GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
RITUAL, RESEP JITU IMPLEMENTASIKAN KURIKULUM MERDEKA
RITUAL, RESEP JITU IMPLEMENTASIKAN KURIKULUM MERDEKA
Oleh: Yuliana, S.Pd
Guru SD Negeri Tepisari 01
Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah
Yuliana, S.Pd |
Implementasi Kurikulum Merdeka yang awalnya dikenal dengan Kurikulum Prototipe ataupun ada juga yang menyebutnya Kurikulum Paradigma Baru. Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2013 yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, sekolah, dan kondisi masyarakat. Riyanto (2019) menyatakan bahwa Kurikulum Merdeka bertujuan untuk membebaskan siswa dari kurikulum yang terlalu teoritis. Kurikulum Merdeka, sebagai pendekatan inovatif dalam pendidikan di Indonesia, telah diimplementasikan sebagai langkah progresif dalam memperkuat karakter, kreativitas, dan kemandirian peserta didik.
Dalam awal implementasi Kurikulum Merdeka di SD Negeri Tepisari 01 banyak mengalami kendala. Beberapa kesulitan yang dihadapi dalam implementasi di antaranya: kesiapan dan kompetensi guru, kurangnya pelatihan untuk guru, dan kurangnya manajemen waktu. Salah satu cara yang dilakukan adalah belajar bersama melalui Komunitas Belajar RITUAL (Tepisari Satu Beraksi Berkolaborasi).
Komunitas belajar (Kombel) adalah wadah untuk berkolaborasi dan belajar bersama antara pendidik dan tenaga kependidikan (PTK). Kombel merupakan salah satu bentuk implementasi Kurikulum Merdeka. Menurut buku Catatan Penggerak Merdeka Belajar, Milaini, dkk (2023:2), pengertian komunitas belajar adalah kelompok orang yang memiliki minat dan tujuan yang sama dalam mempelajari dan meningkatkan pengetahuan mereka dalam bidangnya. Komunitas belajar adalah suatu kelompok yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki ketertarikan dan tujuan yang cenderung bersifat akademik. Komunitas belajar berfokus pada visi kelompok dengan bekerja sama membagi pengetahuan dengan tujuan akademik (Zhu & Baylen, 2005). Untuk mengatasi permasalahan implementasi kurikulum Merdeka di sekolah maka dibentuklah komunitas belajar SD Negeri Tepisari 01 dengan nama RITUAL.
Langkah awal yang kami lakukan adalah membentuk kepanitiaan dari kombel itu sendiri dan diperkuat dengan SK yang dikeluarkan oleh kepala satuan pendidikan. Selanjutnya menentukan tujuan , visi komunitas yang relevan sesuai dengan kebutuhan pendidikan di sekolah. Menyusun jadwal yang teratur, seperti diskusi, pelatihan, maupun IHT. Tidak lupa setelah melakukan kegiatan, kami melakukan evaluasi dan refleksi.
Setiap semester kami membuat program kerja. Sebelum menyusun program ini, kami melakukan refleksi baik masukan dari kepala sekolah, guru, peserta didik, komite sekolah, wali murid, atupun observasi selama kegiatan sebelumnya. Apa yang dibutuhkan, apa yang belum dikuasai, ataupun kegiatan yang ingin dilakukan kita petakan dan disesuaikan dengan prioritas sekolah. Selanjutnya kegiatan yang ingin dilakukan, kita masukkan ke dalam program kerja Kombel selama satu semester. Untuk pelaksanaan baik itu pengisi atau narasumber , akomodasi kegiatan sebisa mungkin menggunakan strategi Asset-based thinking (ABT). Asset based thinking adalah pendekatan yang memusatkan perhatian atau fokus pada aset (modal) dan kekuatan untuk berpikir positif. Pikiran yang positif tentunya bisa menjadi inspirasi bagi seseorang untuk bisa mengerjakan pekerjaannya secara terorganisir, sehingga menjadi lebih terarah dalam menuju keberhasilan.
Selama ini banyak kegiatan yang sudah dilakukan Kombel Ritual. Diantaranya memfasilitasi diskusi untuk memecahkan masalah pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi. Berbagi praktik baik seputar Kurikulum Merdeka antara guru. Praktik baik yang sudah dilakukan bisa ditularkan, sehingga guru yang lain bisa meniru ataupun mengadaptasi dari praktik baik. Berkolaborasi dalam mengembangkan perangkat ajar. Refleksi pembelajaran, dengan refleksi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan diri baik bagi peserta didik maupun guru itu sendiri. Mengembangkan keterampilan, serta memberikan motivasi dan dukungan.
Dari hasil refleksi, selama ini kegiatan yang sudah dilakukan Kombel Ritual SD Negeri Tepisari 01 dapat berjalan lancar. Dibuktikan dengan terlaksananya program yang sudah direncanakan, terlaksananya kurikulum merdeka dengan baik, dan terwujudnya pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Sehingga dapat disimpulkan Komunitas Belajar (Kombel) RITUAL SD Negeri Tepisari 01 dapat mengoptimalkan implementasi kurikulum merdeka di sekolah.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
Siswa kelas 8 dan 9 memamerkan hasil karya Batik Carnival, yaitu kostum unik yang terbuat dari kain batik hasil karya sendiri serta bahan be...
Tidak ada komentar: