Menggagas Pendidikan Karakter untuk Siapkan Generasi Emas NKRI yang Unggul dan Berkarakter
Oleh: Prof. Dr. Muhammad Rohmadi,S.S. M.Hum.
Dosen PBSI FKIP UNS, & Penggiat Literasi Arfuzh Ratulisa
Email: rohmadi_dbe@yahoo.com/Youtube/Tiktok: M. Rohmadi Ratulisa
 |
Prof. Dr. Muhammad Rohmadi,S.S. M.Hum. |
“Kawan, tanamlah biji-bijian kalau ingin panen dalam setahun, tanamlah pohon kalau ingin panen dalam waktu sepuluh tahun, dan tanamlah/ didiklah manusia/generasi emas untuk keberhasilan lebih dari tiga puluh tahun atau selamanya”
Pendidikan menjadi tanggung jawab bersama di negeri ini. Pendidikan bukan sekadar teori dan angan-angan yang diimajinasikan. Inti dari sebuah pendidikan adalah membentuk sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter secara berkelanjutan. Terkait dengan hal tersebut perlu diketahui bahwa para pendidik, khususnya guru dan dosen memiliki andil besar untuk mewujudkan generasi emas untuk Indonesia ini. Hal ini dikarenakan kuatnya arus pembelajaran berarti kuatnya guru dan dosen, kuatnya kompetensi guru dan dosen berarti kuatnya SDM bangsa, dan kuatnya SDM bangsa maka kuatnya generasi emas untuk Indonesia yang akan disegani oleh bangsa-bangsa di dunia. Oleh karena itu, upaya konkret yang harus dilakukan setelah mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan guru dan dosen abad xxi harus dilakukan penguatan pada SDM guru dan dosen abad XXI di seluruh Indonesia. Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah melalui pemberian tunjangan profesi pendidik (yang dikenal dengan tunjangan sertifikasi guru dan dosen) hendaknya betul-betul mampu meningkatkan profesionalisme guru dan dosen abad XXI dalam rangka mendidik, membimbing, mengarahkan, menilai, dan menindaklanjuti para peserta didik sebagai calon penerus bangsa Indonesia secara komprehensif dan berkelanjutan.
Penguatan kompetensi dan pembentukan karakter bagi guru dan dosen harus dilakukan secara periodik melalui diklat, workshop, lokakarya, seminar, dll. dalam rangka memberikan motivasi dan peningkatan kompetensi guru dan dosen abad XXI. Upaya peningkatan kompetnesi tersebut, khususnya difokuskan pada empat kompetensi wajib, yakni kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Apabila semua guru dan dosen abad XXI di seluruh Indonesia memiliki komitmen untuk terus meningkatkan kualitas diri sebagai seorang pendidik maka visi pemerintah untuk mewujudkan visi mencetak generasi emas Indonesia akan dapat terwujud melalui penguatan SDM guru dan dosen abad xxi yang akan menjadi teladan bagi seluruh peserta didik di negeri tercinta ini.
Dalam rangka mewujudkan pembentukan generasi emas untuk Indonesia tidak dapat dilakukan secara instan dan oleh satu pihak saja. Oleh karena itu, diperlukan komitmen dan kerja sama semua pihak, baik keluarga, sekolah, dinas pendidikan, pemda/pemkot, gubernur, kementerian, dan bahkan presiden untuk duduk bersama memikirkan pendidikan di Indonesia. Upaya membangun komitmen bersama ini sebagai langkah konkret yang harus dilakukan secara riil bukan sekadar program dalam sebuah renstra pendidikan di daerah atau pun pusat.
Masyarakat sebagai warga negara Indonesia memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dasar 12 tahun. Oleh karena itu, pemerintah harus memberitahukan kepada masyarakat bagaimana strategi untuk menyekolahkan anak-anaknya apabila tidak mampu membiayainya. Meskipun pemerintah sudah mengambil kebijakan dengan memberikan subsidi melalui dana BOS tetapi itu belum dapat memberikan solusi secara menyeluruh. Masih banyak pekerjaan rumah terkait dengan anak putus sekolah di negeri ini. Dengan demikian, diperlukan komitmen bersama antara instansi pemerintah dan juga dengan DUDI untuk mewujudkan amanah undang-undang dasar 1945 yakni “turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa”. Apabila semua pihak dapat bergotong royong untuk menyatukan tangan untuk mencerdaskan anak bangsa, insyallah akan terbuka jalan lebar untuk mewujudkan generasi emas untuk masa depan Indonesia. Yakinlah, bahwa Tuhan memberikan kekayaan alam di Indonesia secara melimpah berarti meridhoi bangsa Indonesia. Insya allah apabila kekayaan alam tersebut dikeloal dengan keseriusan, penuh keyakinan, keikhlasan, dan amanah maka akan membawa keberahan dan kemaslahatan untuk umat di bumi Indonesia ini.
Generasi emas Indonesia harus dididik dan diarahkan sejak usia dini. Apabila kita main-main dengan pendidikan dalam membentuk generasi penerus maka tunggulah kehancurannya tiga puluh sampai lima puluh tahun mendatang. Hal ini menjadi pekerjaan bersama, bahwa seluruh elemen keluarga, pendidikan, masyarakat, DUDI, dan pemerintah untuk membentuk dan membangun SDM Indonesia yang unggul dan berkarakter. Penanaman karakter harus dilakukan sejak dini. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah yang telah melakukan upaya integrasi pendidikan karakter di semua jenjang pendidikan sejak anak usia dini sampai perguruan tinggi. Semua itu dilakukan dalam rangka membentuk generasi emas Indonesia yang cerdas dan berkarakter.
Hal ini selaras dengan dasar hukum yang jelas pada UU Sisdiknas pasal 3, bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam rangka mewujudkan pendidikan karakter untuk generasi di negeri ini, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengimplementasikan di sekolah dan kampus sejak dini. Namun demikian, Stiles (1998) berpendapat bahwa “Pembangunan karakter tidak dapat dilakukan dengan serta merta tanpa upaya sistematis dan terprogram sejak dini” (Furqon, 2010). Ole karena itu, upaya pembentukan karakter SDM di Indonesia harus dilakukan secara bertahap, terus menerus, dan semua pihak harus bekerja sama untuk mewujudkannya.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pembentukan generasi emas untu Indonesia yang berkarakter menjadi sangat penting untuk diwujudkan. Hal ini mengingat bangsa Indonesia saat ini telah mengalami keterpurukan dan karut-marut dalam bidang moralitas dan akhlak. Kondisi ini disebakan juga oleh minimnya insan-insan cendekia yang cerdas dan berkarakter kuat. Kita bangga terhadap institusi-institusi pendidikan tersebar di 38 provinsi yang telah menghasilkan insan-insan cendekia yang cerdas dan unggul tidak diragukan lagi akan tetapi kenyataanya implementasinya SDM di lapangan masih jauh dari yang diharapkan. Oleh karena itu, menjadi bahan renungan dan pemikiran bersama upaya pembentukan generasi emas untuk Indonesia yang berkarakter ini harus dimulai dan bekerja sama, baik keluarga, masyarakat, institusi pendidikan, baik pendidikan anak usia dini, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/K /perguruan tinggi, dudi, pemerintah daerah, dan pusat.
Dengan niat dan tekad yang tulus serta ikhlas untk memikirkan umat di bumi maka insyallah semua yang dilangit akan meridhoi dan mengamini niat kita para pendidik untuk membentuk generasi emas untuk Indonesia. Generasi emas yang hebat dan bermanfaat, generasi sejati yang mampu menjadi inspirasi, dan generasi bermartabat yang maslahat untuk umat. Semoga segera terwujud dan Tuhan meridhoi kita semua. Amin.
“Bergerak dan menggerakkan sayap-sayap kesemestaan untuk dapat menyiapkan generasi emas NKRI yang unggul, berkarakter, kreatif, inovatif, produktif, dan inspiratif”
Istana Arfuzh Ratulisa Surakarta, 21 Februari 2025
Tidak ada komentar: