GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Masyarakat NKRI Tidak Boleh Gagal Pragmatik dalam Berkomunikasi Era Digital
Masyarakat NKRI Tidak Boleh Gagal Pragmatik dalam Berkomunikasi Era Digital
Oleh: Prof. Dr. Muhammad Rohmadi,S.S. M.Hum.
Dosen PBSI FKIP UNS, & Penggiat Literasi Arfuzh Ratulisa
Email: rohmadi_dbe@yahoo.com/Youtube/Tiktok: M. Rohmadi Ratulisa
Prof. Dr. Muhammad Rohmadi,S.S. M.Hum. |
"Kawan, kerinduan dalam penantian untuk menyibak jendela semesta dengan segala kenangan dan cerita kala ufuk senja menuju ke peraduannya akan memantik mentari tersenyum di balik bukit senja"
BPerkembangan teknologi begitu pesatnya sehingga menguasai seluruh masyarakat NKRI bahkan masyarakat dunia sampai pada awal tahun 2025. Hal ini disebabkan kehadiran teknologi tidak diawali dengan proses penyiapan bekal literasi informasi dan digital yang baik kepada seluruh masyarakat NKRI. Oleh karena itu, banyak masyarakat NKRI yang terjerat pelanggaran UU ITE dikarenakan ketidaktahuannya dan penyalahgunaan komunikasi secara liar pada media sosial. Dengan demikian diperlukan sosialisasi dan pemahaman bagaimana untuk memahami maksud tuturan, ujaran, tindak tutur penutur dengan mitratutur baik secara langsung maupun tidak langsung melalui dunia maya/media sosial yang saat ini menjadi media komunikasi digital tanpa batas ruang dan waktu bagi seluruh masyarakat NKRI dan Masyarakat dunia.
Segala macam informasi, diskusi, tuturan, komunikasi, baik santun maupun makian dapat dinikmati secara langsung tanpa batas oleh seluruh masyarakat NKRI tanpa Batasan usia dan pendidikan. Kelimpahan data dan informasi yang tanpa ada filter dan sekat ini dapat berdampak positif dan negatif bagi seluruh pengguna perangkat teknologi. Bagi pengguna teknologi yang dapat menguasai teknologi dapat dimanfaatkan sebagai media wirausaha berbasis digital yang kreatif sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonominya secara drastis. Namun demikian hal sebaliknya dapat terjadi bagi pengguna teknologi yang tidak melek literasi digital dapat menjadi jerat, perangkap, dan belenggu bagi mereka dengan mudah oleh para pengguna teknologi yang disalahgunakan untuk penipuan dan pembohongan berbasis digital. Sudah banyak korban berjatuhan dan bahkan pemerintah pun sampai sekarang masih belum dapat menemukan solusi kreatif untuk dapat meminimalisir bahkan menghentikan pencuri uang rakyat kecil melalui judi online dan penyalahgunaan penipuan berbasis digital bagi seluruh masyarakat NKRI.
Dalam rangka memitigasi kerugian dan penyalahgunaan teknologi bagi para pengguna teknologi yang memiliki niat jahat maka seluruh masyarakat NKRI harus belajar pragmatik dan literasi digital secara efektif dan bertahap. Pemahaman pragmatik sangat diperlukan karena dengan memahami pragmatik akan dapat memahami maksud dan tujuan dibalik tuturan seorang penutur yang terikat konteks. Selain itu, memahami pragmatik akan dapat mengantarkan seluruh masyarakat NKRI untuk dapat mengenai secara cermat, siapa penutur, lawan tutur, media tuturan, teks, koteks, konteks, tujuan tuturan, dan deiksis yang dimanfaatkan dalam tuturan tersebut. Oleh karena itu, seluruh masyarakat NKRI harus terus belajar dan membelajarakan diri sepanjang hayat dan terus berliterasi dengan Ratulisa (rajin menulis dan membaca) sepanjang masa. Apabila seluruh masyarakat NKRI secara bertahap mau belajar pragmatik, berliterasi dengan ratulisa, menguasai keterampilan abad XXI, yaitu berpikir kreatif, kritis, komunikatif, dan kolaboratif insyallah masyarakat NKRI tidak akan gagal pragmatik dalam berkomunikasi era digital secara bertahap. Sebagai tugas bersama bagi kita seluruh guru, dosen, komunitas, dan Masyarakat di seluruh wilayah NKRI harus ikut serta berpartisipasi aktif agar masyarakat NKRI tidak gagal pragmatik dalam berkomunikasi era digital.
Hal ini sebagai salah satu upaya untuk mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kemampuan berliterasi dengan ratulisa abad xxi dan keterampilan abad xxi. Hal ini juga disampaikan oleh Bapak Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Bapak Prof. Dr. Satryo Soemantri Brojonegoro bahwa kelemahan multigenerasi NKRI yang lulus sarjana perguruan tinggi saat ini, antara lain: (1) tidak dapat membaca (tidak memahami bacaan mencapai 99%), (2) tidak dapat menuliskan ide pokok dan kreatif dengan tepat, (3) work habit (etos kerja lemah), dan 4) lemah dalam berkomunikasi (dalam arti relationship dalam bekerja). Berdasarkan paparan tersebut salah satu lemahnya generasi muda NKRI yakni berliterasi membaca, menulis, dan digital yang harus terus ditingkatkan. Marilah kita bergerak bersama untuk berpartisipasi aktif menyukseskan dan menyosialisasikan GELAR (Gerakan Literasi Arfuzh Ratulisa) untuk seluruh Masyarakat NKRI secara bertahap dan berkelanjutan. Hal ini sebagai wujud tanggung jawab profesi masing-masing untuk terus bersilaturahmi dan berbagi untuk terus berliterasi dengan ratulisa sepanjang masa, sehingga seluruh Masyarakat NKRI akan ikut serta menyinari dunia, seperti bintang, bulan, dan matahari yang menyinari bumi sepanjang hari, baik tampak maupun tidak tampak oleh manusia.
“Kenangan dan cerita akan membangkitkan semangat untuk wujudkan harapan, mimpi, dan imajinasi yang terus menanti sepanjang hari dengan terus berliterasi dengan Ratulisa sepanjang masa”
Istana Arfuzh Ratulisa Surakarta, 2 Januari 2025
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
Tidak ada komentar: