Featured

Headline News

Anggota DPRD Boyolali Wreda Akan Melakukan Pendampingan Ke Petani Dan UMKM Di Dapilnya

11 Mar 2025

larise tv

Kabar Desa

Warga Gilingan Lor Ampel Adakan Pemilihan RT Ala Pemilu

Semua kandidat ketua RT memakai busana kejawen, duduk berjajar d...

  • 02 Jan 2025
  • 0

Menjadi Guru dan Dosen Abad XXI yang Visioner dan Adaptif

Print Friendly and PDF

Menjadi Guru dan Dosen Abad XXI yang Visioner dan Adaptif 


Oleh: Prof. Dr. Muhammad Rohmadi,S.S. M.Hum.

Dosen PBSI FKIP UNS, & Penggiat Literasi Arfuzh Ratulisa

Email: rohmadi_dbe@yahoo.com/Youtube/Tiktok: M. Rohmadi Ratulisa


Prof. Dr. Muhammad Rohmadi,S.S. M.Hum.


"Kawan, belajar dan membelajarkan diri untuk menjadi orang yang baik & maslahat untuk umat memerlukan perjuangan dan proses tetapi ingat-ingatlah kematian itu hak prerogatif Sang Pemilik Semesta yang data setiap saat"


       Profesi guru dan dosen merupakan profesi yang sangat mulia dunia akhirat. Banyak pilihan profesi yang menjanjikan dalam kehidupan ini, seperti wartawan, psikolog, pengusaha, politikus, konsultan, penulis, seniman, budayawan, dai, ustad, dan aneka profesi lainnya. Profesi guru dan dosen sering menjadi pilihan nomor sekian ketika penulis tanyakan kepada para mahasiswa baru setiap tahunnya. Penulis meyakinkan kepada para mahasiswa baru yang mengambil pilihan program studi di FKIP untuk menjadi calon guru dan dosen di masa depan dengan semangat bahwa di dunia ini hanya ada dua profesi, yakni guru & dosen dan profesi lainnya. Hal ini sebagai upaya untuk menanamkan dan membangun sistem keyakinan bagi para calon guru dan dosen abad xxi agar menjadi guru dan dosen abad xxi yang visioner dan adaptif sesuai dengan perkembangan zaman.

       Guru dan dosen visioner harus memiliki niat yang ikhlas untuk ibadah dan tujuan yang jelas, terarah, dan terukur ke depannya. Guru dan dosen visioner harus dimulai dengan niat untuk beribadah, mendidik, membimbing, mengarahkan, membelajarkan, menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, kreatif, produktif, visioner, dan adaptif sesuai dengan perkembangan zaman terkini. Guru dan dosen abad XXI yang visioner harus mampu menyiapkan dirinya untuk menjadi seorang guru dan dosen abad XXI yang profesional. Komitmen untuk menjadi guru dan dosen abad XXI harus dimulai dengan belajar dan membelajarkan diri secara bertahap dan berkelanjutan. Guru dan dosen abad XXI harus memiliki kompetensi hardskill dan softskill yang berimbang sehingga guru dan dosen abad XXI dapat mewujudkan kompetensi profesional, pedagogi, kepribadian, dan sosial. Sistem keyakinan dan komitmen menjadi guru dan dosen visioner & adaptif harus direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh setiap pembelajar, baik pada jenjang pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi.

       Guru dan dosen abad XXI yang adaptif berarti harus siap berubah dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Hal ini harus dimulai sejak proses pembelajaran di sekolah dan kampus saat proses belajar dan membelajarkan diri dengan aneka media dan model pembelajaran aktif yang beragam. Model-model pembelajaran aktif, seperti deep learning, pembelajaran berbasis kasus, pembelajaran berbasis proyek, kooperatif learning, quantum learning, dan aneka model pemebelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan lainnya. Semua pemahaman terhadap model-model pembelajaran aktif dan menyenangkan harus dijadikan sebagai bekal dan modal untuk menjadi guru dan dosen abad XXI. Selain itu, guru dan dosen abad XXI yang adaptif juga harus menguasai pemanfaatan aneka media pembelajaran inovatif baik berbasis alat peraga pendidikan dan juga berbasis digital. Guru dan dosen abad XXI yang adaptif harus dapat memanfaatkan semangat belajar dan membelajarkan diri dengan the power of kepepet artinya guru dan dosen abad XXI harus mampu memanfaatkan segala ruang dan konteks kesemestaan untuk dijadikan model dan sumber literasi pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan bagi peserta didik dan mahasiswanya.

       Guru dan dosen abad XXI harus memiliki bekal 7M, yaitu: (1) mengenali peserta didik dan mahasiswanya, (2) memotivasi peserta didik dna mahasiswanya, (3) menyenangkan peserta didik dan mahasiswanya, (4) membelajarkan peserta didik dan mahasiswanya, (5) mengevaluasi peserta didik dan mahasiswanya, (6) menunjukkan contoh aneka kasus dan solusi dalam kehidupan, dan (7) mendokan peserta didik dan mahasiswanya. Implementasi 7M ini harus dipahami dan dipraktikkan sejak dini, yakni sejak menjadi mahasiswa pada jenjang perguruan tinggi. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan proses pembentukan calon guru dan dosen abad XXI yang visioner dan adaptif memerlukan waktu dan proses bertahap dan berkelanjutan. Oleh karena itu, guru dan dosen abad XXI harus dapat memberikan bimbingan dan arahan kepada peserta didik dan mahasiswanya sejak dini.

       Berikut ini pendeskripsian 7M sebagai modal dan bekal untuk dapat menjadi guru dan dosen abad XXI yang visioner dan adaptif. (1) Guru dan dosen abad XXI harus mengenali diri sendiri dan peserta didik serta mahasiswa, baik di kelas maupun di luar kelas. Hal ini sebagai wujud kepedulian dan modal untuk menentukan model pembelajaran dan sumber belajar yang tepat di dalam kelas serta memberikan motivasi belajar di luar kelas. Guru dan dosen abad XXI harus dapat memiliki rasa peduli dan empati melalui proses mengenali seluruh peserta didik dan mahasiswa, baik karakter, kebiasaan, dan proses belajar dna membelajarkan diri, baik di kelas maupun luar kelas. Dengan mengenali keunggulan dan kelemahan guru dan dosen abad xxi dan peserta didik serta mahasiswanya diharapkan akan lebih memudahkan proses belajar dan membelajarkan diri bagi peserta didik dan mahasiswa secara bertahap dan berkelanjutan. (2) Memotivasi. Guru dan dosen abad xxi harus mampu memberikan motivasi kepada peserta didik dan mahasiswa, baik di awal pembelajaran, proses, dan akhir pembelajaran. Hal ini akan dapat berdampak sangat baik bagi peserta didik dan mahasiswa untuk dapat menyiapkan dirinya sebagai generasi muda masa depan yang unggul, berkarakter, kreatif, inovatif, adaptif, produktif, dan inspiratif. Peran penting guru dan dosen abad XXI untuk dapat mengantarkan semua peserta didik dan mahasiswanya sangat lah penting. Upaya untuk memotivasi peserta didik dan mahasiswa ini harus dilakukan sejak dini, bertahap, dan berkelanjutan.

       Guru dan dosen abad XXI harus melakukan M yang ketiga, yakni (3) menyenangkan diri sendiri, peserta didik, dan mahasiswanya. Guru dan dosen abad XXI yang visioner dan adaptif harus dapat menyenangkan dirinya sendiri, peserta didik, dan mahasiswanya, baik di kelas maupun di luar kelas. Dengan demikian para peserta didik dan mahasiswa akan dapat belajar dan membelajarkan diri dengan menyenangkan dengan guru dan dosen abad xxi secara bertahap dan berkelanjutan. (4) membelajarkan. Guru dan dosen abad xxi harus dapat membelajarkan diri, peserta didik, dan mahasiswanya secara aktif, kreatif, produktif, dan menyenangkan. Hal ini sebagai proses dan upaya untuk ikut bergerak dan menggerakkan kemauan dan semangat belajar para peserta didik dan mahasiswanya secara terus-menerus. Semangat untuk belajar dan membelajarkan diri bagi para peserta didik dan mahasiswa harus dilatih dan dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. (5) Mengevaluasi. Guru dan dosen abad XXI harus dapat melakukan proses evaluasi diri dan evaluasi kepada semua peserta didik dan mahasiswa secara kreatif dan inovatif dengan model evaluasi yang tepat. Hal ini akan dapat dijadikan modal untuk menindaklanjuti hasil evaluasi bagi para guru abad XXI yang visioner dan abad XXI. Dengan proses evaluasi diri yang dilakukan oleh guru dan dosen abad XXI secara terus-menerus tentu juga akan dapat berdampak positif bagi perkembangan bagi peningkatan kompetensi peserta didik dan mahasiswa. 

       Guru dan dosen abad XXI juga harus melaksanakan M yang ke-6, yaitu: (6) menunjukkan contoh kasus dan proyek. Guru dan dosen abad xxi harus mampu menjadi teladan dalam proses belajar dan membelajarkan diri dengan menunjukkan aneka kasus dan proyek yang dapat dijadikan model dan teladan dalam pembelajaran, baik di dalam kelas maupun luar kelas. Guru dan dosen abad xxi harus dapat menunjukkan kekayaaan model, media, aneka kasus, dan aneka proyek pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan produktif, sesuai dengan perkembangan zamannya. M terakhir yakni: (7) mendoakan. Guru dan dosen abad XXI harus terus mendoakan peserta didik dan mahasiswanya secara terus-menerus, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini sebagai model dukungan religi bagai semua peserta didik untuk tetap menjadi pembelajar sepanjang hayat yang baik, berkarakter, kreatif, inovatif, produktif, adaptif, dan inspiratif di masa depan.

       Bekal dan modal, 5B (Berniat, Belajar, Berjuang, Berdoa, dan Bertawakal), 5B (Bersilaturahmi, Berkomunikasi, Berkolaborasi, Beraksi, dan Berliterasi dengan Ratulisa (rajin menulis dan membaca), dan 7M (Mengenali, Memotivasi, Menyenangkan, Membelajarkan, Mengevaluasi, Menunjukkan, dan Mendoakan) yang penulis singkat dengan BBM bagi guru dan dosen abad XXI akan sangat bermanfaat untuk dapat membentuk karakter sosok guru dan dosen abad XXI yang visioner dan adaptif. Komitmen dan integritas yang kuat untuk menjadi guru dan dosen abad XXI yang visioner dan adaptif mengikuti perkembangan zaman terkini harus dimiliki sejak dini, bagi generasi muda yang akan memilih profesi sebagai guru dan dosen abad XXI. Demikian juga bagi guru dan dosen abad XXI yang saat ini sedang mengabdi sebagai pendidik guru dan dosen abad XXI pada jenjang pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi di seluruh wilayah NKRI. Semoga guru dan dosen abad xxi yang saat ini mengabdi akan terus kuat dengan niatnya untuk beribadah dan terus belajar serta membelajarkan diri sepanjang hayat untuk tetap menjadi guru dan dosen abad XXI yang visioner dan adaptif sepanjang masa untuk kemajuan dan kejayaan pendidikan di Indonesia.


“Kuat dan pandai bukan berarti menang dalam segala konteks tetapi keinginan untuk terus belajar dan membelajarkan diri sepanjang hayat harus terus dilakukan oleh guru dan dosen abad xxi agar tetap manfaat dan maslahat ilmunya sepanjang hayat.

Istana Arfuzh Ratulisa Surakarta, 13 Maret 2025


Tidak ada komentar:

Write a Comment

Komunitas

Zona Ramadhan

Featured