GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
MODEL TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
MODEL TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Oleh: 1) Muji Rahayu, S.Pd. 2) Didik Sulistyo, S.Pd. 3) Rahmawati Ayuningtyas, S.Pd.
Guru Rumpun Bahasa Indonesia
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Sragen
Bahasa Indonesia biasanya terdiri dari beberapa keterampilan: mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran bahasa yang harus dipelajari oleh semua siswa, mulai dari TK, SD, MI, SMP, MT, SMA, dan MA, hingga perguruan tinggi. Menurut Ahmad Susanto (2012), empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa saat mengajar bahasa Indonesia adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Tujuan pelajaran bahasa Indonesia antara lain untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa siswa, membiarkan siswa menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian mereka, memperluas wawasan kehidupan, dan meningkatkan kepekaan, perasaan, dan pemahaman mereka tentang dunia. Tujuan khusus pengajaran bahasa Indonesia adalah agar siswa memiliki kegemaran membaca, meningkatkan kemampuan berbahasa mereka, dan meningkatkan keterampilan berbicara mereka.
Bahasa Indonesia harus dipelajari melalui proses pembelajaran. Dibutuhkan model pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berbicara yaitu Model Talking Chips.
Model kooperatif tipe kancing gemerincing adalah salah satu jenis model pembelajaran kooperatif. Spencer Kagan adalah pencipta pertama tipe kancing gemerincing. Salah satu metode struktural, metode ini menekankan pada struktur tertentu yang dimaksudkan untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Di Indonesia, Gagan menciptakan tipe kancing gemerincing dengan istilah Talking Chips. Model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dikenalkan oleh Anita Lie.
Semua anggota kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi dan mendengarkan pendapat orang lain. Model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing atau talking chips. Menurut Lie (2008:63) adalah salah satu jenis model ini. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kancing adalah benda kecil yang biasa dilekatkan di pakaian.
Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model talking chips, yang digunakan dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat hingga lima orang. Setiap anggota kelompok membawa sejumlah kartu yang dapat digunakan untuk menandai pendapat mereka dengan meletakkannya di atas meja Wahab (Harefa, 2020j).
Berbicara menurut Tarigan (2008:132) adalah kemampuan untuk menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. menurut Tarigan (2008:16) menyatakan bahwa berbicara adalah kemampuan untuk mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang. Keterampilan berbahasa lisan yang produktif mencakup kemampuan seseorang untuk menyampaikan ide, pikiran, atau perasaan sehingga orang lain dapat memahami ide-ide pembicara.
Salah satu kemampuan yang sangat penting yang harus dimiliki setiap orang, bersama dengan kemampuan lain seperti membaca, menulis, menyimak, dan kebahasaan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, adalah kemampuan berbicara. Dengan kemampuan ini, seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain dalam situasi formal maupun informal.
Dengan menggunakan model talking chips pada pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan membaca dalam proses belajar siswa.
Daftar Pustaka
Harefa, D. (2020j). Peningkatan Hasil Belajar IPA Fisika Siswa Pada Model Pembelajaran Prediction Guide. Indonesian Journal of Education and Learning, 4(1), 399–407. https://doi.org/10.31002/ijel.v4i1.2507
Lie, Anita, 2008. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Takking chips.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media Group
Tarigan. (2008). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Angkasa. Bandung
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: