ACTION PLAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENINGKATAN LAYANAN TERHADAP SISWA MTs NEGERI 4 REMBANG TAHUN PELAJARAN 2024-2025

Print Friendly and PDF

ACTION PLAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENINGKATAN LAYANAN TERHADAP SISWA MTs NEGERI 4 REMBANG TAHUN PELAJARAN 2024-2025


Oleh : 1) Abdul Qodir, S.Pd 2) Siti Umi Zakiyah, S.Pd

Guru Rumpun BK

Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Rembang




       Perencanaan layanan Bimbingan dan Konseling (BK) di MTs Negeri 4 Rembang dimulai dengan identifikasi kebutuhan siswa melalui survei, diskusi dengan wali kelas, dan observasi guru BK. Berdasarkan hasil analisis tersebut, guru BK menyusun rencana tahunan yang mencakup layanan pencegahan, pengembangan, dan kuratif sesuai dengan kebutuhan siswa. Layanan yang diberikan terdiri dari empat komponen utama: layanan dasar, layanan peminatan, layanan responsif, dan dukungan sistem, yang semuanya ditujukan untuk mendukung perkembangan pribadi, sosial, akademik, dan karir siswa.

       Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah kekurangan jumlah guru BK, yang mengakibatkan terbatasnya perhatian terhadap setiap siswa, terutama dalam menangani kasus-kasus kompleks. Selain itu, banyak siswa yang belum sepenuhnya memahami fungsi layanan BK, yang menyebabkan rendahnya pemanfaatan layanan ini. Untuk mengatasi masalah ini, guru BK bekerja sama dengan wali kelas, orang tua, dan pihak luar seperti psikolog serta kepolisian, dalam menangani kasus tertentu.

       Frekuensi layanan BK disesuaikan dengan kebutuhan siswa, dengan fokus pada masalah seperti konflik dengan teman sebaya, kesulitan belajar, dan masalah emosional. Guru BK menggunakan pendekatan empatik untuk membuat siswa merasa nyaman. Namun, kekurangan jumlah guru BK sangat mempengaruhi kualitas layanan, karena idealnya rasio guru BK dengan siswa adalah 1:150, sementara di MTs Negeri 4 Rembang, rasio ini tidak tercapai.

       Beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah ini termasuk optimalisasi jadwal layanan konseling, pemanfaatan teknologi untuk konseling online, dan pelibatan wali kelas serta orang tua dalam proses bimbingan. Dengan memanfaatkan teknologi, seperti aplikasi konseling dan sesi video call, diharapkan dapat menjangkau siswa yang kesulitan bertemu langsung dengan guru BK. Selain itu, penguatan peran wali kelas dan komunikasi dengan orang tua dapat mendukung proses konseling lebih efektif.

       Untuk meningkatkan kualitas layanan BK di MTs Negeri 4 Rembang, disarankan untuk menambah jumlah guru BK dan meningkatkan fasilitas konseling. Pelatihan profesional bagi guru BK juga perlu ditingkatkan agar mereka dapat menangani masalah siswa dengan lebih baik. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan program bimbingan konseling dapat berjalan lebih efektif dan mendukung kesejahteraan serta perkembangan siswa secara optimal.


Daftar Pustaka :

Anwar, M. (2020). Pengelolaan Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah: Teori dan Praktik. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 12(3), 115-125.

Hadi, S., & Rini, N. (2018). Tantangan dan Solusi dalam Penerapan Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Layanan Pendidikan, 6(2), 47-58.

Pratama, A., & Fadila, R. (2019). Peningkatan Kualitas Layanan Konseling Melalui Teknologi Digital di Sekolah. Jurnal Psikologi Pendidikan, 7(1), 80-91.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top