SISPILAH SAMOR BENTUK PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER SDN BAKALAN 01

Print Friendly and PDF

SISPILAH SAMOR BENTUK PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER SDN BAKALAN 01


Oleh: Nurman Mirmanto, S.Pd., M.Pd

Kepala Sekolah UPTD SDN Bakalan 01 Kecamatan Polokarto, Sukoharjo Jawa Tengah 


Nurman Mirmanto, S.Pd., M.Pd


       Dunia Pendidikan saat ini, memang layak mendapatkan perhatian yang cukup penting. Sasaran utama yang harus diperhatikan adalah penanaman Pendidikan karakter di Sekolah. Sekolah sebagai Lembaga Pendidikan untuk membentuk , mendidik karakter siswa. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka memengaruhi peserta didik menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya (Nurhalimah et al, 2021). Sekolah menjadi tempat tinggal kedua atau rumah kedua, selain fungsi utamanya adalah sebagai kegiatan Belajar siswa. Berbagai kegiatan dilakukan di sekolah mulai dari belajar kognitif maupun ketrampilan atau bahkan life skill. Maka dalam mewujudkan sekolah yang nyaman, tidak hanya kewajiban dari petugas kebersihan saja tetapi tentunya dukungan stakeholder dan semua pihak serta warga sekolah tersebut. Untuk itu , Kepala SD Negeri Bakalan 01 Kecamatan Polokarto menuangkan Ide program sekolah dengan kolaborasi Bersama seluruh warga sekolah dengan nama SISPILAH SAMOR yakni Siswa Pilah Sampah Organik dan AnOrganik. Melalui program tersebut diharapkan pengelolaan sampah di SD Negeri Bakalan 01 menjadi lebih terkontrol. Sehingga keberadaan sampah tidak menjadi permasalahan serta menumbuhkan kreativitas siswa.

       Program SISPILAH SAMOR menjadi salah satu program utama di sekolah, Gerakan ini menjadi tanggungjawab seluruh warga sekolah SD Negeri Bakalan 01 yang meliputi Kepala Sekolah, Guru, Siswa Penjaga Sekolah serta segenap paguyuban yang merasa memiliki keberadaan SD Negeri Bakalan 01 Kecamatan Polokarto. Program SISPILAH SAMOR dilaksanakan secara massif, disosialisasikan secara menyeluruh kepada semua yang warga sekolah. Melalui koordinasi kepala sekolah Bersama siswa, guru dan segenap paguyuban bahkan penjual kantin sekolah yang ikut berperan serta dalam Upaya penanaman karakter. Permasalahan sampah dapat diatasi salah satunya dengan memanfaatkan kembali sampah yang ada menjadi sesuatu yang bermanfaat (Hanifah et al, 2021). Berdasarkan asalnya, sampah dikelompokkan menjadi 2, yaitu sampah organik dan anorganik

       Program ini diawali dengan adanya sosialisasi kepada siswa tentang tata kelola sampah. Sosialisasi SISPILAH SAMOR dimulai dengan apel Bersama setiap pagi. Kepala Sekolah selalu memberikan pemahaman dan pandangan tentang kondisi lingkungan sekolah sehat yang bebas dari sampah. Hal tersebut didukung dan ditindaklanjuti oleh guru, yaitu guru yang diberi tugas akan memberikan sosialisasi dan selalu mengingatkan secara berkelanjutan tertata kepada siswa di masing-masing kelas. Materi utama yang disampaikan adalah jenis-jenis sampah, yang terdiri atas sampah organik, daur ulang dan residu. Pada komunitas siswa sendiri dibentuklah satgas yang bertugas mengingatkan siswa lainya yang tidak membuang sampah pada tempat sampah, sekaligus memilahnya menjadi 2 bagian yakni organic dan An organic. Sampah organik adalah jenis sampah yang bisa didaur ulang, seperti sisa makanan, baik sayur dan buah-buahan, maupun dari daun dan ranting pohon. Sampah anorganik adalah sampah yang kurang bisa diurai dalam durasi waktu yang cepat. Sedangkan Jenis sampah ini yang lain adalah jenis sampah residu.

Gambar kegiatan siswa ketika melaksanakan SISPILAH SAMOR


       SD Negeri Bakalan 01 menjadi agen perubahan dalam mengawal Program SISPILAH SAMOR. Program ini bertujuan untuk membentuk dan memberikan penanaman karakter bagi siswa SD Negeri Bakalan 01 tentang konsep pengelolaan tata Kelola sampah yang baik. Karakter cinta lingkungan harus ditingkatkan kepada seluruh siswa SDN Bakalan 01 agar siswa tergerak untuk melakukan tindakan untuk menyelamatkan lingkungan. Selain itu juga untuk menanamkan karakter peduli lingkungan. Upaya ini tentunya sejalan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengolahan Sampah, dan Peraturan Pemerintah (PP) 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. Undang-undang tersebut memberikan penguatan terhadap program SISPILAHSAMOR di SDN Bakalan 01. Untuk menunjang program tersebut, Bank Sampah Berbasis Sekolah menjadi program lanjutan yang akan dilaksanakan sebagai salah satu sarana membentuk karakter cinta lingkungan.

       Dengan adanya Bank Sampah Sekolah, sampah tersebut akan dapat terpilah dan terkelola dengan lebih baik, antara sampah Organik dan sampah anorganik. Konsep Pembelajaran yang lebih utama dalam pelaksanaannya adalah proses membentuk karakter siswa untuk mengimplementasikan konsep 3 R: Reduce, Reuse, dan Recycle

       Reduce adalah segala sesuatu bentuk kegiatan yang mengurangi sampah yang tidak dapat diuraikan secara langsung. Pada tahap ini, siswa kita ajak untuk mengurangi penggunaan pembungkus makanan yang terbuat dari plastik yang sulit diurai, dan untuk mengurangi penggunaan tersebut siswa di sarankan untuk membawa bekal dari rumah, makanan yang bergizi. Sementara jika membeli di kantin sekolah dengan membiasakan membawa wadah dari rumah.

       Langkah kedua Reuse atau menggunakan kembali. Siswa diajak untuk memanfaatkan sampah yang ada di sekolah untuk bia dimanfaatkan kembali. Contoh bentuk Tindakan yang dilakukan siswa adalah Bekas botol minuman kemasan yang tidak terpakai dipergunakan untuk pot tanaman. Siswa diberi tugas untuk berkreasi sesuai idenya masing-masing dalam membuat konsep pot bunga dan jenis tanaman yang disukainya. Pada akhirnya sehingga masing-masing kelas memiliki taman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dan juga sebagai upaya penghijauan di lingkungan sekolah.

       Tahapan berikutnya Recycle yang berarti mendaur ulang. Program SISPILAH SAMOR yang sudah dibiasakan, akan memberikan kemudahan dalam proses Recycle. Sampah-sampah organik tersebut, dapat dimanfaatkan untuk membuat pupuk. Selain itu untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa dengan memanfaatkan sumber dukung yang berupa sampah Anorganik tersebut, selain itu sampah-sampah anorganik, bisa dijual ke pengepul sampah, sehingga masih bisa mendapatkan keuntungan.

SIMPULAN 

       Berdasarkan program kegiatan yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan SISPILAHSAMOR mendapatkan respon yang baik dan berdampak positif bagi warga SD Negeri Bakalan 01. Yakni membentuk karakter cinta kebersihan, cinta lingkungan. Dampak positif lainnya yaitu sekolah mendapatkan nilai ekonomi yang dapat dihasilkan dari sampah. Sampah anorganik yang sudah dipilih dan dikumpulkan sendiri oleh siswa kemudian dijual kepada pengepul sampah, Sebagian dipakai siswa siswi dimanfaatkan untuk membuat ecobric atau pot tanaman hias untuk mempercantik halaman sekolah SD Negeri Bakalan 01. 


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top