MODEL PMRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Print Friendly and PDF

MODEL PMRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Oleh: 1) Sri Supriyantini, S.Ag. 2) Sumini, S.Pd. 3) Endang Purwaningsih, S.Pd. 4) Wahyu Agus Widodo, S.Pd. 5) Agung Susianto, S.Pd. 6) Rina Subekti

Guru Rumpun Matematika 

Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Sragen




       Matematika sangat penting untuk dipelajari karena merupakan salah satu bidang studi yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini karena matematika memiliki potensi untuk meningkatkan kemampuan berpikir yang semakin penting di era modern. 

       Selain memainkan peran penting dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan matematika merupakan dasar perkembangan teknologi kontemporer. Dalam pembelajaran matematika, siswa harus memiliki kemampuan seperti pemecahan masalah, pemahaman konsep, koneksi, komunikasi, dan representasi matematika. Untuk mencapai tujuan ini, model pembelajaran yang tepat diperlukan, dan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah salah satunya.

       Model pembelajaran matematika realistik Indonesia (PMRI) adalah adaptasi dari RME, yang pertama kali dibuat oleh Institut Freudenthal di Belanda pada tahun 1971. PMRI menggabungkan perspektif yang berbeda seperti "apa itu matematika", "bagaimana siswa belajar matematika", dan "bagaimana matematika harus diajarkan". PMRI bertujuan untuk memberi siswa kesempatan untuk menemukan kembali konsep dan gagasan matematika, baik dengan atau tanpa bantuan orang dewasa. Siswa diberi tugas konseptual/ realistik untuk menemukan konsep tersebut. Ada kemungkinan bahwa masalah yang ditawarkan adalah masalah yang benar-benar ada dan dapat dipikirkan oleh mereka.

       Menurut Zulkardi (2002) menjelaskan bahwa beberapa prinsip PMRI yaitu Guided reinvention melalui progressive mathematizing, Didactical phenomenology, dan Self developed models. Dengan bantuan guru, prinsip ini dapat diterapkan. Siswa diberi kesempatan untuk melakukan matematisasi dengan menyelesaikan masalah kontekstual dalam proses pembelajaran matematika. 

       Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki anak setelah kegiatan belajar. Namun, belajar adalah keberhasilan mencapai tujuan pembelajaran atau instruksional. Menurut Subrata, belajar didefinisikan sebagai "(1) membawa kepada perubahan, (2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah mendapatkan kecakapan baru, (3) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja." Dari beberapa definisi di atas, jelas bahwa para ahli menggunakan istilah "perubahan" untuk menggambarkan seseorang yang akan mengalami perubahan setelah belajar.

       Diharapkan dengan menerapkan ini, model PMRI akan lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam matematika. 


Daftar Pustaka

Retno Nengsih, 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Pmri Terhadap Pemahaman Konsep Matematika. Jurnal SAP Vol.3 No. 2 Desember 2018 p-ISSN: 2527-967X e-ISSN: 2549-2845 131

Subrata,S. S. (1995). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, h. 249.

Zulkardi. (2002). Developing A Learning Environment On Realist ic Mathematics Education For Indonesian Student Teachers. Doctoral dissertation. Enschede: University of Twente





Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top