik, etika, dan muamalah (interaksi sosial). Salah satu model pembelajaran yang dikembangkan oleh Nussbaum dan Novick (1982) adalah model pembelajaran Novick, yang didefinisikan sebagai proses perubahan konseptual dari pengetahuan awal siswa selama proses pembelajaran (Sadia 2004). 

       Model pembelajaran Novick adalah salah satu model pembelajaran yang bermula dari gagasan bahwa belajar adalah perubahan konseptual, dan dikembangkan dari pendekatan konstruktivisme. Pendekatan ini menawarkan model pembelajaran yang memfasilitasi pemahaman siswa tentang apa yang mereka pelajari.

       Menurut Hanafiah dan Suhana (2009) menjelaskan bahwa model pembelajaran adalah pendekatan untuk menyiasati perubahan perilaku siswa secara adaptif maupun generatif. Model pembelajaran terkait erat dengan gaya belajar siswa dan gaya mengajar guru, yang sering disebut style of learning and teaching (solat).

      BKelebihan model pembelajaran Novick adalah bahwa itu dapat meningkatkan kemampuan berpikir ilmiah siswa dan membutuhkan waktu yang lama untuk menyimpan pengetahuan. Selain itu, Sulaiman menyatakan bahwa proses penyimpanan pengetahuan siswa berlangsung lebih lama dan dapat meningkatkan ketuntasan belajar mereka.

       Ketuntasan belajar siswa adalah ukuran yang menunjukkan seberapa jauh siswa telah mencapai tujuan belajar mereka. Ketuntasan individual dan klasikal adalah dua ukuran utama dalam pendidikan. Menurut Anderson & Block menyatakan bahwa pembelajaran tuntas pada dasarnya merupakan kombinasi ide dan tindakan pembelajaran yang dirancang secara individu untuk membantu siswa belajar secara konsisten. 

       Dengan menggunakan model pembelajaran Novick pada mata Pelajaran fikih siswa dapat meningkatkan ketuntasan belajar 


Daftar Pustaka


Hanafiah, Nanang dan Suhana, Cucu. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama.

Nussbaum, L. And Novick, S. 1982. Alternative Framework, Conceptual Conflict and Accommodation: Toward A Principled Teaching Strategy. Journal Instructional Science Volume 11 

Sadia, I. Wayan. 2004. Efektivitas Model Konflik Kognitif Dan Model Siklus Belajar Untuk Memperbaiki Miskonsepsi Siswa Dalam Pembelajaran Fisika” Jurnal pendidikan dan pengajaran 37(3)

Saefudin. H. Asis dan Ika Berdiatri. 2014. Pembelajaran Efektif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.





Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top