PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM MATA PELAJARAN BAHASA ARAB GUNA MENINGKATKAN KETRAMPILAN KALAM SISWA VII

Print Friendly and PDF

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM MATA PELAJARAN BAHASA ARAB GUNA MENINGKATKAN KETRAMPILAN KALAM SISWA VII


Oleh : 1) Arie Ambarwati, S.Pd

Guru Rumpun Bahasa Arab

Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Rembang




       Keberhasilan pendidikan di suatu negara sangat dipengaruhi oleh eksistensi guru yang mampu mencapai tujuan pengajaran. Guru harus memiliki berbagai model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Dalam pembelajaran bahasa Arab, ada empat kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa, yaitu istima' (mendengarkan), kalam (berbicara), qiro'ah (membaca), dan kitabah (menulis). Namun, selama ini kompetensi yang lebih dominan diajarkan adalah qiro'ah dan kitabah, sementara kalam kurang mendapat perhatian, yang menyebabkan ketidakseimbangan perkembangan bahasa siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kalam siswa melalui strategi pembelajaran role playing.

       Role playing adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam permainan peran, di mana mereka berinteraksi dengan situasi tertentu, meskipun pembelajaran terjadi di dalam kelas. Dalam konteks ini, siswa diminta untuk mengambil peran tertentu dan berkomunikasi dalam bahasa Arab. Melalui permainan ini, diharapkan siswa dapat mengatasi hambatan berbicara, seperti rasa canggung atau takut salah, yang sering menghalangi mereka untuk menggunakan bahasa Arab secara aktif.

       Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, di mana guru bertindak sebagai peneliti yang mengamati langsung proses pembelajaran. Langkah pertama adalah tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa Arab, khususnya dalam kalam. Selanjutnya, guru menyusun rencana pengajaran dengan materi yang disajikan melalui metode role playing. Guru juga mengamati perkembangan siswa melalui lembar observasi untuk mencatat penggunaan kosakata dan keterampilan berbicara siswa.

       Pada tahap pra-siklus, hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 50% siswa yang menggunakan bahasa Arab dengan baik, sementara sebagian besar masih mengandalkan bahasa ibu. Penyebabnya adalah kurangnya penguasaan kosakata dan ketidakpercayaan diri siswa. Setelah diterapkan strategi role playing pada siklus pertama, terjadi peningkatan signifikan, dengan 75% siswa mencapai nilai tuntas. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya rasa percaya diri siswa yang belajar secara berkelompok, yang membantu mengurangi perasaan takut dan canggung.

       Pada siklus kedua, strategi role playing diterapkan secara individu untuk lebih memfokuskan pada kemampuan berbicara siswa secara personal. Hasil pengamatan menunjukkan adanya peningkatan 19% dalam ketuntasan siswa dibandingkan siklus pertama. Penerapan role playing terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Namun, untuk hasil yang lebih maksimal, strategi ini perlu disesuaikan dengan materi pelajaran, kondisi, dan karakteristik siswa, serta dapat dikombinasikan dengan metode lain untuk menjadikan pembelajaran lebih menarik dan efektif.


Daftar Pustaka

DePorter, Bobby, dkk. 2000. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.

Effendi, Fuad Ahmad. 2005. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.







Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top