MODEL KOLABORASI SOSIAL PADA PEMBELAJARAN PKN DAN SOSIOLOGI

Print Friendly and PDF

MODEL KOLABORASI SOSIAL PADA PEMBELAJARAN PKN DAN SOSIOLOGI


Oleh : 1) Mulyono 2) Muhammad Labib 3) Lilik Mahmudah 4) Indah Fithriyah

Guru Rumpun PKn dan Sosiologi

Madrasah Aliyah Negeri 2 Rembang




       Model kolaborasi sosial menjadi pendekatan yang relevan untuk pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan Sosiologi. Kolaborasi ini menekankan kerja sama antar siswa untuk memahami konsep, menyelesaikan tugas, dan menghadapi tantangan pembelajaran melalui diskusi, pemecahan masalah, dan interaksi aktif.

       Pebriyana (2024) menyebutkan bahwa model Project-Based Learning efektif meningkatkan keterampilan kolaborasi siswa dalam memecahkan masalah sosial, sementara Djohansyah (2022) menunjukkan bahwa model kooperatif Make a Match dan Picture and Picture dengan media puzzle membuat siswa lebih aktif dan memahami simbol-simbol Pancasila dengan baik. Dalam Sosiologi, menurut Damanik (2023), kolaborasi sosial mengembangkan keterampilan analisis sosial dan berpikir kritis melalui diskusi daring, penelitian kelompok, dan laporan tentang isu-isu sosial di era digital.

       Pembelajaran berbasis kolaborasi ini juga mempersiapkan siswa untuk menghadapi era digital yang menuntut keterampilan kerja sama dan komunikasi lintas platform. Dalam konteks Sosiologi, siswa belajar memahami dan menganalisis isu-isu sosial seperti ketimpangan, perubahan sosial, dan konflik budaya melalui kerja kelompok. Langkah-Langkah Penerapan Kolaborasi Sosial

1. Pembagian Kelompok: Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau proyek tertentu.

2. Identifikasi Masalah: Kelompok mengidentifikasi isu atau masalah yang akan dibahas, seperti nilai-nilai Pancasila dalam PKn atau perubahan sosial dalam Sosiologi.

3. Diskusi dan Pemecahan Masalah: Siswa mendiskusikan ide-ide mereka, menganalisis informasi, dan mencari solusi bersama.

4. Penyampaian Hasil: Kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka kepada kelas untuk berbagi temuan dan mendapatkan umpan balik.

5. Refleksi: Guru dan siswa bersama-sama mengevaluasi proses dan hasil kolaborasi.

      Model ini meningkatkan keterampilan sosial, memperdalam pemahaman konsep, dan mempersiapkan siswa menghadapi era digital dengan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi. Tantangannya adalah perbedaan kemampuan siswa, koordinasi, dan keterbatasan waktu. Guru perlu memberi panduan dan memastikan semua siswa aktif. Kolaborasi ini membantu siswa memahami nilai-nilai kebangsaan dan menganalisis isu sosial dengan lebih baik.


Daftar Pustaka 

Pebriyana, L. (2024). Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi Peserta Didik Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning Pada Mata Pelajaran PKn Di Kelas V SDN 111/1 Muara Bulian.

Damanik, F. H. S. (2023). Pengembangan Model Pembelajaran Kolaboratif Untuk Pendidikan Sosiologi Dan Antropologi Di Era Digital.

Djohansyah, M. (2022). Meningkatkan Hasil Belajar PKn Tentang Simbol Pancasila Menggunakan Media Puzzle Melalui Kolaborasi Model Kooperatif Tipe Make A Match Dan Picture and Picture Pada Peserta Didik Kelas 1 SDN Karang Mekar 9.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top