MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DENGAN MODEL SDL (SELF DIRECTED LEARNING/SDL) DALAM PEMBELAJARAN INTRAKURIKULER

Print Friendly and PDF

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DENGAN MODEL SDL (SELF DIRECTED LEARNING/SDL) DALAM PEMBELAJARAN INTRAKURIKULER


Oleh : 1) Nana Ernida, S.Ag  2) Surowi, S.Ag

Guru Rumpun SKI dan Qur’an Hadist

Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Rembang




       Pendidikan adalah kunci untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, memberikan bekal untuk meraih impian, dan meningkatkan kemampuan manusia. Tanpa pendidikan, banyak hal yang ingin dicapai dalam hidup menjadi sulit diwujudkan. Pendidikan juga menumbuhkan semangat untuk terus belajar dan mengembangkan berbagai kompetensi, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan sepanjang hidup. Dalam konteks ini, pendidikan agama Islam memainkan peran penting untuk menyiapkan generasi muda yang tidak hanya memahami ajaran agama tetapi juga memiliki akhlak yang baik dan mampu mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

       Namun, dalam proses pembelajaran agama di kelas, sering kali ditemukan masalah di mana siswa merasa kesulitan menghafalkan materi dan memahami pelajaran hanya melalui penjelasan dari guru. Mereka juga merasa sulit untuk mengaitkan pelajaran agama dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang digunakan perlu diperbaiki agar lebih efektif dan menarik bagi siswa. Untuk itu, penting bagi guru untuk mengembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa secara lebih efektif.

       Sebagai solusi, model pembelajaran Self-Directed Learning (SDL) dapat menjadi pilihan yang efektif. SDL memungkinkan siswa untuk mengambil inisiatif dalam proses pembelajaran, mulai dari mendiagnosis kebutuhan belajar, merumuskan tujuan, mencari sumber belajar, memilih strategi, hingga mengevaluasi hasil belajarnya sendiri. Dengan demikian, model ini dapat meningkatkan kemandirian, motivasi, dan kualitas pembelajaran siswa, sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa yang lebih mandiri.

       Proses pembelajaran dengan SDL melibatkan beberapa tahapan, yakni perencanaan (menganalisis kebutuhan), implementasi (mempromosikan kemampuan siswa), pemantauan (guru mengawasi tugas yang diberikan), dan evaluasi (membandingkan hasil belajar siswa dengan tujuan yang ditetapkan). Karakteristik SDL mencakup kemandirian siswa dalam membuat keputusan tentang apa dan bagaimana mereka ingin belajar, belajar kapan saja dan di mana saja, serta melakukan refleksi terhadap proses pembelajarannya.

       Penerapan SDL dalam pembelajaran agama Islam diharapkan dapat membuat siswa lebih senang mengikuti proses pembelajaran dan memahami materi dengan lebih baik. Dengan memahami pentingnya pendidikan agama Islam, siswa akan lebih semangat belajar dan siap menghadapi tantangan masa depan. Bagi guru, penggunaan model SDL merupakan langkah maju dalam menyesuaikan metode pembelajaran dengan tuntutan zaman, sehingga dapat mencetak generasi penerus yang berkualitas dan mandiri.


Daftar Pustaka:

Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag ( 2017 ), Strategi dan model pembelajaran edisi revisi, Matagraf Yogyakarta

Dr. Shiphy A.Octavia, ( 2020 ), Model-Model Pembelajaran, CV Budi Utama,Yogyakarta

Moh.MiftahulChoiri,M.Pd.I dkk, ( 2023 ), Mengenal Model Pembelajaran Siswa Aktif (Active Learning)

Huda, Miftahul. ( 2013 ). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top