MENGAPLIKASIKAN KETAUHIDAN ISLAM DI ERA GLOBALISASI

Print Friendly and PDF

MENGAPLIKASIKAN KETAUHIDAN ISLAM DI ERA GLOBALISASI


Oleh : 1) Arif Susminto, S.Ag

Guru Rumpun Akidah

Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Rembang




       Tauhid adalah keyakinan dasar dalam Islam yang harus diyakini oleh setiap umat Muslim, menjadi landasan bagi amal perbuatan dan ibadah. Tanpa ketauhidan yang kuat, segala amal ibadah seseorang tidak akan memberikan manfaat yang hakiki. Amal perbuatan dan ibadah yang tanpa dilandasi dengan ketauhidan, menurut tuntunan islam yang akan mengantarkan manusia kepada kehidupan yang baikdan bahagia yang hakikidi alam akhitrat nanti. Allah SWT. Berfirman dalam QS. An-Nahl: 97,

مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَلَنُحۡيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةٗ طَيِّبَةٗۖ وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ  


Barang siap beramal atau mengerjakan baik laki laki atau perempuan, sedang ia beriman maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik lagi dari apa yang telah mereka kerjakan Oleh karena itu, memahami ilmu tauhid sangat penting agar seorang Muslim dapat menjalani hidup dengan benar, baik di dunia maupun di akhirat.

       Tauhid terdiri dari dua aspek, yaitu tauhid teoritis yang membahas keesaan Allah dalam zat, sifat, dan perbuatan-Nya, serta tauhid praktis yang berhubungan dengan ibadah dan amal perbuatan. Iman adalah keyakinan yang dilandasi dengan ikrar lisan, keyakinan hati, dan diwujudkan dalam perbuatan. Takwa, sebagai sikap seorang Muslim yang mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, juga menjadi salah satu bagian dari implementasi tauhid dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memiliki iman dan takwa, seseorang akan menjalani kehidupan yang sesuai dengan tuntunan Islam.

       Dalam kehidupan modern, tantangan terhadap nilai-nilai tauhid semakin besar. Pengaruh budaya, politik, dan ekonomi sering kali menguji ketahanan iman seseorang. Di Indonesia, pengaruh kapitalisme, politik bebas, dan peningkatan kriminalitas serta penyalahgunaan narkoba menunjukkan adanya krisis moral yang dapat merusak nilai ketauhidan umat Islam. Budaya asing juga memberikan dampak signifikan, seperti dalam gaya hidup dan pergaulan, yang sering kali bertentangan dengan ajaran Islam.

       Untuk mengatasi masalah ini, umat Islam harus kembali pada nilai-nilai ketauhidan dan memperkuat iman serta takwa dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan menjadi salah satu cara penting untuk mewujudkan keseimbangan antara penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman terhadap nilai-nilai agama. Islam harus menjadi pedoman dalam menghadapi perkembangan zaman agar tidak terjebak dalam modernisasi yang merusak moral dan nilai-nilai kemanusiaan.

       Dalam era globalisasi dan modernisasi, peran agama Islam sangat penting untuk memberikan landasan moral bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar Islam tetap relevan, pemahaman agama harus sesuai dengan konteks zaman. Oleh karena itu, umat Islam harus mampu membedakan budaya yang sesuai dengan nilai-nilai tauhid, dan menjadikan Al-Qur'an, Hadits, serta Sunnah sebagai pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.


Daftar Pustaka :

Dr Zainal Arifin, Tafsir Inspirasi. Medan:Duta Azhar. 2016

Sholihah Titin Sumanti, Dasar – Dasar Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada. 2015

Awet Sandi, Narkoba Dari Tapai Batas Negara, Bandung: Mujahidin Press Bandung. 2016



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top