PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL DIRECTION INSTRUCTION PADA PEMBELAJARAN BK DAN PENJASORKES

Print Friendly and PDF

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL DIRECTION INSTRUCTION PADA PEMBELAJARAN BK DAN PENJASORKES


Oleh: 1) Yuli Irani Bilgis 2) Alif Nurdian Azmi

Rumpun Guru BK dan Penjasorkes

Madrasah Aliyah Negeri 2 Rembang




       Model pembelajaran Direct Instruction (DI) atau pengajaran langsung merupakan pendekatan yang berfokus pada penyampaian materi secara terstruktur oleh guru, dengan tujuan membantu siswa memahami dan menguasai materi pelajaran secara efektif. Penerapan model ini dalam pembelajaran Bimbingan Konseling (BK) dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Penjasorkes) telah terbukti meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

       Dalam konteks Bimbingan Konseling, Direct Instruction dapat digunakan untuk menyampaikan materi yang memerlukan pemahaman prosedural dan konseptual. Penelitian oleh Salim et al., (2018) menunjukkan bahwa penerapan strategi DI dapat meningkatkan motivasi belajar, aktivitas belajar, dan prestasi belajar siswa. Melalui langkah-langkah yang terstruktur, siswa mendapatkan arahan yang jelas, sehingga lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan mampu mencapai hasil yang lebih baik. 

       Dalam pembelajaran Penjasorkes, DI efektif diterapkan pada materi yang memerlukan demonstrasi keterampilan fisik, seperti teknik dasar sprint atau renang. Santra, (2021) menemukan bahwa implementasi model DI dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar sprint pada siswa. Demikian pula, penelitian oleh Anjani et al., (2023) menunjukkan bahwa model DI berpengaruh signifikan terhadap peningkatan waktu aktif belajar siswa dalam pendidikan jasmani. 

       Model pembelajaran Direct Instruction (DI) memiliki beberapa keunggulan yang meningkatkan aktivitas belajar siswa. Keunggulan utama adalah struktur pembelajaran yang jelas, interaksi langsung dengan guru untuk mendapatkan umpan balik segera, dan peningkatan partisipasi siswa melalui tanya jawab serta diskusi.

       Penerapan DI dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut: menyiapkan materi secara terstruktur, menyampaikan materi dengan jelas, memberikan latihan terbimbing, memberikan umpan balik, serta mendorong latihan mandiri. Langkah-langkah ini membantu siswa memahami materi lebih baik dan aktif dalam pembelajaran.

       Dengan menerapkan model DI secara tepat, guru dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bimbingan Konseling dan Penjasorkes. Pendekatan ini memberikan kerangka kerja yang jelas bagi siswa, sehingga mereka dapat lebih fokus dan termotivasi dalam proses pembelajaran.


Daftar Pustaka 

Anjani, M., Sugiawardana, R., & Rezha, M. (2023). Efektivitas Model Pembelajaran Direct Instruction dengan Personalized System For Instruction Terhadap Jumlah Waktu Aktif Belajar Pendidikan Jasmani. Jurnal Keolahragaan, 8(2).

Salim, N., Nasuka, M., & Abid, M. N. (2018). Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar, Aktivitas Belajar Dan Prestasi Belajar Melalui Strategi Direct Instruction. Jurnal At-Tarbiyat : Jurnal Pendidikan Islam, 3(1).

Santra, W. (2021). Implementasi Model Direct Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Dasar Sprint. Indonesian Journal of Educational Development.



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top