MODEL SFAE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

Print Friendly and PDF

MODEL SFAE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM


Oleh: 1) Darsi, S.Ag. 2) Yoeniarsih, S.Pd.I

Guru Rumpun Sejarah Kebudayaan Islam

Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Sragen



       Sejarah merupakan gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan kepahaman tentang apa yang telah berlalu itu.

       Sejarah Kebudayaan Islam adalah kajian mengenai perkembangan peradaban dan budaya yang muncul sebagai hasil dari ajaran Islam serta interaksi umat Islam dengan berbagai budaya dan peradaban lainnya. Sejarah ini mencakup berbagai aspek, termasuk seni, sastra, ilmu pengetahuan, hukum, dan nilai-nilai moral yang dipengaruhi oleh ajaran Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

       Sejarah Kebudayaan Islam merujuk pada peristiwa-peristiwa dan hasil karya yang dihasilkan oleh umat Islam sepanjang sejarah, yang mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma yang diambil dari ajaran Islam. Ini mencakup perkembangan dalam bidang seni, arsitektur, sastra, dan ilmu pengetahuan yang berakar dari prinsip-prinsip Islam.

       Sejarah Kebudayaan Islam harus dipelajari melalui proses pembelajaran. Dibutuhkan model pembelajaran yang meningkatkan pemahaman konsep yaitu Model SFAE.

       Menurut Suprijono menyatakan bahwa model SFAE adalah metode pembelajaran kooperatif yang memungkinkan siswa untuk berperan sebagai fasilitator dalam kelompok. Siswa diharapkan dapat menjelaskan materi yang telah dipelajari kepada teman-temannya, sehingga meningkatkan pemahaman dan keterampilan berbicara mereka (Suprijono, 2013). Model SFAE membantu siswa belajar untuk menyampaikan ide atau gagasan dengan cara yang jelas dan terstruktur. Dalam proses ini, siswa tidak hanya belajar dari guru tetapi juga dari interaksi dengan teman sekelas mereka.

       Model ini melibatkan serangkaian kegiatan di mana guru menjelaskan materi, diikuti dengan kesempatan bagi siswa untuk menjelaskan kembali kepada rekan-rekannya. Ini melatih siswa untuk mempresentasikan ide mereka dan memperkuat pemahaman mereka terhadap materi.

       Menurut Nana Sudjana (2005) menjelaskan bahwa pemahaman konsep adalah tipe hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengetahuan. Siswa dikatakan memahami suatu konsep jika mereka dapat menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri, memberikan contoh lain dari yang telah dicontohkan, atau menggunakan petunjuk pada kasus lain. Pemahaman sebagai kemampuan untuk menginterpretasi atau mengulang informasi dengan menggunakan bahasa sendiri. Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari.

       Menurut Arikunto (2015) menekankan bahwa pemahaman adalah kemampuan siswa untuk membuktikan bahwa mereka memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep. Hal ini menunjukkan pentingnya hubungan antar konsep dalam pembelajaran. Pemahaman bukan hanya kegiatan berpikir semata, tetapi juga melibatkan pemindahan informasi ke dalam situasi yang berbeda. Ini menunjukkan bahwa pemahaman mencakup penerapan pengetahuan dalam konteks baru.

       Pemahaman konsep adalah kemampuan seseorang untuk mengerti, menjelaskan, dan menerapkan suatu konsep yang telah dipelajari.

       Dengan menggunakan model SFAE pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dapat meningkatkan pemahaman konsep dalam proses belajar siswa.


Daftar Pustaka

Aqib, Z. (2012). Model Pembelajaran Kooperatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2015). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suprijono, A. (2013). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top